Part 4

3.4K 87 1
                                    


"Bu, ko jadi disa si yang mengurus ansel" protesku ke ibu ketika aku diberitahu bahwa aku kan mengurus ansel layaknya babysister. Yapp, mengantarkan kesekolah menjemputnya, menemani dan mengurus keperluannya sepenjang hari.

"Bude Ratih minta bantuan nak, kalo bude sendirian yang nguruskan kasihan sudah tua"

"Kan ada ayahnya buuu" aku mengekori ibu yang sedang sibuk membereskan rumah

"Ayahnya tidak akan tinggal disini nak, ayahnya akan berkunjung sesekali, ayah anselkan kerja dia tidak mungkin meninggalkan pekerjaannya"

"Kalo gitu kenapa ga nyewa babysister aja si bu, kan mereka kaya masa gabisa nyewa babysister" aku bener-bener protes. Gimana aku ga protes, Ansel akan menghalangiku untuk bekerja membantu ibu.

"Kamu tau sendiri, ansel gabisa deket sembarangan orang, bude juga khawatir kalo ansel ditangan orang yang ga dikenal, kan kalo kamu bude sudah kenal, lagian juga ansel dekatkan dengan kamu"

Ibu menatapku lalu melanjutkan kalimatnya "gapapa ya nak, itung-itung sekalian kamu belajar mengurus anak" 

"tapi aku masih terlalu muda bu, umurku masih 23" ibu hanya tersenyum, mengelus rambutku lalu pergi masuk ke dalam kamar.

Oh Tuhan, apalagi ini kalo aku dekat dengan Ansel kemungkinan aku akan berkomunikasi dengan ayahnya untuk keperluan Ansel. 

To be continue ...

F A M I L YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang