Thanks antusias reader semua, here we go.. untuk kalian semua.. ❤
------------------------------.
.Saat Tharn mengejarnya, Type sudah memasuki mobil dan BMW putih dengan cepat berlalu pergi.
Ia melihat jalanan dan kelip lampu tanpa berniat berkendara untuk mengejarnya.
Berhubung Type melihat langsung yang dilakukannya, tidak ada gunanya lagi menjelaskan.
Setelah belajar dari kejadian terakhir, Tharn memilih untuk bertindak pintar, meski ia sangat peduli dengan Type, ia tidak rela untuk mendapatkan tamparan lagi dariny.
Setelah beberapa saat, ia berbalik dan kembali memasuki rumah.
Gulf sudah merapikan pakaiannya, ia menunduk membersihkan sisa makanan di meja, saat mendengar orang datang, ia hanya menatap dalam diam kepada Tharn, kemudian kembali menunduk. Seluruh tubuhnya seperti tanpa kehidupan, dan tidak memanggil Tharn dengan sayang lagi seperti dulu.
"Ada apa dengan attitudemu?" Api dalam diri Tharn yang entah bagaimana telah padam kini kembali menyala lagi, berhenti berhenti beberapa langkah darinya dan menatapnya dengan dingin.
Gulf tidak tahu ia melakukan kesalahan apa lagi, hingga membuat Tharn tidak senang, bahunya perlahan melorot, tubuhnya menegang, dan pikirannya mulai kacau.
"Kemari!" Tharn memberinya perintah.
Gulf sangat ketakutan, tetapi setelah ragu-ragu selama beberapa detik ia tetap meletakkan sumpit dan mengkuk di tangannya, dan berjalan kepadanya setengah sadar. Karena Tharn selalu memiliki cara untuk membuatnya menurut. Lebih baik ia menurut daripada akan mendapatkan hukuman lebih buruk nanti.
Tharn menekan rahangnya dan mempermalukannya dengan kejam. "Aku belum selesai menggunakannya, siapa yang menyuruhmu memakai celanamu?"
"Kau sudah tahu posisimu bukan? Hanya sebuah tempat yang nyaman untuk ditiduri, kau tidak memiliki kaulifikasi untuk melawan tuanmu."
"mengerti?"
Gulf seperti tidak mengerti apa yang dibicarakan Tharn, pandangannya tidak fokus, tapi ujung matanya kembali merah.
Mengerti. Ia mengerti. Tapi tidak mengatakan apapun.
Tharn menolak untuk menyerah. Dengan kasar menarik Gulf dan mendorongnya jatuh ke sofa panjang, menurunkan resletingnya dengan bangga. Kemudian duduk dan menatap Gulf tanpa ekspresi.
"Lepaskan sekarang juga."
"Duduk."
Nadanya mantap, tidak bisa ditolak, dan ia harus menginjak anak bodoh ini hingga jadi debu sebelum benar-benar menyerah.
Wajah pucatnya bergerak mundur, tubuhnya gemetar seakan bisa tumbang kapan saja.
"Tidak."
"Tidak. Tidak."
"Kita tidak bisa melakukannya lagi."
"Type akan marah."
"Itu bukan hal yang perlu kau pikirkan." Tharn berdiri mengangkat ujung bibirnya dan berjalan mendekatinya langkah demi langkah.
Diwaktu yang sama.
Di dalam mobil yang temaram, seorang anak muda menatap semak-semak hijau di sepanjang pinggir jalan, dan beberapa saat kemudian ia mengeluarkan ponselnya dan membuat panggilan.
Saat panggilan akhirnya tersambung, Type menunjukkan senyum dingin.
"Hey."
"Bisa langsung intinya saja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Fool Gulf
FanficGulf tidak seperti layaknya anak laki-laki lain, ia sedikit lebih lamban dalam banyak hal. Meski begitu ia mandiri dan bisa menghidupi dirinya sendiri dengan bekerja menjadi pelayan di suatu kafe kecil. Entah suatu kemalangan atau keberuntungan ia b...