"hari ini kamu jemput ansel dirumah nena?" aku bertanya kepada mas arga yang sedang siap-siap untuk bekerja
"aku belum tau, tapi sehabis pulang kantor aku mampir ke rumah mama" aku mengekori mas arga yang sibuk mengambil barang keperluannya
"aku ingin bertemu dengan ansel" mas arga menatapku lalu mengangguk, seperti biasa mas arga akan selalu mengiyakan untuk menghindar perdebatan
"udah dua hari semenjak kejadian itu aku belum meminta maaf ke ansel" lanjutku
"aku tau" jawabnya singkat
"bawa pulang ansel ya mas" aku memegang lengan mas arga ditatapnya aku
"aku usahakan"
"kenapa?" tanyaku heran
"arumi masih membutuhkannya, disa"
aku tau tapi aku juga tidak bisa lepas dengan ansel, karna aku tidak ingin kembali ribut aku melongos keluar kamar begitu saja meninggalkan mas arga lalu pergi menuju dapur
***
"fio tolong bawakan beberapa baju ansel ke dalam tasnya, saya tunggu sehabis sarapan"
aku menatap tajam mas arga yang memerintahkan fio untuk membawa beberapa baju ansel, mas arga hanya menatapku seolah tidak terjadi apa-apa "untuk apa?" tanyaku pada mas arga yang sudah duduk di dining room untuk sarapan
"seminggu ini ansel akan menginap disana, mama tadi kirim pesan" jawabnya santai
"aku gimana?"
mas arga menatapku aneh, mungkin ia tidak mengerti yang aku maksud
"aku gimana mas? aku sendirian dirumah ini?" jelasku
"ada bi siti dan fio disini"
"mas" panggilku lemah, mas arga hanya mengusap kepalaku
"ada saya, disa" jawabnya
memang ada mas arga tapi ia juga akan tetap sibuk dengan kerjaannya dan akan selalu mampir kerumah mama, kepalaku benar-benar pening dibuatnya
"kamu kapan mempertemukan aku dengan mba arumi?"
Dia menatap layar hpnya lalu ditarunya kembali "setelah saya pulang dari perjalan bisnis"
"kamu mau keluar kota?" tanyaku dengan kaget, tuhkan suka banget bikin orang skot jantung tiba-tiba ansel menginap, tiba-tiba dia pergi keluar kota awas aja kalo aku sampai dengar dia tiba-tiba minta cerai kepadaku, aku masih belum sanggup untuk mendengarkannya
"hanya 3 hari" mas arga mulai memakan sarapannya yang sudah aku hidangkan, tidak ada lanjutan kalimat lagi ia fokus memakan sarapannya dan aku hanya melihatnya, tuhkan katanya dia akan dirumah selama ansel dirumah mama tapi mas arga malah mau pergi keluar kota.
dosa tidak menjitak kepala suami? aku ingin melakukannya karna benar-benar kesal!!
fio datang dengan membawa tas ansel yang sudah siap dibawa oleh mas arga
"ini bu tasnya non ansel" fio memberikan tasnya kepadaku
"makasih ya fio" aku langsung mengecek barang-barang yang sudah disiapkan oleh fio, tidak ada yang kurang sepertinya sudah ada semua dari mulai baju, buku dan alat mengambar yang ia suka
setelah sarapan seperti biasa aku mengantar mas arga kedepan rumah " saya akan pulang cepat, tapi saya akan mampir terlebih dahulu kerumah mama" responku hanya mengangguk pasrah, kuberikan tas ansel kepada mas arga dan dilanjut berpamitan. aku menatap mobil yang dibawa mas arga sudah menghilang dari pangkaran rumah.

KAMU SEDANG MEMBACA
F A M I L Y
RomanceWARNING 21+!! Arga Prawira duda anak 1 memiliki rahasia didalam hidupnya, akankan Disa Aksara gadis yang ia bawa dari rumah masa lalunya bisa menerima kenyataan bahwa Arga memiliki rahasia yang ia tidak tahu sampai harus mendesak Arga untuk memberit...