Chapter 34

2.3K 376 64
                                    

Follow akun gue guys, biar enak gue kasih kabar dan ngobrol di wall wattpad gue!!

Semua murid kini berkumpul di lapangan sebelah utara yang tidak jauh dari posisi mereka ada istal atau kandang peristirahatan para kuda. Kuda-kuda inilah yang biasanya digunakan untuk pelatihan menunggangi kuda, ya, kelas hari ini adalah mempelajari cara menunggangi kuda. Bagi setiap manusia, menunggangi kuda adalah hal dasar yang harus bisa dilakukan, terutama mereka yang bersekolah di akademi Eidothea.

Mampu menunggangi dan mengendalikan kuda akan sangat bermanfaat karena dapat membantu dalam melakukan banyak aktivitas, terutama ketika menjalankan misi dan berada di ekspedisi militer. Bayangkan saja ketika melakukan perjalanan jauh, tetapi tidak mampu menunggangi kuda, mustahil terus-menerus menaiki sapu terbang karena hal itu tidak efektif apalagi menggunakan sapu terbang memerlukan neith, lagi pula siapa yang mau melakukan perjalanan ekspedisi militer dengan sapu terbang? Mustahil jugakan menempuh perjalanan ribuan kilometer dengan jalan kaki. Jangan pernah berpikir menaiki kereta kuda ketika ekspedisi militer, adanya kereta akan tersangkutnya ketika melewati jalan yang berbatu-batu atau berlumpur. Atas hal inilah, perlu adanya pelatihannya menunggangi kuda di akademi Eidothea.

Selain itu di zaman sekarang entah dari kalangan bawah atau bangsawan, sudah banyak yang diberi pelatihan ini karena sudah dianggap kewajiban sama halnya dengan memiliki cyubes dan invinirium.

"Maaf atas keterlambatannya, karena ada beberapa hal yang harus kuurus seperti ada Bobynolous yang sakit jadi harus dipanggil dokter dari luar akademi," jelas tuan Howard.

"Apa Anda tidak takut dengan binatang itu?" tanya seorang murid yang teringat kejadian tempo lalu ketika Bobynolous mengamuk dan hampir menghantam wajahnya.

"Dia binatang baik dan ramah, kalian tak perlu takut, nanti pelajaran tentang binatang magis akan kukenalkan secara langsung pada kalian." Tuan Howard merasa bangga bisa memperkenalkan binatang magis di akademi ini padahal para muridnya masih menyimpan trauma yang dalam.

"Ramah katanya," bisik Mylo pada Aalisha dan Anila, "padahal tembok dihancurkan dalam sekali pukul."

Anila tak menanggapi perkataan Mylo, tetapi menatap Aalisha yang berdiri di depan Mylo, wajah gadis itu sedikit pucat. "Kau tak apa? Harusnya izin saja, kau terlihat sakit," ujar Anila.

Aalisha menoleh sebentar. Inilah yang dia benci dari Anila. Sifat gadis itu terlalu mengkhawatirkan Aalisha padahal jika pun Aalisha tertusuk pedang tajam tepat di jantung, dia akan tetap hadir di kelas. "Aku tak apa."

"Baiklah jika kau bilang begitu." Sebenarnya setelah kejadian Delilah, lalu Aalisha selesai mengganti seragamnya, gadis itu sempat merasa pusing dan wajahnya pucat bahkan lebih pucat dari yang sekarang. Anila meminta Aalisha agar izin saja, pasti tuan Howard mengizinkan, tetapi Aalisha malah memaksa untuk tetap hadir di kelas karena dia tak mau bolong kelas satu kali pun. Atas keegoisan gadis itu, Anila mau tidak mau menyetujuinya. Maka berakhirlah mereka bertiga di kelas ini dan Aalisha berdiri dengan tegaknya padahal wajahnya masih pucat.

"Tenanglah, dia akan baik-baik saja," ujar Mylo tak bersuara.

"Ya semoga," sahut Anila tak yakin sama sekali dengan perkataan Mylo, tetapi ia berdoa agar kelas hari ini berjalan lancar.

****

Tuan Howard mulai menjelaskan secara singkat tentang cara menunggangi kuda. Sebenarnya dia tidak perlu memberikan materi panjang lebar karena yang paling penting dalam pelajaran ini adalah praktik langsung di lapangan. Namun, beberapa teori dan materi tetaplah harus dijelaskan secara singkat dan jelas, seperti apa saja yang boleh dan dilarang dilakukan pada para kuda, cara bersikap baik pada mereka karena tidak semua kuda mudah akrab dengan manusia. Beberapa kuda juga suka memilih yang artinya tidak semua kuda mau menurut pada manusia tertentu. Bisa saja pada manusia A kuda tersebut memperbolehkan dirinya ditunggangi, tetapi pada manusia B, kudanya menolak sehingga sering sekali orang-orang mencari kuda yang cocok untuk mereka tunggangi.

Book I: The Arcanum of Aalisha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang