Bagas sadar dengan sisa-sisa tenaganya, ternyata hari sudah senja menuju malam. Bagas bangun dengan tangan terikat dan mulut yang ditutup kain, ia berada di bagasi belakang mobil Hi-jet Family. Keenam pria itu merokok dalam mobil. Bagas berusaha diam agar mendengar pembicaraan mereka.
"Kasi tugas susah sekali. Tidak boleh disergap di rumah, tidak boleh di jalan ramai. Untung tadi dia ke ladang Vanili. Di situ tempat yang paling sepi. Pintar juga kau Dul."
"Yah, yang penting uang dari Bos Kuncoro lancar." Kata pria lain.
"Sekarang kita tinggal jatuhkan ia ke jurang, dan membuat kematiannya seolah-olah seperti kecelakaan. Apa kau yakin di jurang dekat bukit Alas Bayu?"
"Konon di sana ada ular besar yang memangsa manusia. Yang jelas kita harus membuatnya seperti kecelakaan, atau dirampok. Karena jika tidak ada bukti kematian. Si Bos besar tidak akan mendapat harta warisannya."
"AH, padahal Si Bos Kuncoro itu sudah punya harta yang banyak, istri yang cantik, dan sekarang sudah dikaruniai anak. Tapi mengapa ia masih mau membunuh anak kandungnya demi harta?"
"Sudalah, jangan sok suci kau Tarjo, lihat saja pekerjaan kita ini. Namanya orang sudah gelap akan harta. Apapun ia lakukan."
"DUL, DUL! Pohon itu kenapa ya?" Kata seorang pria saat melihat pohon besar yang bergoyang tidak biasanya.
"Hah, Benar Juga." Sahut Dul sambil menyetir.
Saat beberapa meter, pohon itu tumbang di tengah jalan, memaksa mobil itu berhenti. "Apa kita harus turun?"
"Sabar Jo, ini aneh." Kata Dul sambil melihat ke sekeliling.
PRANGGG!!!
Sebongkah batu besar mengenai kaca mobil. Membuat seorang pria pusing karena tepat mengenai kepalanya. Batu-batu lain menyusul, dan kini obor yang dilempar masuk ke dalam mobil. Tidak ada celah untuk bisa bermanuver. Pintu sudah dibuka dengan linggis dan seketika 50 orang menyerbu mereka.
Beberapa Pria menarik Bagas, menyelamatkannya di pinggir jalan. Membuka tali pengikat dan memberinya air dari bamboo. Setelah ia sadar ternyata itu Pak Koko dan Jono yang sudah bersimbah keringat berlari menaiki bukit dengan cara memotong jalan pintas di semak belukar. Jono mengambil kain bajunya dan membersihkan luka di kening Bagas.
Bagas melihat orang-orang dari desanya. Mereka seperti bukan manusia, berlari penuh amarah membuka paksa pintu, menghancurkan mobil. Emosi mereka tidak terkontrol. Semua orang itu seluruhnya adalah pria mereka seperti kerasukan setan.
Enam orang yang menyergapnya dipaksa keluar mereka semua minta ampun sambil berusaha mengatupkan tangannya. Memohon-mohon tanpa henti. Tapi yang terjadi adalah mereka diseret layaknya binatang ke berbagai penjuru.
Bagas melihat seorang manusia dicabik-cabik dengan sabit secara membabi buta. seorang yang ia tau bernama Dul yang berperut buncit sudah terbelah dua, ususnya terburai dan darahnya mengucur kemana-mana. Tubuhnya dipukuli dengan benda tumpul sampai tidak berbentuk, dan saat tubuh itu terbelah Dul masih berteriak histeris. Karena berisik seorang menendang kepalanya.
Seorang pria meminta ampun dengan bersandar di ban mobil dengan tangan terulur. Warga yang beringas itu menghantam tangan itu hingga lepas dari engselnya dengan palu dan sekop. Teriakan itu tidak dipedulikan mereka sampai tulang kaki pria itu mencuat dari celana kainnya. Warga masih memukul tanpa ampun.
Tarjo bernasib lebih sial. Lehernya dicekik dengan tali tambang sementara itu tubuhnya dihantam habis-habisan dengan sekop dan cangkul. Sampai matanya memutih dan mati seketika itu juga, karena menahan sakit. Satu orang lagi, dibakar hidup-hidup setengah badan. Kakinya diseret dengan tali dengan tubuh yang sudah gosong disiram bensin dari tangka mobil yang dijebol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Anak Tiri 18+ (Ending & censored version di Karya Karsa)
RomanceStory selesai ditayangkan di : https://karyakarsa.com/mrsundaynight/dendam-anak-tiri Harga Full Story Rp.21.900 #3 drama (20-Jul-22) Tragedi selalu menyisakan dendam. Karma selalu memainkan perannya di sela-sela waktu yang indah. Ia datang, ia per...