Bab 48

14.2K 924 60
                                    

Hai, kabar apa kalian?

Maaf ya lama banget aku gak up, lupa aku tuh kalau cerita ini belum ending😭🙏🏻

Btw, jangan lupa nabung buat jemput novel pilihanku kamu ya.

Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya

(HAPPY READING)

(⁠◔⁠‿⁠◔⁠)

Hari-hari telah telah berlalu, kesedihan yang dirasakan Kahfi dan keluarga kini berangsur-angsur membaik. Tepat dua bulan setelah kejadian kecelakaan itu, kini Kahfi sudah mulai terapi untuk bisa kembali berjalan.

Dan tepat dua bulan pula Huda masih terbaring di rumah sakit, selama dua bulan ini Kahfi di bantu Latifah dan Dinda dalam mengurus Alwi. Bahkan laki-laki harus beristirahat dalam mengajar karena beberapa hal.

Hari ini Kahfi kembali ingin menjenguk sang istri, namun sebelum itu ia menyempatkan diri untuk mengajak putranya berjemur. Pukul 08:00 Kahfi yang masih duduk di kursi rodanya sambil menggendong Alwi berjemur di teras belakang Ndalem.

Ya, selama ini Kahfi memilih untuk tinggal sementara bersama Ummi nya karena keadaannya yang masih tidak memungkinkan untuk tinggal sendiri. Kahfi asik bercanda dengan Alwi, sesekali bayi berusia dua tahun tergelak karena tingkah Abi nya.

Dari dalam Latifah melihat Kahfi dan Alwi yang asik berdua, wanita paruh baya itu sekuat tenaga untuk tetap tegar saat cobaan demi cobaan datang menghampiri keluarganya.

Sampai saat ini Kahfi dan kedua temannya masih mencari siapa yang dengan sengaja menabrak mobilnya tempo lalu, padahal Khalil sudah sempat mengambil gambar nomor plat truk tersebut, namun seakan semuanya sia-sia.

Saat asik memantau anak dan cucunya, Latifah dikejutkan dengan tepukan di bahunya. Ia menoleh dan mendapati sang suami yang tersenyum tipis kearahnya sambil merangkul bahunya.

"Kenapa?" tanya Latifah.

"Ada tamu, dia mau ketemu kamu sama Kahfi," ujar Hasan sambil menatap Kahfi yang asik bermain dengan Alwi.

"Siapa?"

"Ayo kita temui, ajak Kahfi juga."

"Tapi mereka berdua baru berjemur, Mas."

"Masih ada besok buat berjemur. Sekarang ajak Kahfi untuk keluar, Mas tunggu di ruang tamu." Setelah mengatakan itu Hasan langsung berjalan menuju ruang tamu dan meninggalkan sang istri.

Latifah masih terdiam di tempat, ia mengerutkan keningnya bingung. Siapa yang bertamu pagi-pagi seperti ini? Tidak mungkin kan jika besannya, kalaupun iya kenapa tidak langsung menemuinya saja? Pikir Latifah kala itu.

Enggan pusing berlama-lama Latifah pun melangkahkan kakinya menghampiri Kahfi dan Alwi, ia mengelus pelan bahu Kahfi sambil tersenyum tipis.

Kahfi yang merasakan ada seseorang pun refleks langsung menoleh, "ada apa Ummi?" tanya Kahfi.

"Kata Abi di luar ada tamu yang mau ketemu sama kamu, kamu udah gak sibuk kan?"

"Ummi, tapi Alwi baru aja berjemur."

"Gak papa, masih bisa besok berjemurnya. Sekarang kita keluar buat nemuin tamu kamu, ya."

Kahfi menghela napas pelan lalu menganggukkan kepalanya, setelah itu Latifah membantu mendorong kursi roda Kahfi menuju ruang tamu. Sedari tadi Alwi hanya diam di pelukan sang Abi, bayi laki-laki itu menatap Kahfi dengan tatapan teduh.

Sesampainya di ruang tamu, Kahfi mengerutkan keningnya bingung saat melihat siapa yang bertamu. Bukan hanya Kahfi yang kebingungan, Latifah pun sama halnya dengan Kahfi.

PILIHANKU KAMU (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang