Part 16

2.1K 85 0
                                    

"Bude aku pamit pulang" ucapku setelah menyalim tangan bude. Bude mengangguk lalu pergi menuju kamarnya.

Aku berada didepan pintu, Pak Arga dihadapanku sekarang. Kami saling bertatapan yang aku lihat wajah Pak Arga terlihat lelah, mungkin benar dia habis melakukan perjalanan bisnis.

"Permisi pak saya pamit pulang"ucapku membelokkan badan karna terhalang oleh badan tegapnya Pak Arga.

Pak Arga memegang lenganku dan menariknya kedalam pelukan. Aku seketika menegang, badanku rasanya kaku saat pelukan itu mulai erat. Aku merasakan detak jantung Pak Arga, karna tubuhku yang hanya 160 cm sedangkan Pak Arga yang memiliki tinggi tubuh 182 cm. "saya tahu kamu marah karna saya tidak hadir" dia menghela nafas "saya sudah mengusahakan untuk datang Disa, tapi ternyata saya sampai sini malam"lanjutnya. Kepalanya kini berada dipundakku, aku merasakan hembusan nafas Pak Arga.

"saya lelah, saya minta maaf" suaranya mulai melemah.

Tangan kanan ku mencoba mengelus pundak Pak Arga, aku mengelusnya dengan pelan. "saya ga marah pak, saya ngerti. Saya bisa mengatasi Ansel hari ini dengan baik" ucapku, tadinya aku mau marah tapi melihat wajah lelahnya aku ga tega untuk memarahinya.

"terimakasih Disa, saya tau kamu sangat menyayangi Ansel" pelukan Pak Arga meregang sekarang tangannya memegang pundakku. Kami saling bertatapan bibir Pak Arga naik keatas mengulas senyum, lalu aku dibuat salting olehnya dengan Pak Arga mengacak-ngacak rambutku. "Yasudah kamu pulang sudah malam, mau saya antarkan?"godanya. aku buru-buru menggeleng dan langsung meninggalkan Pak Arga. Pak Arga membalikan tubuh melihat aku yang sudah setengah membuka pintu "istirahat Disa, besok kita bertemu lagi" ucapnya. Aku hanya diam lalu meninggalkan Pak Arga.

***

Pagi ini aku sudah diteror oleh Ansel Arasha Prawira yang sudah heboh mengetok pintu kamarku.

"ka Disa buka ka Disa buka" Ansel menggedor pintu kamarku dengan keras. Aku mencoba tenang sambil mengumpulkan nyawa ditempat tidur.

"ada apa Ansel pagi-pagi buta gini sudah berisik" aku membuka pintu kamar dan melihat Ansel yang masih memakai baju piyama yang semalam

"hari ini kita akan ke kebun binatang ka, ayo mandi mandi!!" ucapnya seru

"iya tapi ga pagi buta gini Ansel, kebun binatangnya juga belum buka" aku meninggalkan Ansel yang masih diambang pintu kamarku.

"tapi papa menyuruhku untuk sekarang siap-siap" Ansel berlari menghampiriku ke tempat meja makan. Aku mematung saat Ansel menyebutkan papanya, terlintas aku mengingat kejadian semalam, aku langsung buru-buru menggeleng untuk menghapus memori itu.

"yasudah kamu mandi dulu sana, ka Disa juga akan mandi" Ansel langsung mengangguk paham dia langsung berlari meninggalkan rumahku. Aku melihatnya hanya geleng-geleng kepala.

"jangan lari nak Ansel nanti jatuh" ucap ibu saat masuk kedalam rumah melihat Ansel lari keluar rumah. "Ansel kenapa dis, kayanya lagi seneng banget" ibu melihatku sedang minum "hmm itu dia senang mau ke kebun binatang hari ini, aku mau mandi dulu bu" aku menaruh gelas yang tadi ku pakai langsung mengambil handuk untuk mandi.

Aku melihat 2 orang yang berbeda umur ini memakai baju yang senada. Ansel menggunakan baju berwarna armi dengan paduan kaos hitam, topi hitam dan boots coklat sedangkan Disampingnya Pak Arga mengenakan nada yang sama celana pendek dan jaket berwarna armi dipadukan dengan kaos putih dan sepatu boots yang senada dengan Ansel.

 Ansel menggunakan baju berwarna armi dengan paduan kaos hitam, topi hitam dan boots coklat sedangkan Disampingnya Pak Arga mengenakan nada yang sama celana pendek dan jaket berwarna armi dipadukan dengan kaos putih dan sepatu boots yang senada de...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Source by: Pinterest)

Aku menggelengkan kepala "tumben bapak sama anak kompak" gumamku. Sedangkan aku untuk hari ini memakai sweater crop oversize berwarna beige dan celana panjang dengan warna yang sama. Tak lupa memakai topi hitam dan kacamata. Look hari ini aku benar-benar senada sampai taspun sama.

 Look hari ini aku benar-benar senada sampai taspun sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Source by: Pinterest)

Hari ini Pak Arga mengajakku dan Ansel pergi ke kebun binatang sebagai tebusan rasa bersalahnya karna tidak hadir kemarin. Kami bertiga mengeliling kebun binatang, mengasih makan dan mengambil foto sesekali. Ansel sangat terlihat bahagia, sesekali ia meminta gendong Pak Arga untuk mencari perhatiaannya. Aku ikut senang melihat interaksi keduanya. Mungkin kemarin-kemarin yang terlihat dingin sekarang sudah mulai mencair.

"Arga" aku mendengar suara yang tidak asing ditelingaku, aku mencari sumber suara itu dan benar saja suara itu milik Bella. Aku melihatnya berjalan menuju meja kami. Sekarang kami berada di foodcourt untuk mengisi tenaga agar kembali berkeliling lagi. Bella berjalan menuju arah kami ia lagi-lagi terlihat modis dengan memakai bahan baju rajut berwarna biru dan celana pendek berwarna putih. 

(Source by: Pinterest)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Source by: Pinterest)

Bella kini duduk diantara kami sambil memegang minumannya. "Saya mengajak Bella kesini karna waktu itu dia juga ingin mengajak Ansel ke kebun binatang" Pak Arga menjelaskan, aku hanya mengangguk dan lebih memilih untuk menghabiskan makanan yang aku pesan tadi.

"Ansel sudah liat apa saja disini?" Bella membuka suara ia menanyakan kepada Ansel. Ansel yang tadinya happy kini terlihat datar. Ia tidak menjawab pertanyaan Bella. "Ansel kalo ada yang bertanya dijawab tidak boleh diam" aku memberitahu dengan lembut kepada Ansel. Aku tau Ansel tidak suka dengan Bella apalagi semenjak kejadian ia terjebur di kolam renang dirumah tante rani.

"sudah banyak" jawabnya singkat.

Kami akhirnya melanjutkan perjalanan lagi melihat kebun binatang kali ini Pak Arga mengajak untuk mengasih makan harimau, tapi aku tidak berani yang masuk kedalam hanya Pak Arga, Ansel dan Bella. Ansel digendong oleh Pak Arga sedangkan Bella berdekatan dengan Arga seolah cari perhatian. Aku melihat mereka rasanya sesak, seperti ada yang tidak beres dengan dadaku. Akhirnya aku memilih untuk mencari bangku untuk berteduh dan meninggalkan mereka bertiga.

Ansel dan Pak Arga sedang ngasih makan jerapah sedangkan aku dan Bella melihat dari kejauhan. Bella menghampiriku setelah memberikan makan harimau dan duduk bersama dibawah pohon. "Aku tau kamu tidak menyukaiku semenjak kejadian dirumah tante rani begitupun dengan Ansel, aku tidak munafik jika kalian tidak membenciku" aku melirik Bella saat dia berkata seperti itu. Aku tidak tau apa maksudnya. "Aku mencintai Arga sudah lama Disa, aku mengalah ketika Arga lebih memilih Arumi dibanding aku, tapi sekarang aku memiliki kesempatan untuk mendapatkannya lagi" Bella melirikku "aku akan menjadi istri Arga sekaligus ibu sambungnya Ansel" lanjutnya.

Tbc ...

F A M I L YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang