Part 25

2.1K 58 0
                                    

Mas arga pulang pukul 10 malam aku menunggunya diruang tengah

"kamu belum tidur?" mas arga melihatku sedang menatap tv, jas yang ia pake tadi pagi sudah ia taruh di lengannya

"belum, mas mau makan? Aku panasin makan malamnya ya" aku mengambil tas dan jasnya

"tidak usah, saya sudah makan" mas arga bergegas naik ke atas meninggalkanku yang masih terdiam memperhatikannya

Aku membuka pintu kamar pelan-pelan tidak ada mas arga ia sedang di dalam kamar mandi. Aku duduk dipinggir ranjang menunggu mas arga keluar dari kamar mandi. Tak lama pintu kamar mandi terbuka mas arga keluar  mengenakan handuk yang tutup dibagian bawahnya. Mas arga hanya menatapku, aku langsung buru-buru mengalihkan pandangan.

"tolong ambilkan kaos dilemari itu disa" mas arga menunjuk lemari yang berada diujung, aku masuk keruang wadrobe untuk mengambilkan kaos yang ia maksud.

"ada yang ingin kamu sampaikan disa?" mas arga menatapku saat aku memberikan kaos untuknya.

"tadi siang mas di kantor?" aku bertanya dengan pelan

Mas arga masih menatapku ketika handuk yang dibawah ingin ia lepas aku langsung buru-buru membelakanginya

"iya" jawabnya singkat

"hari ini ada jalan dengan seseorangkah mas?" aku menunduk sebenarnya aku tidak ingin membahas soal ini tapi kenapa rasanya aku ingin buru-buru mendengar kejelasannya 

"kamu curiga dengan saya jalan dengan perempuan lain?" mas arga menarik tanganku kini aku sudah berada didekapannya, aku mencium aroma tubuhnya.

"aa..ku ga ga bermaksud" aku gugup, takut mas arga akan marah, wajahnya kini mengyamping ia tepat berada ditelinga kananku

"saya tidak jalan dengan perempuan lain" ia berbisik ditelingaku lalu mengendorkan pegangannya, mas arga berjalan menuju tempat tidur

"tapi aku melihat mas arga di mall tadi siang"

"ah itu ternyata, saya mampir sebentar untuk membeli kopi"

"disa" nadanya sedikit meninggi

Aku langsung berjalan menuju tempat tidur dan ikut berbaring, aku menatap punggungnya yang membelakangiku.

"saya lelah disa"

***

"saya makan di kantor, ada meeting pagi ini" mas arga turun dari anak tangga. Aku melihatnya ia sedang berusaha memakai jas dengan terburu-buru

"ini bekalnya, aku sudah siapin buat sarapan di kantor" aku menyerahkan 1 kotak makan yang berisi roti dan buah

"terimakasih" mas arga mencium keningku dan memberikan pelukan

"ga pamit dulu sama ansel?"

"kamu pamitin ya saya buru-buru"

Aku mengangguk, mas arga masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya

"papa ga ikut sarapan bun?" ansel menanyakan papanya ketika aku sudah masuk kedalam rumah

"papa lagi buru-buru ada kerjaan jadi sarapannya sama bunda aja ya" ansel tidak menjawab anak itu hanya mengangguk

Hari ini aku berkunjung ke sekolah ansel yang baru sekitar jam 10 pagi aku sudah berada di sekolah internasional, sekolah ini terbilang cukup mewah lebih mewah dari sebelumnya. Mas arga selalu detail dalam masalah pendidikan anaknya walaupun ansel masih prasekolah.

Aku mengitari lingkungan sekolah sambil mendengarkan penjelasan dari gurunya tidak terlalu jauh dengan sekolah lamanya hanya sedikit berbeda dari mulai sekolah disini memiliki seragam khusus di hari senin, tidak boleh membawa bekal karna sudah disediakan dari sekolah, terdapat pengembangan bakat untuk anak dan lain sebagainya.

F A M I L YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang