"Pak Arga ko ninggalin saya dan Ansel, kan saya jadi pusat perhatian orang-orang di sekolah" protesku saat sudah di dalam mobil.
Pria didepanku hanya diam. Aku duduk dikursi penumpang belakang bersama Ansel. Dia mengintip aku dan Ansel dari kaca spion tengah.
"Kamu ngapain duduk dibelakang duduk didepan, kamu pikir saya supir" ucapnya
"Saya dibelakang aja pak nemenin Ansel"
Pak arga masih menatapku lewat kaca tengah. Sebenarnya aku tidak ingin duduk didepan karna itu akan buat aku canggung dan malas berhadapan pria menyebalkan ini.
"Disa Aksara" sekali lagi Pak Arga memanggilku dengan lengkap dengan tatapan tajam
Mau tidak mau aku keluar mobil berpindah tempat duduk yang kini sudah berada disamping pengemudi.
"Kita akan makan diluar" ucapnya sambil melajukan mobil keluar dari parkiran sekolah.
Sampainya kami di restoran jepang. Aku, Ansel dan Pak Arga duduk menunggu makanan kami datang yang aku perhatikan Pak Arga sibuk dengan hpnya, dia tidak sama sekali bicara dengan Ansel ataupun aku. Tidak lama aku melihat sosok perempuan cantik dan modis dari belakang Pak Arga menghampiri meja makan kami.
"Arga" sapa perempuan cantik itu saat berdiri disamping Pak Arga
"Bella" Pak Arga tersenyum ia berdiri memberikan pelukan hangat pada perempuan cantik ini
Aku baru liat Pak Arga tersenyum. Selama aku bersamanya dia tidak pernah mengeluarkan senyumanya
"Kamu apa kabar bel?" tanya dengan antusias
"Aku baik ga, ini pasti anak kamukan?" perempuan cantik ini duduk disamping Ansel ketika ia salah fokus melihat Ansel yang sedang menonton. Ansel yang mendengarnya menengok kearah sumber suara. Ansel tidak memberikan senyum lalu kembali fokus menonton film little pony di ipadnya.
Bella menatapku lalu menatap Pak Arga seolah meminta penjelasan bahwa siapa yang duduk disamping Ansel ini.
"Dia Disa, Bell. Dia yang merawat Ansel disini selama aku bekerja"
"Babysister?" Bella berbicara pelan dengan menatap Arga
"Bukan, hanya Wali, dia tetangga ibuku" Pak Arga menjelaskan singkatnya. Sampai sini Bella paham tanpa perlu penjelasan Arga lagi
"Halo mba, aku Disa tetangganya Pak Arga" aku mengulurkan tangan berinisiatif berkenalan duluan.
"Aku Bella teman kecilnya Arga" Bella tersenyum membalas uluran tanganku.
Selama kami makan di restoran sesekali aku dicuekin karna Pak Arga asik mengobrol face to face bersama Bella. Bella juga sesekali menanyakan aku masih sekolah atau sudah selesai sekolah dan menanyakan sudah berapa lama kenal dengan Pak Arga.
"oh, jadi kamu sama sekali tidak mengenal Disa, ga?" Bella menanyakan perihal ini kepada Arga diantara aktivitas makan kami.
"Aku sama sekali tidak mengenalnya, aku pindah dari sini setelah lulus SD Bell sama sepertimu, jadi aku tidak mengenal dengan dia"
"tapi bukannya saat kamu menikah kamu sempat balik ke tempat ini ?"
"Benar, saat Arumi mengandung Ansel kami sempat mengunjungi kota ini tapi hanya untuk liburan tidak benar-benar menginap dirumah ibu, kami hanya mengecek kondisi rumah ibu saat itu"
Bella hanya menggangguk mendengar penjelasan Arga.
Aku hanya menyimak mendengar penjelasan Pak Arga bahwa dia sempat datang ke kota ini bersama istrinya. Itu tandanya aku sempat melihat sosok mendiang istri Pak Arga saat berada dirumah Bude Ratih. Pada saat itu aku melihat sosok perempuan cantik turun dari mobil masuk kedalam rumah Bude dengan menggunakan dress dibawah lutut berwarna coklat muda.
Setelah kami berempat makan siang Pak Arga mengajak Ansel bermain timezone di mall ini.
"Kamu ada niatan buat menikah lagi ga?" tanya Bella saat sampai di timezone
"Aku belum tau" Arga melirik Bella
Di sela-sela kami di tempat timezone Pak Arga dan Bella hanya menontonku dan Ansel yang sedang mencapit boneka. Tak lama Ansel menarik tangan Pak Arga untuk mengikutinya.
"Ansel mau ditemenin papa naik ini" ansel menunjuk komedi putar
Pak Arga hanya mengangguk langsung digendongnya Ansel untuk menduduki salah satu kudanya.
Aku dan bella hanya melihat pemandangan Pak Arga dan Ansel yang jarang aku lihat dan begitupun dengan Bella, mungkin.
"Ansel kayanya deket banget ya sama kamu"
Aku melirik mba Bella "mau ga mau Ansel memang harus dekat denganku mba, Pak Arga kan menitipkan Ansel kepadaku" Bella mengangguk
"kamu ada tertarik dengan Arga,dis?"
"tidak" aku meliriknya lagi
"belum aja kali" bella melirikku dengan senyum lalu mengalihkan pandangannya lagi kedepan
"maksud mba bella?" tanyaku dengan menghadapnya
"Arga tuh sebenarnya baik, dia juga gak dingin orangnya, karna semenjak kepergian istrinya saja dia berubah"
"Aku ngerti mba, memang kehilangan seseorang yang kita cintai akan mengubah sifat kita dengan sendirinya" lebih tepatnya keadaanlah yang berubah kita sehingga tanpa sadar sifat kita ikut berubah
Aku menatap Pak Arga dan Ansel "aku juga merasanya Pak Arga yang asli itu lebih cerewet" tanpa sengaja bibirku mengulas senyum
"menurutmu dis, aku dan arga cocok tidak?" Bella membuyarkan lamunanku
To Be Continue ...
Aku mau bilang makasih yang sudah setia membaca ceritaku :)))
maaf ya kalo ceritanya kurang bagus huhu
sebenernya aku insekyur banget anaknyaaa:((
tp tetap ini akan ku selesaikan sampai tamat

KAMU SEDANG MEMBACA
F A M I L Y
RomanceWARNING 21+!! Arga Prawira duda anak 1 memiliki rahasia didalam hidupnya, akankan Disa Aksara gadis yang ia bawa dari rumah masa lalunya bisa menerima kenyataan bahwa Arga memiliki rahasia yang ia tidak tahu sampai harus mendesak Arga untuk memberit...