"Ibu gapapa?" aku yang sedang menyiapkan makan malam di kagetkan oleh Bi Siti yang sudah berada disampingku
"gapapa bi, ini tolong ditaruh di meja ya" aku memberikan semangkuk sup jagung dan telur puyuh kesukaan Mas Arga
"ada lagi bu?" Bi Siti menghampiriku lagi dan aku menggelengkan kepala, Bi Siti pun kembali ke dapur belakang untuk makan malam
Aku mendengar suara mobil masuk ke halaman rumah, Mas Arga sudah pulang pikirk dan aku melihat fio baru saja masuk ke dalam rumah "malam bu" sapa Fio saat melihatku
"malam fio, abis dari mana?" tanyaku saat melihat kantong kresek hitam ia bawa dari luar, Fio dengan reflek mengangkat kantong kresek hitamnya "oh ini, tadi saya abis beli basok di depan komplek, lagi kepengen baso hehe"
"oh iya yasudah sana, selamat makan malam fio" senyumku lalu dibales dengan Fio
"sebentar, di depan ada Mas Argakan?" tanyaku lagi, Fio pun menghadap ke belakang seperti mencari sesuatu lalu menatap ku kembali
"Pak Arga ya? hmm bukan bu yang baru masuk tadi barengan sama saya itu Pak Ujang"
"oh" aku langsung mengecek handphone sudah menunjukkan pukul delapan malam dari kejadian tadi siang Mas Arga belum pulang juga
"bu" aku langsung melirik fio yang memanggilku
"ibu pucet banget, ibu sakit?" tanyanya
aku memegang pipiku, kondisiku memang tidak baik mungkin hampir seharian ini aku menangis sehingga badanku terasa tidak enak
"saya baik-baik aja fio, sudah kamu makan malam dulu nanti basonya dingin jadi ga enak"
"jangan lupa makan ya bu, saya permisi ke belakang kalo ada apa-apa panggil saya aja" pamit Fio
aku mengangguk "makasih ya" ucapku
***
Pukul setengah sepuluh malam aku masih di depan meja makan menunggu kehadiran Mas Arga tapi tak kunjung datang, aku juga sudah mengirim pesan, pesannya masuk dengan ceklis dua aku juga sudah mencoba menelponnya tapi tidak diangkat. Aku tidak tahu keberadaan Mas Arga sampai detik ini, makanan yang aku siapkan sejak tadi sudah dingin dan belum aku sentuh sama sekali.
Aku bangkit lalu meninggalkan meja makan berjalan menuju ruang tamu tapi tidak lama suara pesan masuk dan saat aku melihatnya aku tidak mengenal nomornya tidak terdaftar di kontakku dengan hati-hati aku membuka pesannya yang membuatku terkejut saat melihatnya
082133xxxxxx
Bella dan Arga
Entah siapa yang mengirim foto dengan keterangan Arga dan Bella membuatku benar-benar kaget, awalnya aku melihatnya biasa saja tapi setelah aku perhatikaan mereka berpegangan tangan. Seketika badanku terasa lemas dan kepalaku terasa sakit dengan posisi aku tidak bisa menahan tubuhku dan aku langsung mencari pegangan.
"Assalammualaikuuum..."
Aku yang sedang menyandarkan tubuh ditembok dikejutkan dengan suara khas dan langsung aku menatap pintu menunggu siapa yang akan muncul dibalik pintu depan itu
"bundaaaa" dan ya benar dugaanku kalo suara yang aku kenal itu adalah Ansel, anak itu tiba-tiba pulang ke rumah pukul sepuluh malam
"ko pulangnya malam? kenapa tidak besok pagi nak?" Ansel salim denganku dan langsung memeluk
"kalo besok pagi kelamaan bunda, aku harus tidur lagi sama oma kalo aku pulang sekarangkan aku bisa tidur dengan bunda"
aku menatap pintu yang terbuka dan tidak ada yang menyusul untuk masuk ke rumah
"kamu dianter sama siapa?"
"itu aku diantar sama om vino tapi om vino ga turun karna buru-buru mau ketemu pacarnya katanya salam aja sama bunda kamu ya, gituu"
"oma kenapa tidak mengantar?" belum Ansel menjawab aku mendapat pesan dari Ibu
<Arga's Mom>
Malam Disa, Ansel sudah sampai? Maaf Ansel datangnya malam-malam karna dari tadi pagi dia sudah sibuk ingin pulang sedangkan ibu masih belum bisa antarkan dia pulang, tadinya mau ibu antarkan dia besok tapi karna dia sudah ingin pulang jadi tadi sore dia pulang dengan Vino kebetulan Vino tadi mampir ke rumah jadi ibu titipkan Ansel dengannya.Alhamdulillah Ansel sudah sampai bu, tidak apa-apa terimakasih ya bu maaf Ansel merepotkan ibu
"ayo kita bersih-bersih setelah itu tidur" ajakku sambil menggandeng tangan Ansel
"bunda bunda.. om vino punya pacar masa pacarnya ngambekkan kaya anak kecil" aku melirik Ansel ia seperti antusias bercerita tentang omnya sepanjang perjalanan tadi
"masa tadi gara-gara om vino tidak menjawab telepon, pacarnya marah-marah kaya gini.." tiba-tiba gandengan tanganku di lepas, Ansel berdiri di depanku sambil meragain kejadian di dalam mobil
"kamu ko ga jawab telepon aku? kamu lagi sama cewe lain ya terus om vino lirik aku bun terus kata om vino ga ko aku sendiri beb"
aku tertawa melihat Ansel yang sedang meragain omnya yang sambil menyetir, tangan Ansel seperti sedang memegang stir mobil
"terus karna aku ga terima om vino ngomong seperti itu aku bilang, om vino ga sendirian kan ada Ansel di samping om vino, terus om vino melototin aku kaya gini bun" Ansel membuka matanya lebar-lebar, aku yang ngeri melihat matanya langsung ku hentikan "haha sudah sudah nanti mata kamu keluar dan tidak bisa melihat bagaimana"
"hihhh bundaaaa" Ansel bergidik takut tapi ia tetap meneruskan ceritanya
"abis itu pacarnya marah-marah teleponnya langsung di tutup haahahah" Ansel tertawa keras saat omnya kelabakan karna pacarnya marah
"terus setelah itu?" tanyaku
"om vino memfotoku terus dia bilang, gara-gara kamu nih pacar aku marahkan"
aku mengerti mungkin vino ingin memberitahu pacarnya kalo ia sedang bersama ponakannya aku langsung mengelus kepala Ansel sambil tersenyum melihatnya dan menggendongnya karna kalo tidak mungkin Ansel akan terus berceloteh tentang omnya
"Ansel bingung.." ucapnya
"bingung kenapa si anak kecil?"
"orang dewasa kenapa suka berbohong ya bun? kan bohong itu dosa"
itu yang sedang bapak kamu lakukan sama bunda kamu Ansel, tanya saja kenapa bapak kamu juga berbohong dengan bunda, apa iya dia mau berpisah dengan bunda karna ada orang ketiga. batinku
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
F A M I L Y
RomantiekWARNING 21+!! Arga Prawira duda anak 1 memiliki rahasia didalam hidupnya, akankan Disa Aksara gadis yang ia bawa dari rumah masa lalunya bisa menerima kenyataan bahwa Arga memiliki rahasia yang ia tidak tahu sampai harus mendesak Arga untuk memberit...