Part 30

2K 57 0
                                    

"aku gabisa berkata-kata lagi mas" ucapku berada diluar kamar mba arumi

"disa maafkan saya, saya tau saya salah tidak bilang dari awal sama kamu"

"kamu tau ga posisi aku harus gimana sekarang? aku istri kamu dan ternyata kamu ada yang lain kamu kenapa ga dari awal cerita sama aku?"

"ini semua demi ansel disa"

"mas!" aku sedikit membentak mas arga, aku benar-benar tidak kepikiran mas arga akan melakukan hal seperti ini, istrinya masih ada tapi ia memilih menikah lagi

"kalo ini semua demi ansel ga seharusnya kamu nikahin aku, aku bisa jadi babysisternya ansel, aku bisa menjaga, merawatnya dan memberikan kasih sayang untuk ansel tanpa harus jadi istri kamu"

"kamu ga akan tau posisinya ansel seperti apa dia membutuhkan sosok ibu bukan babysister" 

ditengah kami bertengkar ternyata ansel sudah berdiri di depan kami dari kejauhan

"bunda" dengan suara paraunya

aku melirik ke arah sumber suara aku melihat ansel dengan baju piyamanya berwarna ungu berdiri didepan kami "ansel" lantas aku meninggalkan mas arga dan berjalan 

"bunda kangen sama ansel" aku langsung menggendonganya kedalam pelukkan

"ansel juga kangen bunda"

"kamu baik-baik ajakan?" ansel mengangguk

"bunda sama papa abis dari mana?"

aku tidak menjawab pertanyaan ansel, mas arga menghampir kami dan mengambil alih ansel dari gendonganku

"kamu baru bangun? udah siang gini ko baru bangun" mas arga merapikan rambut ansel yang terlihat berantakan

"semalam aku abis baca buku yang baru dibeliin nena ceritanya seru terus aku tidurnya jadi lama"

"wahh papa mau tau ceritanya seperti apa bisa sampai anak papa tidurnya kemalaman"

"papa mau dengar? aku bisa ceritain" jawabnya sambil antusias

"tapi nanti setelah kamu mandi dan sarapan ok?"

"ansel ga mau disini" katanya sambil menyembunyikan kepalanya dibahu mas arga

"iya hari ini ansel pulang, bunda sama papakan jemput ansel kesini, sekarang kamu mandi dulu bunda sama papa tunggu dibawah ya"

tak lama ansel kembali ke kamarnya ia nurut apa yang dikatakan oleh papanya

mas arga menatapku saat aku mencoba mengalihkan pandangan ke arah lain "nanti kita bicarakan lagi jangan di depan ansel" lalu mas arga meninggalkanku ia kembali ke mode cuek dan tidak peduli, aku hanya menatap punggung mas arga dan mengikutinya dari belakang.

***

"kami pamit pulang nena, terimakasih untuk semuanya sebisa mungkin aku akan berkunjung kesini lagi" ucapku saat berpamitan dengan nena. aku memutuskan untuk pulang setelah jam makan siang, ansel juga sudah merengek untuk cepat pulang.

"kalian baik baik ya nena akan senang jika kalian sering berkunjung"

"arga pasti akan selalu berkunjung kesini bu, terimakasih sudah merawat arumi dan ansel" mas arga memeluk nena, aku mengikutinya memeluk nena dan bersalim begitu juga dengan ansel.

selama diperjalanan tak banyak bicara hanya saja ansel selalu berceloteh memancing kami untuk berkomunikasi

"selama aku dirumah nena aku ga bisa tidur" katanya sambil memainkan boneka yang ia bawa dari rumah nena

"kenapa gabisa tidur?" tanyaku

"mata aku gabisa merem dia gamau tertutup"

"itu karna kamu ga mau tidur" dengan kesal ansel melihat mas arga yang sedang menyetir

"engga papa, mata aku gabisa tertutup" ansel ngotot ia duduk dipangkuanku yang sebelumnya ia menyenderkan badannya didadaku, karna aku gemas dengan tingkahnya aku meminta ansel memperaktikannya "emang kaya gimana ansel matanya?

" kaya gini bun" ansel langsung meragakan matanya yang ia paksa untuk tertutup kemudian ia buka lagi sambil diplototin "tuh tuh kaya gitu bun, aku ga bisa tidur" aku dan mas langsung bertatapan menahan ketawa melihat ansel bertingkah lucu

"iih bunda sama papa ko ketawa" ansel kesal melihat kami ia langsung memanyunkan bibirnya kedepan seperti bebek

"mungkin gabisa tidur karna lampunya dimatiin sama nena ya?" ansel kemudian mengangguk anak ini memang tidak bisa tidur jika lampu kamarnya dimatiin terbalik dengan mas arga ia malah tidak bisa tidur jika lampu kamar tidak dimatiikan

"nena lupa kali, terus ansel tidur ga?" tanyaku lagi 

"aku nyalakan lampu terus aku tidur" jawabnya, aku mengelus rambutnya sambil mengangguk ada pertanyaan dibenakku untuk ansel, kenapa ansel tidak suka dirumah nena sedangkan aku perhatikan nena bersikap baik dengan ansel. aku hanya menatap ansel yang sedang asik bermain dengan bonekanya sesekali ia menatapku dan memberikan senyuman.

tbc..

F A M I L YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang