Chapter 94 : Tertangkap

796 100 17
                                    

"Ai Gulf, apa yang kau katakan." Tharn sedikit marah, ia tidak jadi menikah, dan dengan terburu kembali dari luar negeri, terjaga sepanjang malam, dan terus mencarinya, hasilnya, anak bodoh ini berkata kalau tidak mengenalnya.

Cengkeraman tangannya pun mengerat, berusaha menariknya berdiri, "Jangan membuat masalah, ikut aku pulang."

Kebanyakan yang berdiri di sekitar mereka adalah gadis muda, berhamburan keluar untuk menghabiskan akhir pekan, melihat sosok Tharn yang tinggi, tidak ada yang berani maju untuk mencegahnya, lebih banyak orang mendekat hanya dengan mental ingin melihat drama, dan saling berbisik.

Mata Gulf terlihat sangat ketakutan dan sedih, dan tetap menolak untuk pergi disaat yang bersamaan. Segera setelah tenaganya lebih terkumpul Gulf memberontak dengan memukul tangan Tharn, wajah pucatnya penuh air mata.

"Jangan.."

"Kau.. kau lepaskan aku, aku.. sama sekali tidak mengenalmu.."

"Tolong.. selamatkan aku.."

Gulf memukul wajah Tharn.

Dia lemah dan tidak memiliki banyak kekuatan, tamparannya hanya berasa menggelitik. Tharn tidak mrasakan sakit sedikitpun, hanya itu, semakin ia mendengar perkataannya, semakin ia marah, tidak bisa mengatur ekspresi wajah kecewanya, ia menatap Gulf. "Aku akan marah kalau kau membuat masalah lagi."

Gulf sebenarnya sangat takut padanya, dan saat mendengarnya, air matanya jatuh lebih banyak, meminta tolong orang lain tidak ada gunanya, jadi ia mendongak, mengangkat mata merahnya menatap Tharn, dan memohon dengan suara bodohnya. "Kau lepaskan aku.."

"Biarkan aku pergi.."

"Aku.. aku mohon kepadamu.."

"Lagipula.. aku tidak berguna lagi untukmu.."

Ia tahu Tharn memaksanya untuk tetap tinggal hanya untuk melakukan hal itu, dan sekarang saat ia sudah menikahi Type, ia tidak akan memerlukannya lagi.

Sejak ia memiliki bayi, perutnya jadi lebih dan lebih besar lagi setiap harinya, ia tahu ia terlihat buruk, daripada terus mengganggu pandangan Tharn, lebih baik ia pergi jauh, akan lebih baik untuk ketiganya.

Tapi kenapa Phi Tharn ingin terus menyiksanya?

Tharn akan berbicara lagi saat menyadari tangan ramping yang menggenggamnya rasanya tidak beres, ia menunduk perlahan dan matanya menatap luka-luka kecil yang tidak sedikit di tangan Gulf, ia mengangkat alis tajamnya dan berkata, "Bagaimana bisa tanganmu jadi seperti ini?"

Tharn menggenggamnya untuk melihat lebih jelas, Gulf dengan panik menariknya dan berhasil melangkah mundur. Disaat bersamaan, lelaki tinggi memakai boots dengan cepat melewati keramaian dan berdiri diantara Gulf dan Tharn. Menangkap Gulf yang terhuyung dan berbalik, berkata dengan marah kepada Tharn. "Apa kau tuli?"

"Dia bilang tidak akan pergi denganmu!"

"Kau terlihat seperti anjing menakutkan, kau bukan pedagang manusia (human trafficker) bukan?"

Lelaki ini tampan dengan rambut coklat berombak, menggunakan mantel berwarna khaki dan syal coklat, make up nya tipis natural seperti seorang model tapi tampak elegan, dengan manner yang bagus, melihat alisnya entah kenapa mirip dengan seseorang yang sangat mengganggu, membuat suasana hati Tharn yang sudah kacau menjadi semakin dan semakin buruk, dan lelaki ini menunduk menatapnya dingin.

"Dia kekasihku, kita bertengkar dan ia lari dariku, apa kau ingin mencampuri urusan rumah orang lain?"

"Menyingkir dari jalanku."

"Kekasih?" Lelaki itu mendengus dan tersenyum sarkas dengan bibir merahnya, menatapnya tanpa sedikitpun rasa takut, "Tapi aku melihat anak manis ini tidak mengenalmu sama sekali, dan saat melihatmu ia sangat ketakutan seperti melihat hantu."

Little Fool GulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang