Part 21

2K 65 0
                                    

"Pak Arga benar-benar gila, dia mengajakku untuk menikah secepat itu?" gumamku saat melihat layar hp yang kosong. Sejak kejadian kemarin aku benar-benar tidak fokus. Apa yang harus aku lakukan menerima ajakkannya atau menolaknya?

Hpku berbunyi membuyarkan lamunanku,pesan masuk dari Pak Arga

<From: Pak Arga>

Saya tidak punya banyak waktu, selama saya disini kamu harus mengambil keputusan.

Pak Arga bekerja dari rumah demi menunggu keputusanku, dia bilang dia akan pulang ketika aku dan ansel benar-benar ikut dengannya.

"ibu menyerahkan semua keputusan di kamu" ibu masuk kedalam kamarku melihatku duduk dipinggir ranjang

Setelah kejadian kemarin aku langsung cerita ke ibu tanpa ada yang terlewat.

"aku bingung bu, aku menyayangi ansel, dia juga akan bahagia ketika tau aku akan menjadi ibu sambungnya, tapi disisi lain.." kalimatku menggantung

"kamu meragukan perasaan Pak Arga bukan?" ibu menyambungkan kalimatku aku hanya mengangguk lemah

"cinta datang karna terbiasa, ibu yakin nak arga adalah sosok suami sekaligus ayah yang baik. Untuk perasaan nak arga ke kamu ia juga pasti punya rasa denganmu tapi belum saja dia sadari" ibu mencoba meyakiniku

"kalo aku menikah dengan Pak Arga ibu gimana? Ibu ikut denganku?" aku menatap ibu

"ibu akan disini, kamu tak perlu khawatir, kamu bisa berkunjung kesini atau ibu yang berkunjung kesana" ibu tersenyum, aku langsung memeluknya momen ini yang tidak aku sukai, jika aku sudah berkeluarga aku akan meninggalkan ibu.

***

< From: Disa>

Soal kemarin saya sudah menemukan jawabannya

Aku mengirim sebuah pesan singkat kepada Pak Arga. Tak lama ia meneleponku.

"kalo kaya gini aja pasti cepet langsung telepon" gumamku

"jadi gimana jawabanmu?" suara Pak Arga terdengar disebrang sana

"jadi.." aku menggantungkan kalimatku

"apa Disa?" Pak Arga mulai penasaran

"Pak Arga yakin dengan keputusannya?"

"kalo saya tidak yakin saya tidak akan melakukan ini"

"Pak Arga suka sama saya?" sebenarnya aku takut menanyakan hal ini

"dari awal saya memang sudah suka denganmu Disa, cara kamu mendekatkan diri ke ansel, merawatnya, dan juga menyayanginya"

"saya memang sayang dengan ansel, tapi pak.."

"apa?" kali ini nada Pak Arga sedikit ketus

"Pak Arga cinta dengan saya?"

"buat saya cinta sama kamu Disa"

"maksud Pak Arga?"

"buat saya untuk cinta sama kamu, dan saya juga akan berusaha untuk mencintai kamu" ucapnya

"hmmm" aku terdiam, apa keputusanku benar?

"jadi gimana Disa, kamu mau menikah denganku?"

"saya mau menikah dengan Pak Arga ..." tanganku sudah berkeringat aku benar-benar gugup

"baik, besok saya dan ibu akan melamarmu secara resmi"

"besok banget pak?" aku terkejut mendengar keputusan Pak Arga

"iya, mau kapan lagi saya tidak ada waktu Disa"

"terserah bapak, saya tutup teleponnya" aku benar-benar gugup tidak kuat harus berlama-lama membahas ini walaupun banyak sekali pertanyaan yang ini aku tanyakan.

F A M I L YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang