Chapter 60 : Surprise

572 66 12
                                    

Di masa lalu, ulang tahun kedua bersaudara selalu ditemani ibunya, tapi sekarang ibunya telah pergi, meski Tharn tidak mencintainya, tapi ia satu-satunya orang di dunia, yang ia bisa dekat. "Baiklah, aku akan melihat kapan ada waktu luang nanti." Meski hanya menjanjikan untuk pulang makan malam, sudah akan cukup membuat anak bodoh ini senang, Tharn melakukannya agar Gulf bisa lebih patuh.

Gulf sedikit gemetar, dan setelah bereaksi, matanya seketika menyala.

Ia mengira, Phi Tharn akan menolaknya.

Gulf ragu-ragu, kemudian mengulurkan lengan kurusnya pada leher Tharn. "Phi Tharn."

Type tidak mau menghubunginya sama sekali, karenanya Gulf merasa sangat kesepian.

Tharn berpikiran untuk membelikannya sesuatu saja, pasti akan membuatnya senang setengah mati.

Gulf kemudian dengan gugup mendekatkan wajah kepada Tharn dan menciumnya, "Terimakasih Phi."

Detik berikutnya, Tharn balas menekannya dengan keras, menguasai bibir lembutnya.

Tharn sangat puas dengan yang Gulf lakukan, beberapa kali ia menahan diri agar tidak melakukannya dengan keras, namun anak bodoh ini masih saja menerimanya dengan enggan dan ragu. Tidak menyangka kali ini ia berinisiatif untuk menciumnya hari ini. Yang mana tidak dapat diragukan memberikan stimulasi psikologi, yang tidak dapat Tharn tolak.

Merundung Gulf dengan kasar hingga ia kehabisan nafas sebelum melepaskannya, nafas hangat menyebar di wajahnya, suaranya merdu, "Kau berani menggodaku?"

"Lakukan lagi kalau begitu.." Tharn meraih kaki Gulf.

Gulf sangat cemas hingga hampir menangis, dengan panik mencoba menghentikan Tharn. "Aku.. tidak.."

Ia hanya merasa bahagia, bukan menggoda Phi Tharn.

Merasa terstimulasi, Tharn tidak ingin menahannya, tapi suasana hatinya sedang sangat baik sekarang ini, tidak terlalu buas, dan ingat dengan perkataan Tong, ia hanya bisa melakukanya dengan orang hamil tidak terlalu sering dan tidak terlalu keras, atau akan membahayakan bayinya, ia juga ingat penampilan Gulf saat keguguran membuatnya tidak tahan melihatnya, karenanya kali ini ia hanya membujuk Gulf untuk membantunya dengan tangannya, setelah berakhir, moodnya pun semakin baik, ia berkata manis di telinga Gulf, memberikan gigitan hingga batang telinganya. "Hari ini hanya bunganya, hutang pokoknya, tunggu hingga nanti bayinya lahir, dan kau harus membayarnya untuk ini sekaligus. Aku tidak akan memberimu ampun."

Gulf perlahan mengangguk, pipinya memerah, "hmm."

Gulf membiarkan Tharn mengatakan apapun yang ingin dikatakannya.

"Nice." Tharn mengangkat kedua ujung mulutnya.

Gulf berhenti sejenak, kemudian berbisik, "Kapan Phi Tharn akan memiliki waktu luang?"

Tharn berpikir sejenak, "Lusa."

*

Untuk ulang tahun Type, Tharn tidak mengundang siapapun, dan sudah bersiap untuk hanya menghabiskan waktu berdua.

Tharn menyiapkan restoran perancis terbaik di Bangkok, keduanya duduk di balkon terbuka, udaranya cukup sejuk, red wine dan makanan, atmosfirnya sungguh hangat. Duduk untuk waktu yang lama, dengan suasana intim.

Dua botol wine merah dibuka, keduanya tidak terlalu mabuk tapi cukup memiliki kadar alkohol dalam tubuhnya, tidak bisa dibilang sadar seratus persen.

Disaat seperti ini hal-hal romantis sangat mungkin terjadi.

Keduanya kembali ke apartemen Type bersama. Tharn berencana mengantarnya ke atas sebelum kembali, tapi ia tidak menyangka saat baru memasuki pintu, Type mendorongnya ke dinding, melingkarkan lengan pada lehernya dan menciumnya.

Little Fool GulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang