"Disa cepat ke sekolah ansel sekarang!! Dan jangan menggunakan motor" pak arga mematikan teleponnya sepihak aku tidak diberi berbicara sama sekali.
Aku heran siang-siang gini ada aja gangguannya. Aku kira aku bisa cepat tidur siang ternyata tidak sama sekali, pak arga membuat hariku kembali sibuk.
"ada apa si pak" aku membuka suara ketika sudah sampai di halaman sekolah ansel. Pak arga tidak menjawab hanya menunjukkan keberadaan ansel yang sedang menangis sesegukan sambil mengucek-ucek matanya
"yampun ansel kenapa, sayang" aku melihat ansel sudah seperti kepiting rebus mukanya merah, matanya banyak mengeluarkan air mata.
"ka disa aku mau itu" dia menunjuk temannya yang sedang bermain klomang. Jadi gara-gara klomang nih, ansel sampai nangis begini.
"bapak gimana si, anaknya mau klomang bukannya dibeliin malah diam saja" aku sungguh protes dengan bapak satu ini membiarkan anaknya nangis sesegukan hanya karna tidak dituruti
"bahaya disa, klomang bisa menggigit ansel nanti"
"ga akan pak arga, bapak tenang aja semua akan aman, ayo ansel kita beli klomang" aku menggandeng anak gadis ini untuk keluar
"tidak ada yang menjualnya" pak arga memberhentikan pergerakanku
"pasti gara-gara bapakkan" tuduhku
"tidak, memang tidak ada yg jualan klomang disini"
Aku menyeringit melihat keseluruhan bahwa di sekolah ansel memang tidak ada yang berjualan. Maklum sekolah elit.
"bapak harus membujuk ansel dong, pake acara apa kek"
"sudah" jawabnya datar "ayo ke mobil saya tunggu di mobil" pak arga pergi begitu saja meninggalkan aku dan ansel
"ansel, kita cari yang lain saja ya, tidak ada yang jualan klomang disini, kita cari yang lain ok?" aku membujuk ansel, aku pikir ansel anak yang pintar dia bisa dibujuk dengan yang lain ternyata tidak, dia seperti anak-anak pada umumnya
"aku tidak mau, aku mau klomang!" ansel mengucapkan dengan nada tinggi
"iya kita cari di jalan, kalo disini ga ada ,ann" aku memangilnya dengan sebutan ann, kalo ansel atau sel aku kurang srek.
"tapi lian dapat klomang itu" dia menunjuknya lagi
"mungkin dia dibeliin sama temannya atau orang tuanya lalu dibawa kesini"
"aku juga mau" rengeknya lagi
"kita beli ikan saja yuk, kan klomang sama ikan sama-sama hidup di pantai"
"aku mau paus" ucapnya tiba-tiba dengan antusias
"ya ga paus juga ann" aku salah memberikan penjelasan, yakali mau pelihara paus mau taruh dimana
"ikan yang dipelihara di akuriam saja ya ann" bujukku lagi
"tidak mau!! Mau paus!"
"kamu minta sama papa kamu ya" aku buru-buru mengangkat tubuh gadis ini dari kerumunan sekolah. Benar-benar dari awal aku datang ke sekolah sudah jadi pusat perhatiann ibu-ibu yang menjemput anaknya dan para miss yang asik melihat tontonan gratis. Dan lebih parahnya pak arga benar-benar meninggalkanku dengan ansel.
To Be Continue ...
KAMU SEDANG MEMBACA
F A M I L Y
RomanceWARNING 21+!! Arga Prawira duda anak 1 memiliki rahasia didalam hidupnya, akankan Disa Aksara gadis yang ia bawa dari rumah masa lalunya bisa menerima kenyataan bahwa Arga memiliki rahasia yang ia tidak tahu sampai harus mendesak Arga untuk memberit...