Part 27

1.8K 61 0
                                    

"Mau sampai kapan kamu diamkan saya seperti ini" 

mas arga berada diambang pintu kamar, aku sedang berusaha untuk menghubungi oma ibu dari mas arga aku meminta bantuan dengan oma untuk mencoba berkomunikasi dengan nena

"sampai kamu bawa ansel pulang, ini udah tiga hari ansel ga pulang mas" aku khawatir dengan keberadaan ansel semenjak kejadian di kidzania

"dia akan baik-baik saja disa, dia berada dirumah nenanya"

"tapi ansel terlihat tidak nyaman" mas arga mengambil hp yang aku genggam, nada terhubung oma dimatikan oleh mas arga

"dia akan baik-baik saja dira percaya sama saya"

"balikin hpnya mas" aku mencoba mengambil hpku disaku belakang mas arga tapi dengan cepat mas arga langsung memelukku

Aku yang lagi tidak mood tidak membalas pelukkannya

"Maafkan saya disa" aku mendengar ucapan mas arga ditelingaku

"cerita sama aku mas ada apa sebenarnya?" mas arga menatapku ia memegang tekuk wajah dan menempelkan bibirnya dibibirku dengan reflek aku menjauhkan wajahku.

Suara nada dering teleponku berbunyi mas arga langsung mengambil hpku yang ia taruh di saku belakang.

"halo ma"

"loh arga, ada apa tadi telepon mau ibu jawab tapi keburu mati"

"ga ada bu kebetulan salah pencet, ibu sehat?"

"Alhamdulillah sehat, kamu sama disa gimana?"

"alhamduillah sehat bu"

"yaudah jaga kesehatan kalian, salam untuk ansel dan disa ya nak"

"iya bun anti aku sampaikan"

Mas arga menyerahkan hpku setelah menerima telepon dari oma lalu ia pergi meninggalakanku sendiri dikamar.

(From: andini)

Disa bisa kita bertemu hari ini jam 3 sore di café nobu?

Aku menerima pesan singkat dari andini, semenjak aku bertemu dengannya tidak lama aku mengirimkan pesan untuk memberitahu nomorku kepadanya

(From: Disa)

Saya kesana jam 3 sore

Aku membalas pesan singkat dari andini.

***

Aku pergi ke café tanpa mas arga, aku meminta izin dengan alasan ingin bertemu teman yang SMA untungnya mas arga membolehkan tanpa bertanya-tanya lagi tapi dengan syarat pak ujang harus mengantarku

"maaf aku mendadak ingin bertemu denganmu disa" andini membuka percakapan saat kami sudah berada di cafe nobu

"tidak apa-apa kebetulan aku juga tidak ada kesibukan"

"senang bisa bertemu denganmu disa" andini melemparkan senyum kepadaku

"aku temannya arumi sejak smp kami cukup dekat" aku hanya mengangguk memperhatikan andini yang terlihat cantik dan modis

"aku baru tau kalo arga sudah menikah lagi" katanya

"maaf kalo arga tidak memberitahumu din" aku merasa tidak enak ketika andini mengatakan seperti itu

"tidak, tidak apa aku cukup mengerti keadaan dari arga dan ansel"

"arga ada cerita denganmu?" andini memasang wajah yang khawatir

"ada yang disembunyikankah dari aku din?" tidak ada jawaban dari andini cukup membuatku menjadi sangat penasaran

"diminum dulu disa" andini menawarkan aku untuk memminum ia juga mengambil minumannya

"aku ga tau kamu akan menerima ini atau tidak, tapi cepat atau lambat kamu akan tau keberadaan ini"

Aku meneguk ice lemon yang aku minum tapi ini rasanya sulit sekali untuk ditelan

"arumi belum meninggal dia masih ada disa" seketika sekujur tubuhku terasa kaku, aku merasakan semua tubuhku mendingin. Inikah yang ditutupi oleh mas arga?

"tapi arumi mengalami koma, ia berbaring sudah cukup lama. Orang-orang disekitar sudah menganggamnya tidak ada. Dokter juga sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membuatnya siuman dan dokter juga bilang kemungkin sedikit untuk sembuh walaupun jantungnya masih berdetak"

Aku benar-benar tidak bisa berkomentar

"dan kini arumi hanya bergantung dengan alat-alat medis untuk membuatnya tetap ada" andini mulai menangis aku melihat dia menyeka air matanya

"aku benar-benar tidak tau din, kalo aku tau aku tidak akan melakukan seperti ini"

Andini menggenggam tanganku, aku hanya bisa tertunduk karna harus menerima kenyataan ini.

"maaf dis, harusnya bukan aku yang bilang ini ke kamu tapi karna aku merasa aku masih teman dekatnya arumi dan aku rasanya tidak rela melihat arumi yang berbaring ditempat tidur harus menerima kenyataan bahwa suaminya menikah lagi"

Air mataku menetes, dadaku terasa sesak sudah tidak bisa aku menerima kenyataan ini

"maafkan aku din" ucapku dengan suara serak

"disisi lain aku cukup bahagia karna melihat ansel sudah seceria seperti dulu, karna semenjak arumi koma ansel langsung berubah ia tidak mau dengan orang lain, dia hanya ingin bersama omanya dan tidak mau diajak bicara"

"aku berterimakasih kamu sudah hadir dihidupnya"

aku tau andini mencoba menghiburku dengan di posisi lain ia tidak terima kalo temannya diperlakukan seperti ini oleh arga.

***

"mas arga!!" aku benar-benar marah, saat aku tiba dirumah tidak bisa aku menutupi kemarahanku dengan mas arga

Mas arga yang yang sedang sibuk didepan laptop menoleh kearahku

"tega kamu mas, bohongi aku!!"

"maksud kamu apa disa?" aku berjalan kearah mas arga

"kamu bohongi aku mas?!!" mas arga berdiri dari kursi kerjanya ia menatapku dengan tajam

Aku mencoba untuk tidak menangis, aku harus menjelaskan semuanya tapi aku perempuan tidak bisa menutup kemarahanku dengan tangisan

"mas arga jahat" aku tertunduk tidak berani menatap wajahnya

"jelaskan kepada saya kamu kenapa"

"mas bohong kalo mba arumi sudah meninggal, sebenarnya mba arumi masih hidupkan?"

"disa saya bisa jelasin" mas arga memegang kedua pundakku

"jelasin apa? Apa yang mau dijelasin mas?aku udah tau semuanya aku sudah tau!!" ini pertama kalinya aku meninggikan suaraku ke mas arga

"kamu harus tenang saya bisa jelaskan semuanya"

"aku ga perlu penjelasan mas arga, aku mau pulang kerumah ibu" aku membalikan badan untuk meninggalkan mas arga, masa bodo dengan semuanya aku benar-benar tidak bisa berpikir dan ingin pulang

"DISA!" mas arga menaikan suaranya aku seketika berhenti

"bukan seperti ini disa, kamu terlalu seperti anak kecil"

"oh iya? Siapa yang paling seperti anak kecil mas? Egois ?! lebih mementingkan kepentingannya sendiri tanpa sadar bahwa istrinya masih membutuhkan suami disampingnya tapi malah menikahi seorang perempuan yang gatau apa-apa?!"

"kamu tau apa disa?! Saya yakin kamu tau hanya setengahnya"

"kalopun aku tau cuma setengahnya setidaknya aku tau kalo mas arga orang paling jahat sedunia!"

"kamu gabisa ngerasain posisi saya, kamu ga akan tau rasanya seperti apa"

"iya emang aku ga tau dan ga mau tau!!" 

aku langsung pergi meninggalkan mas arga di ruang kerjanya.

Tbc...

F A M I L YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang