⚠DILARANG BAWA-BAWA CERITA LAIN DI CERITA INI, JANGAN SAMAKAN CERITA INI DENGAN CERITA LAIN. INI MURNI HASIL PEMIKIRAN SAYA, JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH ATAU YANG LAIN, ITU HANYA KETIDAKSENGAJAAN SEMATA. TOLONG BIJAK DALAM MEMBACA, JIKA TIDAK SUDAH SILAHKAN SKIP!⚠
Hai aku up lagi nih, gimana chapter kemarin? Apakah seru?
Share cerita ini ketemen-temen kalian ya, supaya rame🙃
Note : typo bertebaran di mana-mana, tandai yang typo.
{HAPPY READING}
(❁'◡'❁)
Pagi ini santriwati yang kedapatan tertidur saat berwirid tadi subuh sudah berkumpul di halaman ndalem, termasuk Huda yang juga ada di tengah-tengah mereka. Ya, Huda, gadis itu tadi subuh tertidur karena matanya yang sangat mengantuk. Mungkin akibat tadi malam ia yang kurang tidur.
Selama wirid di baca Halwa selalu membangunkan Huda kala sahabatnya itu tertidur, tapi tak lama mata Huda kembali tertutup dengan sendirinya. Sampai akhirnya ada salah satu ketua yang menjaga melihat Huda tertidur, ia langsung mencatat nama Huda.
Untungnya hukuman kali ini di laksanakan jam 06:30 pagi, belum ada matahari yang terlihat, udara pun masih sangat sejuk. Hukuman sudah di bagi, Huda mendapatkan hukuman menyapu halaman ndalem bersama dua temannya yang lain.
Deng telaten Huda menyapu bagian tengah halaman sambil mengulang hafalannya, sedangkan kedua temannya tadi menyapu bagian kanan dan kiri halaman. Tanpa Huda sadari, sedari tadi Kahfi memperhatikannya dari dalam ndalem.
Laki-laki itu pun keluar dan memanggil salah satu ketua yang menghukum istri kecilnya itu, saat ia melihat siapa yang menghukum istrinya, wajah Kahfi seketika berubah menjadi datar.
"Ada apa Gus?" tanya Kayla dengan kepala yang tertunduk.
Ya, Kayla, gadis itu lah yang menghukum Huda dan beberapa santriwati lainnya. Bukan karena sengaja, ia juga tidak ingin menghukum Huda, Kayla sudah memberitahu temannya yang lain jika Huda adalah santriwati baru, dan mungkin ia kecapean karena acara tadi malam bersama keluarga ndalem.
Tapi ucapan Kayla tidak di dengar oleh ketua lainnya, mereka tetap kekeuh menghukum Huda dan yang lainnya, tanpa memikirkan mereka santriwati baru atau bukan.
"Kenapa Huda di hukum?" tanya Kahfi suara datar.
Kayla terkejut, ini bukan Kahfi yang ia kenal. Kahfi yang ia kenal tidak pernah bertutur seperti itu. Apalagi sekarang tidak ada lagi raut wajah yang hangat, ia melihat raut wajah Kahfi yang datar saat melihatnya.
"Maaf Gus, kata yang lain Huda tadi tertidur saat pembacaan wirid," ujar Kayla yang masih menundukkan kepalanya.
"Kamu tahu kan, kalau Huda tadi malam ada acara? Kenapa masih di hukum?" Kahfi berusaha menahan emosinya agar tak meluap, ia takut nanti akan membuat yang lain curiga.
"Saya sudah bilang ke yang lain, Gus, tapi mereka tetap kekeuh untuk menghukum Huda."
Kahfi menghembuskan napasnya kasar, ia menatap sebentar Huda yang ternyata juga menatapnya. Huda bingung kapan Kahfi berada di sana, ia juga melihat jika laki-laki itu sedang menahan amarahnya.
"Eemmm aku udah selesai nih, aku tinggal duluan ya," pamit Huda dengan kedua temannya tadi.
"Iya, ini kami juga tinggal buang sampah aja terus balik ke kamar." Huda menganggukkan kepalanya, kemudian ia melangkah menghampiri Kayla dan Kahfi di teras.
KAMU SEDANG MEMBACA
PILIHANKU KAMU (TERBIT)
Romance{SPIN OFF MY GUS MY HUSBAND} Pernikahan rahasia, apa yang ada di dalam pikiran kalian saat mendengar dua kalimat itu? Mencintai seseorang selama 3 tahun, bukan waktu yang singkat. Sama-sama berdoa dan menikung di sepertiga malam, sudah berjanji ing...