Part 41

1.7K 100 25
                                    

"mas benaran mau keluar kota?" tanyaku saat melihat mas arga sudah siap untuk tidur

"hmm" jawabnya singkat

"aku ikut" mas arga hanya menatapku sembari menarik selimut dengan sigap aku langsung masuk kedalamnya, memeluk mas arga dan menaruh kepala di dadanya

"aku ikut ya, aku sendirian dirumah" menatap mas arga sehabis mandi itu adalah favoritku, wajahnya yang fresh dan aroma tubuh maskulin membuatku betah untuk berlama-lama memeluknya.

"aku kerja disa, bukan liburan"

"mmm atau aku pulang ke rumah ibu boleh?" aku tau pasti mas arga tidak mengizinkannya

"kamu mau pulang ke rumah ibu?" tanyanya balik

aku hanya mengangguk sembari memberikan ekspresi wajah memohon tapi yang aku lihat mas arga sepertinya tidak akan memberikan izin kepadaku

"saya tidak izinkan, nanti saja kalau ingin pulang bareng sama saya" jawabnya

tuhkan bener! mana dia ngizinin aku untuk pulang sendirian padahal pulang kerumah sendiri,

" tapi mas jangan lama-lama" 

"iya" mas arga mengelus puncak kepalaku dan menciumnya lalu tertidur bersama

***

"udah semuakan?" aku mengecek barang bawaan mas arga yang akan dibawa  ada koper kecil dan tas kantornya

"ini aku bekelin makanan untuk nemenin perjalanan kamu" mas arga menerima totebag yang aku berikan, siapa tau mas arga kelaparan saat diperjalanan

"kamu beneran ga naik pesawat aja biar cepat? biar pulangnya juga cepat gitu mas" mas arga hanya menggelengkan kepala

"nasi gorengnya ga kamu abisin? aku buat subuh-subuh lohh" aku menatap mas arga dan dibalas dengan tatapan mas arga yang heran, memang biasanya makanannya ga akan sepenuhnya ia habiskan karna mas arga terbiasa sarapan dengan porsi dikit, kali ini aku membuatkannya nasi goreng karna persediaan roti dirumah sudah habis

"cerewet banget kamu" kalimat mas arga yang membuatku sedikit sensi

"karna aku perhatian!" jawabku sedikit ketus dan hanya dibalas sedikit dengan lirikan mas arga

aku melihat mas arga memang super sibuk dari subuh tadi, ia sudah ditelepon oleh asistennya karna ada kerjaan yang tertinggal makanya mas arga sibuk dengan ipad yang gabisa dilepas sedikitpun kecuali saat mandi dan memakai baju.

"kamu jadi berangkat jam berapa?" aku melihat jam sudah pukul delapan lewat limabelas menit tapi mas arga masih duduk di ruang tamu dengan ipadnya

"nanti dijemput dengan Gio"

ga nyambung, ucapku.

aku mengecek pesan yang aku kirim sekitar sejam yang lalu ke nena menanyakan soal kabar ansel disana tapi tidak ada balasan sama sekali, sesekali aku melirik mas arga yang masih fokus dengan ipadnya.

From : <Disa>
Assalammualaikum mah, apakabar? semoga mama sehat selalu disana
Bagaimana dengan kabar ansel disana,  tidak merepotkan mamakan?

*TIN*

terdengar klakson mobil yang baru masuk kedalam rumah "itu gio, aku berangkat" mas arga bangkit dari duduknya lalu merapikan sedikit setelan jasnya lalu menghampiriku

"hubungi aku kalau ada apa-apa" mas arga memelukku dan mencium kening

"jangan lama-lama" perintahku

"kalo mau pergi minta pak ujang untuk mengantar, aku tidak mengizinkqn kamu untuk naik transportasi umum atau online"

F A M I L YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang