Part 61

1.1K 61 5
                                    

"aaaaaaaaaaaaaaaaaak....." teriakku saat terbangun dan melihat ada seseorang disampingku

"aaa..h" rintihnya

aku mendorong seseorang disampingku yang tidak memakai baju, bagaimana aku tidak berteriak ketika aku membuka mata dan melihat sosok laki-laki sedang tertidur pulas sambil menutup wajahnya dengan bantal. aku langsung melihat keadaan disamping tempat tidur dan ternyata Mas Arga sedang memegang pinggangnya

"Maaa.ss" ucapku gugup

dia  melihatku dengan lirikkan tajam lalu mengeluh kesakitan tanpa bersuara, iya salahku terlalu kencang menendangnya hingga terkena dipan tempat tidur "maaf" lanjutku

Mas Arga berusaha bangun sedangkan aku menyaksikan pergerakannya, Mas Arga mengambil baju dan langsung keluar kamar meninggalkan aku begitu saja. Aku dengan sigap langsung mengikutinya dari belakang. Sekarang aku berada di apartement Mas Arga dengan perintahnya kemarin kalo aku harus ikut dengannya.

"apa?" Mas Arga melihatku karna merasa diikuti dari belakang

aku menggeleng dengan cepat

kami menuju dapur untuk mengambil air putih, bukan aku tapi Mas Arga "nih" ia menyodorkan segelas air putih untukku

"buat aku?" tanyaku

"kalo gamau yasudah saya minum" tidak lama gelas air putih yang seharusnya untukku langsung diminum oleh Mas Arga sendiri

"ko di minum si katanya untuk aku" protesku

"lama" katanya sambil berlalu

"loh mas air putihnya ga dituangi lagi?"

Mas Arga hanya melambaikan tangan tanpa melihatku lalu masuk ke dalam kamar mandi. Aku yang masih di dapur mencoba melihat keadaan dapur di Apartement ini, cukup luas dan tersusun rapih. Karna perutku merasa lapar aku mencoba membuka kulkas dan ternyata zonk, kulkas Mas Arga benar-benar kosong.

"Gini kali ya kalo dia hidup tanpa aku, kulkas aja kosong" lalu aku pergi membuka lemari atas berharap ada makanan diatas sana "yaelah adanya mie goreng" aku menghela nafas

"Mas belanja yuk" aku melihat pergerakan Mas Arga yang baru saja keluar dari kamar mandi

"Bisa-bisanya kamu ajak aku kesini tapi keadaan dapur kosong"

"Ya" jawabnya singkat

"Ya apa?" Dia menatapku

"Ya nanti, ini masih pagi Disa"

Aku langsung melirik jam dinding tepat di depanku dan benar baru jam setengah delapan pagi

"Terus kita sarapan apa? Kamu roti aja ga punya"

"Kamu mau apa nanti saya pesan aja lewat aplikasi"

"Ck.." padahal niat pagi ini aku berusaha untuk menjadi istri seutuhnya (lagi) karna mumpung lagi berdua

***

Pukul sudah menunjukkan jam sebelas siang aku tidak melakukan apapun ditempat ini dari tadi pagi. Mas Arga melarangku untuk melakukan apapun, katanya apartement ini sudah dibersihkan sehari sebelum aku datang, jadi nikmatin saja untuk bersantai sedangkan dia sibuk dengan laptopnya.

"aku bosan" keluhku, Mas Arga hanya melirikku lalu kembali fokus dengan laptopnya

"aku laper"

"roti yang tadi pagi kamu pesan masih ada, makan itu aja dulu nanti kita keluar" Mas Arga menatapku dan aku mengalihkan pandangan

"aku mau sekarang, ini loh sudah jam makan siang" jawabku bete

Dengan cepat Mas Arga bangun dari duduknya "ayo kita siap-siap" ia menutup laptopnya lalu masuk kedalam kamar dan aku hanya melongo melihat tingkahnya "benar-benar nyebelin" gumamku

***
Sampainya kami di supermarket aku dengan senang hati langsung mengitari beberapa rak makanan tanpa melihat harganya kalo kata Mas Arga "kamu akan lama berdiam diri melihat makanan dan membandingkan makanan lain dengan harga yang bedanya cuma seribu atau duaribu jadi lebih baik apa yang kamu mau langsung kamu masuki" begitulah kira-kira, sebenarnya aku mau protes tapi melihat wajah Mas Arga yang super menyebalkan aku mengurungkan niat untuk mengomelnya.

Selama kami di supermarket Mas Arga tidak hanya membuntutiku tapi sesekali dia ke tempat yang ia butuhkan

Selama kami di supermarket Mas Arga tidak hanya membuntutiku tapi sesekali dia ke tempat yang ia butuhkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Source by Pinterest)

"Gini aja ganteng" gumamku saat tidak sengaja memotret Mas Arga yang sedang melihat barang

Aku dan Mas Arga sudah hampir satu jam di supermarket dari yang tadinya niat cuma satu trolly aja ternyata jadi nambah satu trolly lagi
"Sudah mas" kataku saat melihat dua trolly penuh
"Kalo ga di rem bisa nambah satu trolly lagi" seru Mas Arga
"Maklum yaa Mas namanya juga bumil yang diisi perutnya bukan satu orang tapi dua" aku menunjukkan jari angka dua lalu Mas Arga tersenyum, jujur hari ini aku bahagia banget.

"Disa" panggil seseorang, aku mencari sumber suara begitu juga dengan Mas Arga dan ketika aku menemukannya ternyata Bella, ia berjalan menuju kami yang sedang merapikan barang belanjaan setelah dibayar
"Hi ga" sapa Bella saat sudah berada didekat kami
"Hi" lanjutnya menyapaku
Aku hanya tersenyum jujur kehadirannya saat ini membuatku tidak begitu suka

"Abis belanja yaa?" ucapnya
"Kamu sedang apa disini bel?" Aku melirik Mas Arga pertanyannya sama denganku yang hampir ingin aku lontarkan
"Jalan-jalan aja jenuh dirumah, pas banget ga sengaja aku liat kalian berdua makanya aku samperin"
Mas Arga hanya mengangguk
"Kalian sudah mau pulang?"
Mas Arga melirikku dengan cepat aku menjawab "iyaa" padahal aku ingin sekali makan dulu di salah satu resto di mall ini tapi berhubung ada Bella aku mengurungkan niat untuk makan disini

"Yaah sayang sekali baru aku mau ajak kalian makan bareng"
"Next time ya bell" Jawab Mas Arga
"Wah boleh banget next time kita makan bareng ya Sa" Bella memegang tangganku lalu aku tersenyum sambil mengangguk
"Kami pamit pulang duluan" Bella mengangguk
"Kami pulang duluan yaa" ucapku berpamitan dengan Bella
"Iya Sa hati-hati dijalan"

Aku dan Mas Arga pun meninggalkan Bella sendirian sesekali Mas Arga menatapku yang sedang mendorong trolly, sepanjang jalan kami menuju parkiran tidak ada obrolan kami hanya fokus berjalan sambil mendorong trolly, suasananya memang sedikit berubah setelah Bella muncul entah aku yang sering sekali sensitif akhir -akhir ini karna bawaan bayi atau memang real aku tidak suka dengan kehadiran Bella diantara aku dan Mas Arga.

"Kamu kenapa dari tadi diam saja, padahal tadi di supermarket kamu bawel banget"
Aku hanya menggelengkan kepala
"Saya ga akan hidupin mobil kalo kamu ga cerita"
Seketika aku langsung menatap Mas Arga
"Ga ada ko ayok pulang" ucapku
"Bohong" Mas Arga tau aku sedang tidak baik suasananya
"Saya tidak pernah ngajarin kamu untuk berbohong Disa"
"Menurut Mas aku kaya gini karna apa?" Aku menanyakan balik siapa tau aja Mas Arga peka denganku
"Bella?" Dengan cepat Mas Arga menjawab
Kan benar dia paling cepat soal beginian, aku mengangguk
"Emang kenapa dengan Bella? Dia kan ga ngapa-ngapain kamu"
"Terus ada apa-apa dulu baru aku kenapa-kenapa?" Tanyaku geram
"Bukan begitu Disaa.."
"Ah sudahlah Mas Aku sudah ga mood, sudah ayok kita pulang" aku langsung membuang muka tidak peduli dengan Mas Arga
"Kita makan dulu kamu belum makan" Mas Arga menyalakan mobil bersiap untuk keluar dari parkiran
"Gamau aku udah ga ada selera makan"
"Yasudah kalo gitu saya saja yang makan" Aku langsung melirik Mas Arga ia tidak menatapku yang sudah bete oleh ulahnya
"Gausah bete saya ga suka liat kamu cemberut gitu" Mas Arga mengeluas kepalaku dengan lembut dia tau cara meluluhkan wanitanya..

Tbc.

F A M I L YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang