Chapter 75 : Aku Akan Melindungimu

555 81 6
                                    

Matahari bersinar di tengah langit menandakan hari sudah siang, dan Bright membawa Gulf nemasuki mobilnya menuju rumahnya.

Sepanjang perjalanan Gulf hanya menatap jendela seperti linglung, tidak peduli kemana ia akan dibawa, sama sekali tidak ada cahaya dalam matanya.

Bright ingat pertama kali bertemu anak bodoh ini di rumah sakit, mesk ia menangis dan terus menangis mencari Tharn, ia terlihat lebih baik saat itu daripada sekarang ini.

Mungkin karena saat itu ia masih memiliki harapan dan ekspektasi, namun sekarang ini sepertinya tidak ada sama sekali.

Bright merasa buruk dan khawatir, perlahan menggenggam tangannya, dan berkata pelan, "Ai Gulf, apa kau mengenal orang yang tadi bersamamu?"

Gulf menarik pandangannya, dan menggelengkan kepalanya.

Bright sudah meminta orangnya untuk mencari tahu masalah ini dan ia sudah memiliki sedikit gambaran, namun ia tetap tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Kenapa kau pergi ke XX's Hotel tadi?"

Fisik Gulf menegang, matanya merah, "Type, memintaku mengirimkan berkas kesana."

Mata Bright semakin gelap.

Sungguh.

Sebenarnya tidak sulit untuk mengetahuinya.

Sejauh yang ia tahu, adiknya tidak seburuk itu menurut Gulf. Dan mungkin sekarang karena Gulf sedang mengandung anak Tharn, Type tidak bisa menoleransinya. Tapi untuk melakukan hal selicik ini kepada kakaknya sendiri, benar-benar keji.

Ia belum sepenuhnya yakin sekarang ini.

"Ai Gulf, kau.." Sebelum ia sempat berkata lebih, ponselnya berdering, ia pun melihatnya dan langsung mengangkatnya.

Anak buahnya selalu efisien, dalam waktu hanya setengah jam ia sudah berhasil mendapatkan semua informasi yang ia butuhkan.

Orang yang berusaha melecehkan Gulf adalah San Pattarabut, aktor kelas dua dan saat ini sedang dalam proyek film yang sama dengan Type.

Dengan kapasitasnya, bukan hanya mengetahui nomor ponselnya, setiap detik riwayat pembicaraan ataupun pesan bisa dengan mudah ia dapatkan.

Anak buah Bright memperdengarkan rekaman percakapan Type dengan San kemarin melalui headset. Begitu mendengarnya ia tidak bisa mengontrol emosinya. Tanduknya seperti langsung mencuat, beberapa tulang jemarinya yang berwarna putih dengan jelas terlihat menggenggam erat ponselnya, dan beberapa retakan tiba-tiba nampak pada layarnya.

Ia seketika menggancurkan ponselnya, retakan layarnya melukai tangannya hingga darah mengalir menuju pergelangan tangannya, dan ia bahkan tidak menyadarinya.

Gulf terkejut dan langsung memanggilnya, "Phi Bright, kau berdarah."

Bright menemukan dirinya terluka bertepatan dengan berakhirnya panggilan, meletakkan ponselnya, ia mengambil sapu tangan dari saku dalamnya dan mengelap tangannya hingga bersih, menatap dengan masam pria disampingnya, membuka mulutnya, dan saat suara akan keluar dari sana, ia kembali berhenti.

Anak bodoh ini adalah orang yang sederhana, simpel, meski dunia memiliki kebencian kepadanya dan menyakitinya, ia akan tetap baik, kalau ia tahu yang sebenarnya, betapa akan bersedihnya dia.

Tapi kalau tidak memberitahunya, bagaimana kalau Type melakukan trik lain untuk melukainya.

Bright tidak bisa selalu melindunginya, dan manusia akan selalu lemah kepada orang terdekatnya, karenanya kalau sampai orang tersebut ternyata melakukan trik, ia akan sepuluh kali, seribu kali lebih terluka dari sebelumnya.

Bright sejenak ragu, dan nemutuskan untuk memberitahunnya dengan cara lebih halus.

"Ai Gulf, apa kau percaya dengan adikmu?"

Little Fool GulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang