Chapter 144 : Menghadang tembakan

768 66 19
                                    

Hanya ingin mengatakan terimakasih pada pembaca yang masih mengikuti cerita sampai titik ini! ❤
--------------------------------------------

Cahaya di dalam pabrik sangat redup hingga Tharn tidak terlalu bisa melihat situasi sekitar dengan jelas untuk sejenak, selama dua detik dia terdiam di pintu masuk, dan setelah melihat genangan darah gelap merembes dari balik kepalanya, seluruh tubuhnya seketika membeku, tangan dan kakinya dingin.

"!!!"

Type dan lelaki yang hendak berbuat kejam tersebut  juga tertegun, tidak ada yang menyangka kalau orang yang terlihat lembut dan lemah akan menolak hal itu hingga memilih mati.

Wajah Type memucat, Ia melihat orang di pintu masuk dengan rasa takut. "Tharn.."

Tharn tidak melihatnya sama sekali, dan berjalan terhuyung menuju sisi Gulf, dengan hati-hati mengangkat bagian belakang lehernya, dan berusaha menutup luka di belakang kepalanya dengan tangannya, tapi darah hangat masih terus mengalir keluar, dan segera telapak tangannya basah penuh dengan darah.

Pikiran Tharn penuh dengan bayangan untuk segera membawanya ke rumah sakit, tapi dengan posisi dia menyumbat luka Gulf untuk mencegah darahnya keluar terlalu banyak, Ia tidak tahu bagaimana harus mengangkatnya.

Ia menatap wajah Gulf yang tanpa darah, sejenak kebingungan, kemudian mendekatkan kepalanya pada dahinya, "Jangan menakutiku.."

"Aku sudah datang.."

"Kau bilang akan menungguku.."

Anak bodoh ini tidak pernah ingin mengabaikannya, dan saat ini, mungkin dia lelah, hanya terbaring dalam diam di lengannya, hanya menurut seperti yang dilakukannya biasanya.

Tharn mendekat pada telinganya dan menciumnya, "Kita akan pergi ke rumah sakit sekarang.."

"Kau harus bertahan, bayi kita di rumah masih menunggumu pulang.."

Kemudian, tangan di kepalanya berpindah menopang punggungnya, dan tangan lainnya masuk ke bawah lututnya, berusaha mengangkatnya.

Hal lainnya, bahkan orang yang berdiri di dekatnya, sama sekali tidak mendistraksinya.

Hanya ada Gulf di mata dan pikirannya.

Melihat Tharn hampir membawa tawanannya pergi, Type akhirnya bereaksi, "Kau tidak bisa membawanya pergi!"

"Kita belum menikah!"
"Kau tidak bisa membawanya pergi!!"

Tharn secara alami mengabaikannya, langkah kakinya tidak berhenti, dan terus mengatakan beberapa hal pada lelaki dalam pelukannya.

Type sangat marah dan histeris, menendang ember di dekat kakinya dan berpaling pada pembunuh yang sedari tadi tidak bergerak juga di dekatnya, "Apa yang kau lakukan hanya mematung seperti itu?! Cepat rebut dia kembali!"

"Kalau sampai mereka berhasil kabur, aku tidak akan membayarmu sepeserpun."

Mata besar lelaki tersebut menunjukkan nyala kejam, sangat jelas tidak senang dengan perlakuan yang diterimanya, menahannya, Ia melangkah menghalangi jalan Tharn.

"Kalau kau ingin pergi, tinggalkan dia di sini!"

Orang inilah yang telah menyakiti Gulf.

Saat sosoknya hadir di hadapan Tharn, kemarahan seketika menyelimutinya, dan suara serak tapi dalam keluar dari tenggorokannya.

"Menyingkir."

Lelaki itu tersenyum, wajahnya berubah seketika, dan tangannya terulur untuk meraih lelaki di lengan Tharn, dan Tharn dengan cepat melangkah mundur, mengangkat kakinya dan langsung menendang perutnya.

Little Fool GulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang