Chapter 37 : Kebetulan

539 83 5
                                    

Staf wanita tersebut mengambil T-shirt putih yang menggantung di sebelah kanan, dengan bordir corak grafity sederhana di dada sebelah kanan, Gulf menyukainya sejak pandangan pertama, pasti akan terlihat bagus dipakai Tharn.

"Apakah.. 490ribu benar-benar cukup? Ia reflek menggenggam uang dalam sakunya dan berkata pelan."

"Cukup, sudah cukup." Staf tersebut merupakan wanita muda yang tinggi, bahkan lebih tinggi dari Gulf karena memakai high heels di kakinya. Mengenakan gaun hitam simpel. Dengan rambut hitam yang digulung ke atas rapi, dan anting batu permata di kedua telinganya. Make up sederahan namun penuh aura. Ia tersenyum dan menatap pria didepannya. "Lihatlah dirimu, mungkin tidak perlu ukuran yang terlalu besar, apa kau tahu ukuran kekasihmu?"

"Dia.. dia 1,88 meter.."

Gulf sebenarnya tidak memiliki konsep figur ukuran tubuh Tharn, ia hanya merasa Phinya sangat tinggi, lengannya sangat hangat, dan bisa menangkup seluruh tubuh Gulf dalam pelukannya. Alasan ia tahu secara spesifik tinggi dan berat badannya adalah karena saat keduanya bersama, Tharn melakukan check up kesehatan tiap tahunnya dan Gulf pun ikut, ia menunggu di luar untuk keseluruhannya, hanya ketika mengukur tinggi dan berat badan ia mendengar dan melihatnya. Mengingatnya hingga sekarang.

Tentang Tharn, ia mengingat segalanya.

"Ok, berdasarkan ukuran badan yang kau gambarkan aku menyarankan ukuran XL, kalau kau sudah yakin dengan pilihanmu, kau bisa membawanya ke kasir."

"Beli.. aku membelinya.."

Gulf sedikit bingung, untuk pertamakalinya ia membeli pakaian dengan harga lebih dari 100ribu, ia hanya memiliki sisa 23ribu pada kantongnya untuk kembali naik bus pulang. Gajinya bulan ini belum ia terima, Phi Tharn mungkin lupa. Tapi tidak masalah, jika beberapa hari ini kedepan ia memasak bubur, sisa bahan makanannya masih akan cukup.

Gulf yang bodoh pun senang, membawa tas belanja di tangannya dan berjalan keluar dengan ringan.

Berharap Tharn akan menyukai hadiahnya..

Di dalam toko, staf yang bertanggung jawab di kasir  terdiam untuk beberapa waktu, dan tidak bisa menahan diri untuk menatap wanita di dekat pintu yang berdiri dengan bodoh, bertanya pada lelaki di dekatnya. "Tuan Vachirawit, satu set pakaian tersebut jelas seharga 4jutaan. Mengapa kau memberikannya padanya dengan harga sangat murah?"

Pod mengangkat kedua ujung bibirnya, "Karena dia terlihat sangat manis."

"Kau tidak mengerti, banyak orang akan bisa langsung menyukainya, sejak pandangan pertama."

"Tidak masalah tidak mendapatkan uang, yang terpenting adalah mendapatkan orang manis untuk mengenakan desain yang kubuat dengan tanganku sendiri, memikirkannya akan membuatku senang."

Staf tersebut pun terdiam.

Dunia dari orang-orang kaya sungguh rumit, ia benar-benar tidak bisa mengerti.

"Tapi sayangnya ia sudah memiliki tuan, kalau tidak aku akan menjodohkannya dengan adikku, bersamanya wajah paralisis dan dinginnya pasti akan sembuh." Pod Vachirawit bergumam.
.
.

Berjalan mengelilingi Mall, tidak terasa hari sudah siang, perut Gulf mulai terasa lapar. Keluar dari toko ia ingin langsung pulang.

Namun karena ia bodoh dan lagi-lagi bodoh, ia seperti buta arah berdiri di tempat, tidak tahu kemana arah untuk menuju elevator. Ia ragu-ragu harus ke kanan atau ke kiri, hingga di kejauhan ia melihat dua sosok familiar saling bergandengan lengan berjalan ke arahnya.

Tharn yang selalu memakai setelan jas dan sepatu kulit saat keluar, untuk pertama kalinya Gulf melihatnya memakai kaos hitam. Dengan corak berbentuk hati berwarna merah di sisi kiri dadanya. Dan anak muda di sebelahnya memakai baju dengan corak sama namun berwarna putih. Sangat jelas bahwa itu baju couple.

Gulf membeku di tempat, tangannya yang menggenggam tali tas menegang, wajah tirusnya menjadi sedikit pucat.

Ia mencoba untuk berbalik dan pergi, namu sepertinya kakinya tertahan di tempat, hingga tidak lama kemudian keduanya menyadari keberadaannya.

Pandangan pertama melihatnya, wajah Tharn menjadi sangat dingin.

Type tidak sadar sebelumnya, tapi setelah tahu Tharn melihatnya ia langsung menunjukkan sikap akrab di depannya. Membawanya menuju kakaknya, dan berkata dengan wajah terkejut. "Kakak, sunggung kebetulan, apa yang kau lakukan disini?Bagaimana bisa aku bertemu denganmu saat sedang berbelanja dengan kekasihku?"

Tbc!

Vote&Komennya boleh..

Vote&Komennya boleh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pod Vachirawit

Little Fool GulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang