Chapter 149 : Sakit

200 30 3
                                    

Untuk benar-benar memisahkan Gulf dan Tharn, keesokan harinya Cheng langsung membawa Gulf pulang ke luar negeri dengan jet pribadinya.

Anak bodoh yang dulunya hidup dengan penuh rasa malu, seketika berubah menjadi tuan muda dengan latar belakang keluarga luar biasa, dan dia tidak lagi perlu hidup dengan mendahulukan perasaan orang lain.

Cheng sebagai ayah kandung tidak memberitahukan kebenaran seutuhnya kepada Gulf.

Ia merasa insecure. Memberitahunya tentang ibu dan adiknya hanya akan membuatnya bersedih.

Yang kedua, untuk memperbaiki hubungan ayah dan anak, menyembunyikan kebenaran kadang adalah hal terbaik yang bisa dilakukan.

Hari itu, di kamar rumah sakit keduanya benar-benar melakukan percakapan panjang, Ia mengatakan kepada putranya bahwa sebenarnya adalah keluarga bahagia, tapi ibunya meninggal saat Ia berusia 16 tahun karena sakit, meninggalkan keduanya, ayah dan anak yang bisa mengandalkan satu sama lain.

Kebohongan putih ini akan berlangsung lama, selama Gulf tidak memulihkan ingatannya.

Ia berharap putranya benar-benar meninggalkan masa lalu gelapnya sepenuhnya, dan menjadi tuan muda Kanawut yang bahagia.

Istri Cheng sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, dan dia tidak ada niat untuk menikah lagi ataupun melanjutkan keturunan.

Istrinya infertile dan Ia tidak memaksakannya untuk memiliki anak.

Hidup di usia tua, Ia berpikir akan dalam kesendirian dan kesepian sepanjang waktu, dan setelah Ia mati nanti tidak akan ada orang yang mewarisi kekayaannya, Ia hanya berniat akan mendonasikannya.

Ia tidak menyangka kalau Tuhan telah memberinya putra.

Meski keadaan mentalnya tidak seperti anak pada umumnya, tidak masalah, yang terpenting, Ia kini memiliki keluarga.

Dalam banyak hal, Ia mengarang cerita antara Tharn dan Gulf.

Contohnya, luka di kepala Gulf saat ini.

Ia mengatakan Tharn membiarkannya terjatuh tanpa bisa melindunginya, mengatakan kalau luka itu gara-gara Tharn.

Faktanya, kalau tidak ada Tharn, Type tidak akan melakukan hal mengerikan itu berdasarkan cinta dan kebencian.

Cheng mengatakan Tharn baik kepadanya bukan karena menyukainya tapi karena mengincar properti keluarga Kanawut. Bahkan sampai mengelabuinya dengan mengatakan kalau luka bekas operasi usus buntu di perutnya adalah bekas melahirkan anak.

Hati Gulf sangat lunak dan Cheng dapat melihatnya.

Orang baik akan sangat mudah mempercayai orang lain. Gulf mempercayai Cheng, tapi dia juga ingin mempercayai Tharn, tapi keduanya berlawanan dan Ia hanya bisa memilih salah satunya.

Kasih sayang ayahnya terasa serius sekaligus lembut, mungkin karena berhubungan darah, Ia merasa lebih realistis untuk lebih mempercayainya.

Jadi, perhatian, kekhawatiran, dan sikap lembut Tharn hanyalah pura-pura?

Ternyata dia hanyalah orang jahat yang selalu merundungnya dan hanya menginginkan uangnya.

Sedang bagaimana Tharn membullynya, Cheng enggan untuk menceritakan lebih jauh, lebih baik jika Ia melupakan kenangan dan rasa sakit itu.

Gulf pun tidak bertanya lagi.

Perjalanan ke Perancis membutuhkan waktu lebih dari sepuluh jam, Gulf mulai merasa lelah, dan setelah tidur beberapa saat, Ia membuka mata dan melihat langit biru di jendela, tiba-tiba Ia merasa sedih dalam hatinya, "Pho,... apakah kita akan tinggal di luar negeri untuk seterusnya?" Cheng yang duduk di sebelahnya, mendongak dari layar tablet di tangannya yang menunjukkan berita, kemudian menatapnya, "hmm, udara di sana sangat bersih dan sempurna untuk kesehatanmu."

Little Fool GulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang