Mari coba, 16+ vote dan 30+ komen, nanti update cepat lagi^^
Warning! Chapter kali ini cukup bikin emosi!
Kehidupan Eidothea terasa mulai begitu indah bagi para murid baru karena mereka sudah mulai mengenal teman-teman dan beberapa terlihat akrab. Ada juga yang sudah hapal jalan menuju area kantin, ruang makan bersama, koridor menuju kelas, area latihan tanpa harus melihat peta, ya meskipun jalan yang dilewati selalu sama. Mereka masih agak takut jika harus memutar karena tidak mau berakhir tersesat atau bertemu dengan lebih banyak kakak tingkat di tempat antah berantah-artinya di daerah akademi yang tak mereka hafal.
Rasa bahagia semakin terasa karena selain akrab dengan teman, mereka banyak belajar hal baru serta begitu menyenangkan ketika bersama teman asrama kemudian mengerjakan tugas di kamar atau ruang utama.
Seperti pada suatu malam. Ada tugas dari salah satu profesor jadi mereka mengerjakan tugas itu di ruang utama asrama, tidak duduk di atas meja, tetapi berada di lantai karena bagi mereka lebih leluasa apalagi karpet di lantai ini begitu tebal, nyaman, dan empuk. Berbaring di sana sama sekali tidak membuat pinggang mereka sakit. Salah satu anak yang baik dan rajin, menawarkan diri untuk membuatkan minuman hangat dan membawakan beberapa cookies cokelat kemudian mereka makan bersama-sama.
Jika ada kakak tingkat atau siapa pun itu akan mereka tawari atau mereka sapa. Lawan bicara yang mereka sapa ternyata menyapa balik juga dan beberapa membalas dengan kalimat semangat. Ada juga kakak tingkat yang penasaran dengan tugas adik kelas mereka jadi dia melihat tugas tersebut kemudian terkekeh kecil.
Ternyata tugasnya sama seperti mereka dulu? Maka terciptalah beberapa tipe kakak tingkat dalam situasi ini. Tipe pertama, jika kakak tingkat itu baik maka akan membantu dengan memberikan beberapa jawaban, ingat hanya beberapa, itu pun sesuai dengan ingatannya yang tersisa.
Tipe kedua adalah kakak tingkat yang sangat baik, pasti kakak tingkat itu akan pergi ke kamarnya, mengobrak-abrik lemarinya hingga menemukan tugasnya dulu kemudian dia berikan ke para adik tingkat sambil berujar, "jadikan referensi, jawabannya jangan sama persis, namanya plagiarisme. Nanti takut ketahuan sama profesor kalian."
Tipe ketiga adalah kakak tingkat yang sama sekali tak mau membantu adik tingkatannya dan hanya menatap dengan tajam dari kejauhan melihat tingkah teman-temannya yang begitu mudah memberikan jawaban pada adik tingkatnya. Tidakkah mereka berpikir akan kesulitan yang mereka alami dulu dengan tugas yang menyusahkan itu? Bagaimana jika para pengajar tahu kalau mereka memberikan jawaban begitu saja pada adik tingkat? Sungguh pemalas dan tidak mau berusaha. Jika kini saja tidak mau berusaha, bagaimana nantinya? Maka itulah pemikiran yang terlintas dibenak kakak tingkat tipe ketiga sebelum menuju dapur untuk membuat minuman hangat.
Meskipun mereka semua penuh perbedaan, mereka tetap berada di ruangan itu kemudian tertawa bersama. Itulah salah satu alasan banyak yang bertahan untuk berada di akademi ini dan berniat melindungi asrama serta teman-teman yang menjadi keluarga mereka selama di Eidothea, oh atau lebih? Mungkin mereka bisa tetap seperti keluarga bahkan setelah lulus sekali pun.
Hanya saja, tidak semua memiliki pemikiran seperti itu. Masih ada beberapa murid yang sulit terbuka dengan anak-anak asrama dan memilih untuk berada di kamar ketika murid lain sedang berkumpul bersama. Tebak salah satunya siapa?
Aalisha hanya duduk di samping jendela dengan buku di tangannya serta secangkir teh panas. Dia menatap keluar yang memperlihatkan malam dengan beberapa kunang-kunang berterbangan. Sudah Aalisha abaikan ketukan pintu di kamarnya, berkali-kali malah karena dia malas sekali untuk ikut berkumpul dan bercanda tawa bersama dengan murid lainnya bahkan ketika Anila mengancam akan meledakan pintu kamar jika Aalisha tak kunjung keluar, tetapi gadis itu tak menggubrisnya, menjawab satu kata pun tidak. Akhirnya Anila dan lainnya menyerah, membiarkan Aalisha yang mereka pikir memang butuh waktu untuk sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Book I: The Arcanum of Aalisha [END]
Fantasía[Bismillah, berani lo plagiat, gue tunggu hukumannya di akhirat!] BOOK I - TAMAT Athinelon, dunia sihir dengan keajaiban dan rahasianya yang tak terduga. Dunia yang terbagi menjadi beberapa benua, wilayah, distrik, dan zero domain. Dunia yang penuh...