Chapter 58 : Tidak Kuizinkan

538 71 1
                                    

"Tulis perjanjian hutang dan kerjamu setelah ini nanti." Tharn membuka mulutnya dengan perasaan bahagia.

Hanya dengan memanfaatkan etika kebaikan yang ada dalam diri anak bodoh ini, sudah pasti ia tidak akan bisa meninggalkannya, dan dengan patuh tetap disisinya hingga ia mengizinkannya untuk pergi.

"Okay." Gulf tidak berpikir ada yang salah, dan berbisik kembali. "Terimakasih, Phi Tharn."

Pada akhirnya uang dua juta dikirimkan oleh asisten  pribadi Tharn, setelah Gulf menunggunya di lorong selama hampir satu jam.

Saat ia menggenggam uang dua juta di tanggannya, rasanya seperti berat ribuan gram emas.

Ternyata membesarkan seorang anak benar-benar menghabiskan banyak uang, hanya pemeriksaan bulanan, tapi butuh hingga jutaan, melebihi budget yang dimilikinya dengan gaji bulanannya. Saat bayinya lahir nanti, bagaimana ia bisa membiayainya sendiri?

Setelah memikirkannya, pikiran Gulf terasa sangat berat, dan untuk pertama kalinya ia merasa sangat tidak berguna.

Mungkin ia harus keluar melakukan beberapa pekerjaan lain untuk mengumpulkan uang.

Kau tidak bisa selalu meminjam pada Phi Tharn.

Pemeriksaan kandungan berisi pengukuran tekanan darah, berat badan dan janin, lingkar perut, tinggi dasar rahim, detak jantung janin, apakah ada edema di bagian bawah tubuhnya, dan pemeriksaan lainnya yang berhubungan dengan keadaan janin itu sendiri. Semuanya untuk memastikan perkembangan fisik ibu hamil dan perkembangan janinnya normal.

Setelah Gulf selesai membayar pemeriksaan, segera ia masuk ke dalam dan banyak antrian orang-orang hamil lainnya disana, ditemani pasangannya masing-masing. Terlihat sangat bahagia.

Ujung matanya perlahan memerah dan ia berhenti memperhatikan mereka.

Setelah serangkaian pemeriksaan berakhir, jam sudah menunjukkan waktu rumah sakit hampir tutup, hasil yang diberikan, Gulf sama sekali tidak bisa membacanya dan harus menemui dokter untuk menanyakannya. "Bagaimana dengan ayah bayinya?" Dokter muda tersebut membenahi kacamata di pangkal hidungnya. Menatapnya beberapa detik, dan bertanya.

Dokter ini memiliki kesan tidak baik saat terakhir kali bertemu dengan Gulf, pemeriksaan sebelumnya menunjukkan kalau kondisi tubuh Gulf dalam keadaan kurang baik, dan menyarankan ayah dari bayi untuk datang bersama, jadi ia bisa tahu kondisi khusus dari lelaki hamil yang lebih rentan.

Kau tahu, orang dalam keadaan hamil sangat butuh perhatian, baik secara fisik maupun mental.

Gulf menundukkan kepalanya dengan rasa malu, seperti anak SD yang tidak mengerjakan PRnya dan dimarahi oleh guru kelasnya. "Ia harus bekerja, dan tidak memiliki waktu."

Dengan berat hati dokter mengangguk, banyak lelaki hamil yang datang ditemani pasangannya, tapi brengsek yang meninggalkan pasangannya sendiri seperti ini juga tidak sedikit.

Tinggi 178, dengan berat hanya 70, sangat kurus" Dokter memeriksa ceklis dalam berkasnya, ia membalik halaman selanjutnya, "Apa kau merasakan sakit perut akhir-akhir ini?"

"Ya. Saat aku bekerja kadang merasakannya sedikit, tapi aku bisa menahannya." Gulf mengangguk dan menjawab dengan berbisik.

Dan semalam saat ia melakukan hal memalukan bersama Phi Tharn, rasanya juga sakit.

Dokter mengangkat satu alisnya, "Apa ada pendarahan?"

"Sedikit, pagi tadi."

Hanya sedikit darah, di celana dalam putihnya, tidak jelas apakah itu karena yang telah dilakukannya dengan Tharn. Saat ia merasakan sakit saat melakukannya, sangat wajar dan sudah terbiasa baginya jika ada noda darah setelahnya. Sakit yang dirasakan Gulf, ia sudah sejak lama terbiasa juga, tidak terlalu memberikan perhatian pada hal tersebut.

Little Fool GulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang