Bangunan atau kastil asrama Drystan Terletak tepat di Tenggara (southeast). Berada di asrama inilah para murid yang berasal dari Drystan beristirahat maupun melakukan aktivitas di luar pembelajaran. Jarak asrama ke gerbang bagian timur akademi sekitar 199+ meter, sedangkan jarak ke gerbang sebelah selatan sekitar 193+ meter.
"Oh wow, jadi ini satu-satunya asrama yang dikelilingi sungai?" ujar Gilbert terlihat beberapa murid baru juga berkunjung ke asrama ini.
"Bayangkan kalau ada yang tidur sambil berjalan terus tercebur ke sungai," ungkap Mylo yang kemudian Gilbert terkekeh.
Di sekeliling asrama ini mengalir sungai kecil sehingga satu-satunya asrama yang memiliki jembatan untuk melewati sungai kecil tersebut. Kemudian di bagian belakang terdapat patung besar berdiri megah, patung itu adalah patung Dewa dan Dewi yang sama-sama menopang cawan yang dari cawan itu mengalir air sehingga membentuk sungai kecil ini.
Anak-anak asrama mengatakan jika air di sungai ini hanya mengalir, berputar, kembali ke cawan dan terus seperti itu. Sedangkan bagian belakangnya ada space cukup besar yang membentuk kolam. Anak-anak asrama sering mandi di kolam tersebut. Ketika musim salju pun, sungai ini tetap mengalir dan tak membeku.
"Eh, coba ceritakan kehebatan lain di sungai ini," ujar Gilbert pada seorang anak dari asrama Drystan.
"Nanya terus, penasaran banget sama sungai kami!" sahutnya begitu angkuh. Apakah semua anak Drystan begitu menyebalkan dan angkuh? Mungkin syarat masuk asrama ini harus begitu. Pantas saja Killian begitu bajingan.
"Jawab saja pertanyaanku!" Gilbert menatap tajam.
"Baiklah-baiklah! Sungai asrama ini, mampu membaca cuaca! Jika air di sungai terasa dingin maka cuaca akan sangat panas. Sebaliknya, jika air terasa hangat maka cuaca akan turun hujan atau salju. Terus ketika hujan atau salju pun, air sungai itu tetap hangat dan ketika cuaca sangat terik bahkan kayak di gurun, air sungainya akan tetap dingin. Puas!"
"PUAS! YA SUDAH, SANA PERGI!" teriak Gilbert bahkan dia mendorong anak Drystan itu, untung saja tidak terjatuh.
"Ah biasa saja," gumam Frisca, "bagusan kita 'kan? Patung Undefeated Goddess, sekali titisan-Nya datang, hancur keempat asrama. Percayalah padaku."
"Kalau titisan-Nya beneran ada?" sahut Aalisha dengan nada mengejek.
"Kau dukung asrama sendiri atau tidak sih?!" sahut Frisca sedangkan Aalisha hanya mengedikkan bahunya.
"Baiklah selanjutnya asrama apa?" tanya Anila, "itu orang-orang mau ke mana, kok bergerombol?"
Mereka menatap ke arah murid-murid yang menuju kastil barat. Tidak hanya murid baru, tetapi kakak tingkat juga terlihat ke sana.
"Kastil barat, asrama Sylvester?" ujar Aalisha. Ia jadi penasaran karena begitu banyak yang menuju kastil barat tersebut. Apakah ada hal spesial di sana?
"Hei, Kennedy!" panggil Frisca lalu Kennedy mendekati mereka.
"Ada apa?"
"Ajak kami ke asramamu itu!"
"Ya, kita ke kastil asramanya saja!" balas Mylo, "kulihat banyak yang bergerombolan ke sana, kenapa?"
"Oh itu ... pasti karena ceritanya," ujar Kennedy menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Cerita apa?" tanya Aalisha.
****
Mereka akhirnya tahu asrama mana yang paling populer di akademi Eidothea, bukan karena asrama itu ada garis keturunan utama Majestic Families. Para garis keturunan utama, berada di asrama Gwenaelle dam Faelyn. Kepopuleran itu murni karena keunikan yang dimiliki asrama Sylvester.
KAMU SEDANG MEMBACA
Book I: The Arcanum of Aalisha [END]
Fantasy[Bismillah, berani lo plagiat, gue tunggu hukumannya di akhirat!] BOOK I - TAMAT Athinelon, dunia sihir dengan keajaiban dan rahasianya yang tak terduga. Dunia yang terbagi menjadi beberapa benua, wilayah, distrik, dan zero domain. Dunia yang penuh...