Chapter 77 : Kembali

571 79 19
                                    

Mata beningnya menunjukkan kilauan terkejut, ia tidak bisa menahan diri dan tersenyum lebar, bersiap melakukannya lagi, ingin mengayunkan tongkat gelembungnya ke arah yang berbeda. Namun saat berbalik ia melihat sosok familiar tidak jauh dari sana, sedang menatapnya tanpa ekspresi.

Tubuh Gulf menegang, dan senyum di bibirnya perlahan menghilang sedikit demi sedikit. Ia pun memanggil lirih. "Phi Tharn."

"Kemarilah." Tharn menahan amarah yang ada dalam hatinya, menunjukkan senyum lembut yang hangat, dan ia merentangkan tangannya ke arah Gulf.

Gulf melangkah maju, sepenuhnya gerakan reflek yang tidak ia sadari. Meski orang tersebut telah berlaku semena-mena kepadanya semalam, dalam alam bawah sadarnya, Tharn masih menjadi orang terdekatnya.

Bright merengut dan menarik Gulf ke sisinya. "Jangan pergi."

Tatapan Tharn jatuh pada tangan yang menggenggam lengan Gulf. Tatapan dingin yang seketika hilang secara instan. Kemudian kembali menatap Gulf dengan suara lembut.

"Patuhlah. Kemari."

"Kau sudah seharian bermain-main. Saatnya pulang."

Gulf terdiam di tempatnya beberapa saat, dengan hati-hati memperhatikan wajah Tharn, memastikan tidak ada tanda-tanda kemarahan disana, dan ia kemudian berbisik pada lelaki di sebelahnya.

"Phi Bright, aku harus pergi."

Setelah makan dan bermain cukup lama di luar ia telah melupakan kalau masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukannya di rumah.

Bright menolak untuk melepaskannya, dan jarak di antara kedua alisnya semakin dalam, ada kekhawatiran besar di matanya.

"Ai Gulf, jangan kembali bersamanya, itu bukan rumahmu."

"Ikutlah denganku, aku akan menjagamu dan bayi dalam perutmu."

Gulf akan kembali bersedih setiap harinya kalau ia kembali ke tempat itu, menjadi seorang asisten dan selalu dirundung.

Kata-kata hangat tersebut seperti memperjelas kecurigaan di hati Tharn, dan selama Bright berbicara ia telah berjalan menuju keduanya, menarik tangan Gulf satunya, dan menatap dengan penuh kegelapan ke arah Bright. "Apa kau tidak mengerti kata-kata sederhana? Dia mengatakan, dia harus pulang bersamaku, omong kosong apa lagi yang kau katakan?"

"Lepaskan dia."

Mata Bright membeku, dan pembelajaran tata kramanya yang baik membuatnya bisa menahan diri untuk tidak mengamuk di tempat umum. Ia menggertakkan giginya dan berucap, kata demi kata.

"Kau akan menikahi Type, kenapa kau masih menginginkannya untuk kembali bersamamu?"

"Aku tidak akan pernah membiarkanmu untuk menyakitinya seperti ini lagi."

Kobaran api perang menyala di udara. Keduanya tidak bisa saling menoleransi seperti air dan api, dan tanpa sadar mengeraskan genggaman keduanya yang kini berada di kedua pergelangan tangan Gulf.

Gulf merasa kedua pergelangan tangannya seakan hampir patah, wajahnya memucat dan ia tidak bisa menahan untuk berdesis, "sakit."

Bright seketika kembali ke kesadarannya, reflek langsung melepaskan genggamannya, dan berkata dengan gugup, "Maafkan aku, Ai Gulf, aku tidak bermaksud menyakitimu."

Ia menyalahkan dirinya sendiri dan menunduk untuk melihat kemungkinan luka di tangannya, dan sebelum ia bisa menyentuh pergelangan tangannya lagi untuk memeriksanya, Gulf sudah ditarik dengan keras ke belakang Tharn. Tubuh jenjang dan buncitnya tersandung dan hampir jatuh. Dan wajah tirusnya perlahan memucat karena ketakutan, dan ia menopang perutnya dengan wajah masam.

Little Fool GulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang