Part 6

3.1K 91 0
                                    


"Cape ya nak" ucap ibu saat melihatku membereskan buku-buku yang berserakan sehabis aku mengajarkan Ansel belajar.

"Lumayan bu, tapi lumayan menyenangkan seperti punya adik" jawabku dengan senyuman

Sudah sebulan lebih aku melakukan pekerjaan layaknya babysister. Setiap hari mengantar, menjemput, bermain, mengajarkan pr bahkan sesekali menemani Ansel tidur. Kalo kalian lihat sebenarnya tidak seperti babysister pada umumnya malah banyak yang mengira Ansel ini adalah adikku. Selama sebulan ini juga pendeketanku dengan Ansel tidak terlalu sulit. Ansel cepat akrab walau harus ada malu-malunya dulu. Kalo kalian lebih mengenal Ansel ternyata Ansel lebih cerewet dibandingkan denganku.

Oh tidak, bahkan aku sampe kualahan menjawab semua pertanyaan ansel yang ingin dia ketahui. Tapi, anehnya ketika ayahnya menghubunginya ansel berubah mode menjadi ansel yang aku kenal diawal. Pendiam.

Kriiiing kriiing

"halo"

"halo disa" suara baritone yang tidak asing

"ya pak arga"

"ansel dirumahmu?"

"iya pak, tapi ansel sedang tidur, nanti saya bawa ansel pulang"

"tidak usah, biarkan ansel tidur dirumahmu, tidak keberatkan?"

"hmm tidak, pak"

"baik saya tutup teleponnya"

Tut

"dih ucap makasih kek apa kek dasar manusia menyebalkan" ucapku bermonolog pada hp

"siapa dis?"

"pak arga bu nanya ansel" jawabku malas

"loh ko kamu bilang pak arga nak?" Selama sebulan ini ibu jarang mendengar aku menerima telepon dari Pak Arga, karna biasanya aku lakukan semua dirumah Bude Ratih, maka dari itu ketika Pak Arga menghubungiku pasti sedang berada dirumah Bude.

"emangnya kenapa bu, kan Pak Arga lebih tua dari aku berapa tuh umurnya?" aku berenti membereskan buku, sambil mengingat-ingat umur Pak Arga.

"29 disa" jawab ibu sambil membantuku membereskan buku-buku yang masih berserakan

"ah iya 29, ibu tidak usah membantu biar aku saja"

"tapi menurut ibu masih muda loh nak Arga, kenapa ga bilang mas saja?"

"tidak mau, aku geli bu kalo manggil mas, lebih enak Pak Arga sama dengan kepribadiaannya yang dingin, galak, dan menyebalkan"

"hush kamu ini, sudah cepat bereskan lalu bawa Ansel ke kamarmu, nanti biar ibu yang mengabarkan bude ratih kalo ansel tidur disini"

Ngomong-ngomong sudah sebulan lebih ini Pak Arga tidak datang mengunjungi Ansel maupun Bude Ratih. Katanya dia akan sesekali datang untuk menjenguk anaknya dan ibunya disini tapi lihat saja sudah sebulan ini dia tidak datang, hanya menanyakan kabar lewat via telepon bahkan video call saja jarang. Bapak macam apa itu tidak khawatir dengan anaknya.

To Be Continue ...

F A M I L YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang