HAI BALIK LAGI SAMA AKUUUU.
Apa kalian nunggu cerita ini up?
Kangen siapa? Kahfi, Haikal, Khalil, atau aku?
Oh iya, udah baca MGMH 2 belum? Udah rilis loh, jangan lupa baca ya, kan itu permintaan kalian juga.
Tapi kalian jangan khawatir, pilihanku kamu akan tetap up kok. Nanti aku sisihkan lagi waktu aku buat nulis, supaya kalian gak lama nunggu nya.
Udah ah, langsung baca aja ya, tapi vote dulu lah, masa pelit banget. Yang gak vote nanti idungnya kerlap kerlip, kaya kembang api!
(HAPPY READING)
(❁´◡'❁)
Tepat pukul 23:00 Huda terbangun dari tidurnya, saat membuka mata wanita itu tak mendapati sang suami di sampingnya. Akhirnya Huda memilih bangun dan mengambil hijabnya, lalu turun dari kasur dan keluar kamar untuk mencari di mana keberadaan suaminya itu.
Ndalem terlihat begitu sepi, lampu pun tidak semua menyala. Wanita itu melihat ke arah pintu, namun pintu terlihat tertutup rapat.
"Mas Afi kemana ya?" gumam Huda.
Kakinya berjalan menuju dapur, siapa tahu suaminya itu sedang berada di dapur. Namun saat sampai di dapur hasilnya nihil, ia tak menemukan siapapun di sana, bahkan lampung dapur pun terlihat mati.
Karena merasa takut, Huda pun segera kembali ke kamar dengan sedikit berlari. Sesampainya di kamar ia langsung mencari ponsel miliknya dan menelpon Kahfi.
Untungnya hanya satu kali percobaan telponnya di angkat oleh Kahfi, Huda bernapas lega saat panggilannya tersambung.
"Assalamu'alaikum sayang, kenapa?" tanya Kahfi.
"Wa'alaikumussalam warohmatullah, Mas, kamu dimana?"
"Sayang, Mas lagi di masjid sama Abi, kenapa, hm?"
"Huda dari tadi nyariin, Mas," lirih Huda sambil memainkan ujung hijabnya.
"Maaf sayang, Mas pulang sekarang ya, kamu tunggu di kamar."
"Jangan lama-lama, ya."
"Iya cantik, udah ya, assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam warohmatullah."
Setelah sambungan telepon merekan terputus, Huda kembali merebahkan tubuhnya sambil memeluk boneka pinguin kesayangannya.
Sedangkan di masjid, Kahfi langsung berpamitan kepada Abi nya untuk pulang terlebih dahulu karena takut istrinya terlalu lama menunggu.
"Abi, Kahfi pulang duluan ya?"
"Iya Nak, kamu terus awasin Huda, jangan sampai menantu dan cucu Abi kenapa-napa!"
"Insyaa Allah, Abi, Kahfi bakalan jagain anak dan istri Kahfi."
"Yasudah, sana pulang duluan, masalah ini biar Abi saman yang lain yang ngurus."
"Iya Abi, assalamu'alaikum," ucap Kahfi sambil mencium tangan Abi nya itu.
Setelah berpamitan Kahfi pun bergegas pulang ke ndalem, mereka berdua tidak tidur di rumah mereka, melainkan di ndalem. Karena mereka pulang terlalu larut sehabis jalan-jalan tadi, jadilah Kahfi memilih untuk menginap di ndalem.
Suasana pesantren saat itu sudah sepi, santri dan santriwati yang tadi sempat ramai kini mulai senyap dan kembali beristirahat di kamar mereka masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
PILIHANKU KAMU (TERBIT)
Romance{SPIN OFF MY GUS MY HUSBAND} Pernikahan rahasia, apa yang ada di dalam pikiran kalian saat mendengar dua kalimat itu? Mencintai seseorang selama 3 tahun, bukan waktu yang singkat. Sama-sama berdoa dan menikung di sepertiga malam, sudah berjanji ing...