"Di sekolah ini, di angkatan kita, satu-satunya murid yang tidak memiliki nama marga hanyalah ...."
Semuanya terdiam membisu dengan pemikiran gila mereka masing-masing. Meskipun Gilbert tidak melanjutkan perkataannya, mereka tahu siapa murid yang Gilbert maksudkan. Kini hawa tidak enak menguar di sekeliling mereka. Hendak membantah asumsi itu, tetapi langkah kaki berhenti di dekat mereka dan suara gadis yang mereka maksudkan kini terdengar begitu dingin dan mengerikan.
"Kalian pasti merasa senang karena membicarakan tentang diriku. Berani sekali kalian. Dasar makhluk-makhluk rendahan."
"Aalisha," ucap Gilbert dengan nada gemetar.
"Kenapa?" Gadis itu berujar, "kenapa kalian berhenti membicarakanku? Lanjutkan, Tuan Putri Kekaisaran Ekreadel ini hendak mendengarnya secara langsung. Agar aku mudah memutuskan hukuman seperti apa yang akan diberikan pada kalian karena telah berani membicarakanku."
Semakin saja Anila dan lainnya terdiam membisu. Keramaian di kantin ini seketika teredam oleh suara Aalisha yang begitu dingin terutama nada rendahnya yang sangat mengintimidasi. Tak satu pun dari mereka mampu berucap sepatah kata karena melihat wajah Aalisha, gadis itu begitu serius dengan setiap tutur katanya. Begitu jugalah mereka yang kini mempercayai pemikiran gila mereka bahwa Aalisha adalah anak kedua yang identitasnya disembunyikan dengan artian tuan putri kekaisaran Ekreadel.
Apa yang harus mereka lakukan? Menunduk dan memberi hormat pada tuan putri? Bukankah seorang rakyat harus memberi hormat lebih dulu pada anggota kerajaan atau kekaisaran, sebelum memulai obrolan karena inilah juga etiket yang diajarkan kepada anak-anak keturunan bangsawan. Anila dan Mylo yang sudah biasa berada di pesta bangsawan dan bertemu beragam keluarga serta memberi penghormatan dengan mudah, tetapi kini mereka sangat kaku dan takut. Seolah mereka melakukan kesalahan dari akan siap dipenggal karenanya tak satu pun badan mereka merespons rasa takut mereka.
Ayolah, mereka hanya perlu berdiri dan memberikan penghormatan sesaat. Namun, bukankah Aalisha sedang menyembunyikan identitasnya, kalau mereka melakukan hal itu, murid-murid lain akan sadar. Ini sama saja mencari kematian karena secara tidak langsung mereka membongkar identitas Aalisha yang disembunyikan mati-matian oleh pihak kekaisaran, hanya saja jika mereka tidak segera memberi penghormatan maka—
"Sialan kenapa kalian diam saja? Tidak sopan kalian karena membiarkan aku menunggu ataukah aku yang lebih dulu harus memberikan penghormatan?"
Lekas Aalisha melangkah mundur, ia sibak jubahnya, lalu satu tangannya diletakkan ke dada kiri. Mylo dan lainnya terdiam melihat Aalisha hendak benar-benar memberikan penghormatan. Maka sebelum gadis itu menundukkan kepalanya, Mylo langsung berdiri, ia melangkah hingga ke hadapan Aalisha. Kemudian tanpa perintah, Mylo memberikan penghormatan dengan menekuk lututnya; lutut kiri menyentuh tanah kemudian tangan kanan di atas lutut kanannya, lalu kepala Mylo menunduk. Penghormatan yang ia berikan adalah penghormatan yang biasa dilakukan para kesatria kerajaan.
"Aku memberi hormat kepada—"
"HAHAHAHAHAHAHA!!" Tawa Aalisha begitu kencang menguar ke udara. Membuat Anila dan lainnya kini menatap heran pada gadis itu yang sedang memegangi perutnya. Begitu pula Mylo yang tidak melanjutkan perkataannya dan kini mendongak menatap pada Aalisha yang masih tertawa.
"Haduh, Oh Dewa. Kenapa dengan wajah kalian? Kalian terlihat begitu serius. Ha ha. Lalu Mylo, kenapa kau tiba-tiba memberi penghormatan." Aalisha terduduk di tanah, kakinya lemas, dia tak peduli apakah rumput yang dia pijak ini akan membuat seragamnya kotor karena perutnya sakit akibat tertawa kencang. Sedangkan Mylo perlahan berdiri dan masih melongo menatap gadis kecil itu. "Sialan, kalian pikir aku anak kedua Kaisar. Aku hanya bercanda. Oh Dewa, perutku sampai sakit karena tertawa melihat wajah pucat kalian. Ya Ampun, bisa-bisanya kalian berpikir begitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Book I: The Arcanum of Aalisha [END]
Fantasy[Bismillah, berani lo plagiat, gue tunggu hukumannya di akhirat!] BOOK I - TAMAT Athinelon, dunia sihir dengan keajaiban dan rahasianya yang tak terduga. Dunia yang terbagi menjadi beberapa benua, wilayah, distrik, dan zero domain. Dunia yang penuh...