Part 58

1.9K 80 8
                                    

Perbincangan aku dengan Anin lumayan cukup lama sampai aku melupakan satu janji lagi yaitu bertemu dengan Bella. Akhir dari obrolanku dengan Anin, aku memutuskan untuk menerima tawaran Anin bekerja di kantoran. Anin akan mengirimkan alamat emailnya setelah itu aku akan berjalan sendiri.

"Kalo ada apa-apa hubungin gue ya sa" ucap Anin saat melihatku sudah berdiri

"Thank you nin, pasti aku hubungi kamu, aku pergi duluan maaf banget ga bisa lama-lama" aku memegang tangan Anin seraya pamit

"Its okay, lo hati-hati yaa.. drivernya sudah sampai?" Anin menunjuk handphoneku

"Bentar lagi, aku tunggu diluar aja, aku pamit ya nin byee"

"Byee saa" Anin melambaikan tangan ke arahku ketika aku sudah membuka pintu cafe

Aku akan akan ke tempat Bella, walaupun Bella belum menghubungiku setidaknya aku tidak telat-telat banget. Belum ada beberapa menit aku menunggu di depan cafe ada mobil berhenti di depanku, aku sangat mengenalnya.

"Disa!" Kaca mobil terbuka aku melihat sosok Mas Arga didalamnya

"Masuk!!" Teriaknya lagi
Aku buru-buru menggelengkan kepala dan sedikit bergeser ke kanan agar tidak berpapasan dengan Mas Arga, tapi tidak dengan Mas Arga ia langsung turun saat melihatku menghindar.

"Saya suruh kamu masuk, ayo saya antar" ucapnya saat sudah didepanku

"Aku belum mau pulang, aku masih ada janji" jawabku

"Saya antar disa"

"Drivernya sudah sampai" aku menunjuk ke arah mobil tepat berada dibelakang mobil Mas Arga

"Permisi Mas aku pergi dulu" hendak aku meninggalkan Mas Arga, tangan aku langsung di tahan olehnya

"Diam disini" Mas Arga menyuruhku untuk diam sedangkan Mas Arga menghampiri Driver online yang sudah aku pesan, aku melihat gerak geriknya dari kejauhan dia mengeluarkan dompet dari saku dan mengeluarkan sejumlah uang dan diberikan ke driver online, bersamaan dengan apa yang aku lihat notif aplikasi onlineku berbunyi "driver telah mengakhiri perjalanannya"  tidak lama driver onlineku pergi meninggalkan kami.

"Mas!!" Aku protes ke Mas Arga setelah apa yang dia lakukan

"Saya antar kamu, kamu mau kemana? Ayo" dia menarik tanganku tidak kasar hanya saja pemaksaan

"Aku bisa sendiri!" Ucapku kesal

Mas Arga membukakan pintu mobil untukku "saya tahu, tapi saya mau antar kamu, cepat masuk"  Dengan kesal aku masuk ke dalam mobil dengan tatapan yang sinis ke arah Mas Arga

"Saya tahu kamu menghindari saya, makanya hanya ini yang bisa saya lakukan agar kita bisa bekomunikasi lagi" ucapnya saat mobil berlaju

Aku hanya diam dan memandang kearah depan, sesekali ekor mataku melihat pergerakan Mas Arga yang dari tadi melirikku

"Disa!" Nadanya sedikit meninggi ini karna aku mengabaikannya

"Hari ini aku rencana mau balas pesan Mas Arga tapi nanti setelah urusanku selesai"

"Saya mau membicarakan soal perceraian kita"
Aku langsung melirik Mas Arga dan dibales dengan tatapannya yang hanya sebentar lalu kembali fokus menyetir

"Sudah masuk pengadilankan?" Tanyaku

Mas Arga mengangguk

"Bagus kalo begitu lebih cepat lebih baik" aku menyenderkan badan dan menatap jalan kembali

"Kamu ga perlu datang untuk mediasi agar proses lebih cepat"

Aku tidak membalas ucapannya

"Untuk masalah rumah kamu bisa tinggal dirumah itu kapanpun kamu mau" lanjutnya

F A M I L YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang