Setelah tidak pulang selama setengah bulan, perlakuan Tharn sangatlah brutal, kali ini ia tidak berhenti menyerang Gulf hingga hampir pagi, meskipun begitu, pagi harinya Gulf tetap merangkak turun dari tempat tidur tepat waktu, dan membuat sarapan.
Keahlian memasaknya ia dapatkan dari ibunya, ia tidak pernah mengenal masakan barat, hanya beberapa masakan tradisional Thailand dan sedikit menu asia lainnya. Untungnya Tharn tidak membencinya, meski tidak pernah memujinya, ia makan dengan lahap tiap kalinya.
Pagi ini menunya adalah ravioli kecil, wonton, dan kue telur, saat Tharn pertamakali memasukkan kue yang harum ke dalam mulutnya dan mengambil satu gigitan, Gulf selalu melihatnya dengan gugup dan menanyakan, "enak.. apakah lezat?"
"Hmm.. it's okay." Tharn mengangguk tanpa kata-kata keluhan. Dengan cepat menghabiskan tiga biji kue di piringnya. Setelah menghabiskan porsi besar dari wonton berukuran kecil miliknya, ia merengut. "Terlalu sedikit, lain kali buat yang lebih banyak."
Sebenarnya, biasanya porsi makan Tharn tidak sebanyak itu, entah apa yang dimasukkan si bodoh ini dalam masakannya, masakan sederhana dan biasa jadi tidak lagi sesederhana itu. Semakin ia memakannya, rasanya semakin nikmat. Sama sekali tidak berminyak.
"Aku.. aku belum memakan bagianku sama sekali." Gulf memberikan porsi piringnya kepada Tharn, menaruhnya di hadapannya.
"Kau tidak makan?" Tharn mendongak padanya.
"Di dapur.. di dapur ada bubur sisa kemarin pagi. Aku lebih suka bubur." Tharn bersedia memakan masakan yang dibuatnya, Gulf hanya merasa sangat senang. Matanya cerah dan lembut, kembali duduk di tempatnya.
"Oh." Tharn mengangguk dan dengan tenang kembali memakannya.
Beberapa menit kemudian, melihat Tharn hampir selesai makan, Gulf menggenggam erat sendok di tangannya, ragu selama beberapa saat, dan akhirnya mengumpulkan keberaniannya. "Phi Tharn.. apa Phi akan kembali malam ini?"
Tharn tidak mengangkat kepalanya, dan setelah menelan makanannya ia menjawab, "tidak perlu."
Si anak bodok pun sedikit kecewa. "Lalu.. apa Phi.. akan kembali besok?"
"Apa kau baik-baik saja?" Tharn menatap Gulf tidak sabar.
Melihat Tharn yang sepertinya marah, ia dengan cepat menurunkan volume suaranya, menekan-nekan jemarinya, dan dengan kesulitan berkata,
"Besok.. besok adalah.. ulang tahun Phi Tharn."
Kalau Tharn pulang, ia akan membuatkan kue besar dan membuat hidangan lebih banyak.
"Ulang tahunku akan dirayakan di aula hotel, banyak orang yang akan menyiapkan dan merayakannya, kau datang kesana hanya akan mempermalukanku saja, jangan memikirkannya, kau tetap di rumah dan jangan berkeliaran kemanapun." Kata-kata Tharn dingin.
Setelah perlahan mengusap mulutnya dengan tissue, ia tidak melihat laki-laki di seberangnya dan berdiri untuk pergi.
Pintu tertutup dengan cukup keras.
Pundak Gulf bergetar dan matanya memerah sedih.
Ia tidak boleh terlihat siapapun, agar Phi Tharn tidak malu.
Malam harinya Tharn tidak pulang, namun Gulf tetap kenunggunya do sofa hingga tertidur, dan saat terbangun hari sudah gelap.
Di dalam rumah, Gulf memakan sisa sup dan makanan kemarin, kemudian berganti pakaian untuk keluar.
Meski Phi Tharn tidak ingin ia temani saat ulang tahunnya, tapi, Gulf tetap ingin memberikannya hadiah ulang tahun.
Gulf naik bus dari halte menuju Mall terdekat. Untuknya sendiri Gulf tidak akan pernah membeli pakaian di tempat seperti ini, hanya di toko dengan harga yang paling murah, baju dengan harga beberapa ratus ribu bahkan juta, ia tidak berani membayangkannya.
Meskipun begitu ia tahu Tharn tidak mungkin memakai sesuatu yang membuatnya terlihat buruk, jadi dia memberanikan diri untuk datang kesini, sendiri.
Sekitar yang teramat terang dan atap yang tinggi dari beberapa lantai bangunan membuat Gulf sedikit takut, berjalan dengan ragu di tengah keramaian, tidak tahu apa yang harus dibelinya, matanya berkedip melihat sekelilingnya, menetapkan pandangannya dan berjalan menuju toko pakaian.
Saat memasukinya, Gulf baru tersadar kalau semua yang dipajang adalah pakaian untuk pasangan, couple, kaos warna warni dengan berbagai corak.
Gulf baru saja akan pergi, saat wanita mudah yang ramah datang kepadanya, mempromosikan produk mereka. "Halo Phi, selamat datang di brand LongLastLove desainer, model kaos apa yang kau inginkan? Kau bisa langsung mencobanya dulu."
"Apa kekasihmu datang bersamamu?"
"Aku.. aku tidak membelinya.." Gulf menggelengkan kepalanya dan berkata dengan malu-malu.
"Phi, brand kita memiliki arti spesial, at LongLastLove, yang berarti cinta abadi, pasangan yang memakai produk kami akan dikaruniai dengan hubungan yang awet untuk waktu yang sangat lama, kalau kau membelikan ini untuk pasanganmu, ia akan sangat senang."
Gulf menggelengkan kepalanya, kemudian berbisik ragu, "benarkah?.. apa.. kau yakin? Apa Phi Tharn akan senang?"
"Tentu.." wanita tersebut menjawab mantab.
"Tapi.. tapi aku hanya memiliki sekitar 500 ribu." Telinga Gulf memerah karena malu, dan suara lembutnya teramat pelan hampir tidak terdengar.
Toko ini terlihat sangat elegan dan mewah hanya dengan sekali melihat, dan tentu harga-harganya sangat mahal.
"Tidak masalah, toko kami memiliki bagian diskon, harga aslinya 1599.000 untuk model T couple, dan kini tinggal 599.000. Karena wajahmu sangat manis aku akan memberi diskon 100ribu lagi. Kau bisa melihatnya dulu dan bisa membelinya kalau ternyata menyukainya."
Tbc!
Vote&Komennya boleh..
Gulf goes to Mall..
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Fool Gulf
FanficGulf tidak seperti layaknya anak laki-laki lain, ia sedikit lebih lamban dalam banyak hal. Meski begitu ia mandiri dan bisa menghidupi dirinya sendiri dengan bekerja menjadi pelayan di suatu kafe kecil. Entah suatu kemalangan atau keberuntungan ia b...