Part 12

2.2K 86 0
                                    

Aku menjeburkan diri untuk menyelamatkan Ansel, kolam renang ini untuk dewasa kedalaman kolamnya sangat dalam ansel tergagap-gagap meminta bantuan. Aku meraihnya dan berenang menuju pinggir kolam. Pak arga membantuku dia mengangkat ansel terlebih dulu baru dia membantuku. Aku memeluk ansel sambil menangis, dia kedinginan badannya lemas. 

Tante rani membawakan dua handuk kering. Aku menyelimuti ansel, aku memukul lembut belakang punggungnya untuk mengeluarkan semua air didalam tubuhnya. Ansel menangis ketakutan, aku memeluknya dengan erat "ansel baik-baik saja, ansel sekarang sudah sama ka disa" aku mencoba menenangkan ansel. Ansel mencengkram lenganku.

Pak arga yang sudah dari tadi menahan emosi melihat kejadian itu mencoba untuk tenang. Ansel sekarang berada dikamar ica dia sedang diurus oleh tante rani sedangkan aku sudah berganti pakaian, tante rani meminjamkan kaos vino untuk menggantikan bajuku yang basah, rambutku juga sudah kering di hairdryer milik tante rani.

"Pakai ini" pak arga menyodorkan jaket kulit hitamnya kepadaku

"Makasih" aku mengambilnya dan memakainya

Di Ruang tengah sudah banyak orang, beberapa sodara yang masih berada dirumah tante rani ikut menyaksikan penjelasan jatuhnya ansel. begitu pun vino dan bude. Bude disampingku dia mencoba menenangkan aku. Sedangkan bella berada dihadapanku.

"Sekarang jelaskan kenapa ansel bisa terjatuh?" Pak arga melirikku dan juga melirik bella dengan tajam

"Aku tidak tau saat mau masuk kedalam rumah ansel terjatuh" Bella membuka suara terlebih dulu membela dirinya

"Disa" sekarang giliran Pak Arga menatapku dengan lekat.

"Aku melihat mba bella sedang berbicara dengan ansel, aku tidak tau sedang berbicara apa tapi yang aku dengar ansel mengatakan tidak mau cukup terdengar, dan mundur keujung kolam, mba bella berjongkong didepan ansel seperti sedang memohon. Tak lama, mba bella terlihat kesal dan berbalik ke arah rumah dengan menghentakan kaki tanpa melihat ansel yang sudah diujung kolam dan seiringnya mba bella berbalik arah ke rumah ansel terjatuh ke kolam" aku menjelaskan dengan detail apa yang aku lihat.

Bella menatapku tidak suka.

"Benar apa yang di katakan disa, bella?" Pak arga menatap bella, bella langsung tertunduk.

"Aku tidak sengaja arga, aku tidak tau kalo ansel berada diujung kolam"

"Apa yang kamu bicarakan dengan ansel sampai ansel tidak mau?" Tanya pak arga penasaran

"Aku cuma mau ajak dia ke kebun binatang besok, tapi ansel tidak mau, dia bilang mau sama disa saja dan ansel selalu ingin bersama disa" bella menatapku sinis

Aku menatap bella saat namaku disebut.

"Tapi tidak sampai lalai begini bella! Ansel akan trauma dengan kolam renang kalo seperti ini, dan kamu bisa membujuknya dengan tidak membuatnya kesal" Pak Arga menaiki nada bicaranya semua yang berada diruang tengah hanya terdiam menyaksikan kemarahan Pak arga.

"Aku minta maaf arga" bella memohon

"Minta maaf dengan ansel bella"

"Sudah arga, sudah lain kali jangan seperti itu lagi ya" bude membuka suara untuk menenangkan suasana.

"Sebaiknya kita pulang sudah malam, kasian disa kalo tidak cepat bergantian pakai semuanya dan juga ansel, bawa ansel keluar ga" lanjut bude

Pak arga menggendong ansel keluar dari kamar, bela menghampiri  "ansel tante minta maaf ya" ansel yg berada diceluruk leher pak arga hanya terdiam dia terlihat mengeratkan pelukannya.

Bella menyentuh punggungnya ansel, ansel langsung menggoyangkan badannya sedikit seakan tidak ingin disentuh oleh bella.

"Aku tidak mau dengan tante bella" ucapnya dengan lemas sambil mengintip bella lalu kembali menenggelamkan kepalanya lagi dileher pak arga.

"Aku pulang ya ran yosep dan semuanyaa, maaf merepotkan dan terimakasih jamuannya" bude berpamitan dengan sang pemilik rumah.

"Iya ka, hati-hati ya" bude mengangguk. Aku menyalim tangan tante rani om yosep dan beberapa sodara lainnya.

"Aku mau sama ka disa" ansel meliriku dibelakang ia membuka lebar kedua tangannya

Aku meyambutnya dan mengangkat tubuhnya dari gendongan pak arga. Bella yang melihat kejadian itu hanya melirik sinis ke arah kami.

Tbc..

F A M I L YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang