⚠DILARANG BAWA-BAWA CERITA LAIN DI CERITA INI, JANGAN SAMAKAN CERITA INI DENGAN CERITA LAIN. INI MURNI HASIL PEMIKIRAN SAYA, JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH ATAU YANG LAIN, ITU HANYA KETIDAKSENGAJAAN SEMATA. TOLONG BIJAK DALAM MEMBACA, JIKA TIDAK SUDAH SILAHKAN SKIP!⚠
Hai aku up lagi nih, gimana chapter kemarin? Apakah seru?
Bantu share cerita ini ya gais, biar bisa nyusul MGMH terbit di penerbit impian aku. Kalau cerita ini berhasil terbit, insyaa Allah akan aku revisi semaksimal mungkin dari versi wattpad nya. Fyi, aku udah di kontak editornya, katanya kalau cerita ini bisa booming nanti bakal dia ajuin ke atasan.
Bantu ramein ya gais, terimakasih.
Note : tandai yang typo
{HAPPY READING}
(❁'◡'❁)
Hari ini santriwati pulang lebih awal, jam baru saja menunjukkan pukul 15:15 tapi semua santriwati sudah kembali ke kamar mereka masing-masing, dan kelas pun sudah mulai sepi hanya ada beberapa santriwati saja.
Termasuk Huda dan Halwa, kedua gadis itu enggan untuk kembali ke kamar. Karena menurut mereka, kamar bukan tempat ternyata bagi kedua gadis itu, kecuali kamar pribadi mereka berdua.
Entah karena mereka yang masih kurang akrab dengan teman-temannya yang lain, atau karena usia mereka yang terbilang cukup jauh. Kini kedua gadis itu masih asik bercerita, ditengah bercerita Huda merasakan perutnya yang lapar, ia pun mengajak Halwa untuk pergi ke kantin membeli makan.
Di tengah perjalanan menuju kantin, Halwa melihat ada seekor ayam yang berlarian di tengah lapangan pesantren. Ayam tersebut tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil, kedua gadis itu saling pandang kemudian menganggukkan kepala.
Setelah itu Halwa dan Huda berlari mengejar anak ayam tersenyum, bukan hanya mereka yang mengejar, ternyata ada beberapa mba ndalem yang juga mengejar ayam itu. Saat melihat Huda dan Halwa yang ikut mengejar ayam tadi, kedua mba ndalem pun berhenti sejenak karena merasakan capek.
"Ya Allah, capek banget ya ngejar ayam," ucap Siti salah satu mba ndalem yang mengejar ayam tadi.
"iya ih, kenapa pakai acara lepas segala coba? Kan nyusahin," sahut temannya.
Sedangkan di lapangan Huda dan Halwa masih asik mengejar ayam tadi, kedua gadis itu tertawa terbahak-bahak saat salah satu dari mereka terjatuh karena mengejar ayam tersebut.
Cuaca sore itu lumayan panas, tingkah laku mereka berdua pun menjadi pusat perhatian. Ada yang terkekeh karena melihat kelucuan mereka berdua, ada juga yang menatap sinis menganggap mereka mencari perhatian.
"HALWA JAGA DI SITU!!!" teriak Huda sambil menunjuk tempat yang ia maksud.
"OKE, KAMU JUGA JAGA DI SITU YA, BIAR AYAMNYA KETANGKEP," jawab Halwa yang juga berteriak.
Perlahan tapi pasti, Huda dan Halwa mendekati ayam itu dan mulai menangkapnya. Tapi sialnya rencana mereka gagal, ayam tadi lolos begitu saja dan berlari tanpa arah. Kedua gadis itu tidak pantang menyerah, Huda mengambil keranjang yang di pegang salah satu mba ndalem tadi untuk menangkap ayam tersebut.
Huda menghampiri Halwa dan berkata, "kita jangan berisik, nanti ayam nya kabur lagi. Kamu di sana aja, aku disini, kita jalan diam-diam terus kita kurung pakai keranjang ini," jelas Huda yang di angguki oleh Halwa.
Keduanya pun mulai mendekati ayam tadi secara perlahan, tanpa ada suara sedikit pun. Perlahan-lahan Huda dan Halwa mendekati, sampai akhirnya ayam tadi berhasil mereka tangkap.
KAMU SEDANG MEMBACA
PILIHANKU KAMU (TERBIT)
Romance{SPIN OFF MY GUS MY HUSBAND} Pernikahan rahasia, apa yang ada di dalam pikiran kalian saat mendengar dua kalimat itu? Mencintai seseorang selama 3 tahun, bukan waktu yang singkat. Sama-sama berdoa dan menikung di sepertiga malam, sudah berjanji ing...