Part 45

1.4K 118 26
                                    

Aku mengambil handphone yang dipegang oleh Ansel lalu mengisyaratkan Ansel untuk meninggalkanku sendiri dan ia menurut. Aku sedikit menjauh dari kamar Mba Arumi, mencoba mengambil nafas banyak-banyak untuk menerima segala ocehan dari Mas Arga.

"assalammualaikum mas" sapaku
"walaikumsalam, dirumah mama?" nadanya sedikit ketus
"i..ya mas, tadi habis jemput ansel aku berinisiatif untuk nengok mama dan Mba arumi"
"kenapa tidak memberitahu saya?"
"kalo aku beritahu Mas Arga tidak mungkin mengizinkan?" aku mengerutkan alis 
"setidaknya kamu memberitahu saya, kamu lupa kalo kamu punya suami?"
"ya engga dong mas, aku inget ko kalo aku punya suami"
"saya sudah dirumah dan melihat rumah kosong tidak ada siapapun, menurutmu gimana Disa?" ucapannya sedikit menyindirku

aku sedikit terkejut saat Mas Arga memberitahuku sudah ada dirumah, bukannya ia pulang besok ya?

"mas sudah dirumah?" tanyaku
"hm" jawabnya singkat
"mas arga tidak memberitahuku kalo pulang hari ini"
"saya sudah mengirimu pesan, apa kamu membacanya? tentu tidak karna kamu tidak akan ke rumah mama tanpa saya jika membaca pesannya"

aku membuka layar handphone memang ada beberapa pesan dari mas arga yang membuatku tidak sadar ada pesan yang terselip memberitahu kalo mas arga akan pulang hari ini

"aku pulang mas, aku pulang sekarang ya, assalammualaikum"
"walaikumsalam"

Tidak tau apa yang terjadi setelah ini, aku tidak tau apa yang terjadi nanti ketika aku sudah dirumah yang aku pikirkan sekarang adalah aku harus pulang karna mas arga sudah menunggu.

"ada apa ko buru-buru?" nena menghampirku yang sedang merapikan tas dan ansel yang masih sibuk dengan ipadnya

"aku pamit pulang ya mah, mas arga sudah dirumah nanti kapan-kapan aku main lagi kesini"

"loh nena sedang menyiapkan makan siang, sudah mau pulang saja suruh arga kesini sekalian makan siang bareng" nena mencoba aku dan ansel untuk mengembalikan barang-barangku diruang tamu

"makasih mah, tapi maaf banget aku harus pulang, nanti aku kesini lagi dengan mas arga" aku benar-benar memohon 

"yasudah tapi benar ya kesini lagi main-main kesini biar Arumi cepar pulih"

aku mengangguk dengan antusias "iya mah pasti, ayo ansel salim dulu sama nena" 

Ansel menurut kemudian disusul olehku lalu kami masuk mobil dan nena melambikan tangan ke kami. Selama diperjalanan aku hanya melirik Pak Ujang, semoga nasibnya baik-baik saja.

***

"papaaaa" Ansel berteriak ketika turun dari mobil melihat Mas Arga yang sudah berada didepan rumah. aku hanya bisa tersenyum sedikit canggung tapi tetap menyalimnya.

"sudah makan?" sekarang Ansel sudah dalam gendongan Mas Arga kami masuk bersamaan

"belum, tadi mau makan dirumah nena tapi bunda buru-buru pulang" Mas Arga tidak meliriku yang ada dibelakangnya ketika Ansel menyebutkan namaku

"kita makan bareng ya, bi siti sudah menyiapkan semuanya" Ansel hanya mengangguk lalu melingkarkan tangannya keleher Mas Arga, ia melihatku dibelakang dan memberikanku senyuman, anak yang manis.

Kami sudah di meja makan, sesuatu yang aku rindukan. Selama kami makan Mas Arga hanya meliriku sesekali tidak ada ucapan sama sekali kepadaku, aku tau ini bentuk kekecewaannya, Mas Arga menahan emosinya dihadapan Ansel entah nanti ia akan marah besar kepadaku ketika Ansel sudah tidur siang atau memang tidak.

"habis ini ansel bersih-bersih terus tidur siang ya?"ucapku

"boleh ansel tidak tidur siang bunda?ansel ingin bermain" ansel menatapku ia berhenti makan ketika memohon kepadaku

"ansel hari ini sudah seharian bermain, tadi di mobil sudah ingin tidurkan?" Ansel memang hampir terlelap dimobil tapi karna sudah sampai di rumah aku menyuruhnya untuk tetap bangun dan dilanjut lagi nanti ketika sudah dirumah

"aku mau bermain dengan papa" ia melirik Mas Arga yang berada disampingnya

"nanti sore kita main lagi" jawab Mas Arga sambil mengelus kepala Ansel

Ansel menunduk sambil memajukan bibirnya "nurut sama bunda" lanjut Mas Arga disusul Ansel yang mengangguk. Kami pun melanjutkan makan siang tanpa bicara lagi.

***

"Bunda" ansel memanggilku ketika aku sedang mencari baju tidurnya

"Yaa" lirikku melihat ansel yang sedang duduk di tempat tidur

"Papa marah sama bunda ya?" Aku berhenti dari kegiatanku kembali menatap Ansel

"Ansel kenapa bisa bicara seperti itu?" 

"Hanya menebak" jawabnya

"Tidak, papa tidak marah dengan bunda" 

"Bunda tidur sama ansel saja" aku sedikit tertawa saat melihat Ansel menepuk tempat tidurnya

"Sini" aku mengisyaratkan Ansel untuk mendekatiku lalu aku  membuka bajunya diganti dengan baju tidurnya

"Sekarang waktunya tidur,  nanti kita main lagi" aku menuntunnya ke tempat tidur, aku ikut sebentar tidur dengan ansel sampai ia terlelap setelah itu aku akan meninggalkannya sendirian di kamar

Saat aku menutup kamar Ansel aku tidak menyadari Mas Arga sudah dibelakangku tanpa aba-aba mas arga langsung menyerangku dengan mencium bibirku dengan kasar, aku sedikit mendorongnya tapi dengan cepat mas arga menarikku kedalam pelukannya dengan kasar.

Aku mencoba menyimbangkan permainannya tapi tidak bisa aku kehabisan oksigen dengan terpaksa aku mendorongnya lebih keras. Mas arga hanya menatapku ada raut kekesalan diwajahnya.

"Saya tidak pernah mengajarkan  kamu untuk bertindak seenaknya Disa?!" Nadanya sedikit keras

"Maksud Mas Arga?"

"Kamu ke rumah mama tanpa bilang ke saya dan mencoba bersongkokol dengan Pak Ujang?! Kamu tau Pak Ujang sudah ikut saya sudah lama, kenapa kamu bersikap seperti ini?!" 

"Kalo Pak Ujang memberitahu Mas Arga, aku ga akan bisa ke rumah mama, apa salah aku ke rumah mama mas? Toh aku kesana juga tidak terjadi apa-apa" 

"Kamu kesana akan membawa dampak buruk untuk Arumi Disa!"

Aku kaget saat mendengar kalimat Mas Arga, mencoba menenangkan diri untuk tidak terbawa emosi..

"tapi Mba Arumi benar-benar tidak apa-apa aku sudah bertemu denganya" 

Mas Arga menatapku terkejut tidak ada kalimat yang keluar dari mulutnya

"tenang mas...." aku menjeda ucapanku

" aku tidak akan menyakiti Mba Arumi, aku juga ingin Mba Arumi sembuh dan Mas Arga kembali dengan keluarga kecil Mas Arga yang sesungguhnya!" lanjutku

 Mas Arga tidak meresponku dan aku meninggalkannya didepan kamar Ansel

Tbc

baru bisa update lagi nih.. 

aku setiap upload bab baru suka degdegkan hehe

F A M I L YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang