Ini chapter ending, gak kerasa ceria ini kembali selesai. Aku bener-bener berterimakasih sama kalian semua, makasih banyak yang udah baca cerita ini sampai habis, vote, komen dan nungguin aku up.
Setelah ini, tunggu cerita aku selanjutnya yaaaa. Tunggu cerita LANAZWA juga, kalau masih banyak peminatnya juga insyaa Allah cerita Haikal bakalan aku up.
(HAPPY READING)
(◔‿◔)
2 minggu berlalu, kini keadaan Huda sudah mulai membaik dan ia sudah di perbolehkan pulang ke rumah. Selama di rumah sakit, Kahfi tidak pernah absen untuk menjenguk istrinya itu. Setiap selesai terapi ia pasti akan berangkat ke rumah sakit menemani sang istri.
Sebenarnya Kahfi sudah mulai bisa berjalan kembali semenjak tiga hari yang lalu, namun masih ia rahasiakan dari Huda. Laki-laki itu selalu memakai kursi roda saat setiap ke rumah sakit.
Tepat pukul 09:00 Kahfi sudah siap untuk menjemput Huda, dengan mengenakan celana jeans berwarna hitam dan hoodie yang berwarna senada membuat dirinya terlihat sangat tampan. Ia memakai jam yang melingkar manis di pergelangan tangannya.
Di rasa pakaiannya sudah rapi, Kahfi pun segera keluar dari kamar dan menuruni satu persatu anak tangga menuju lantai bawah. Dapat ia lihat di ruang tengah ada Hilmah yang menjaga Alwi, ponakan kesayangannya.
"Assalamu'alaikum," ucap Kahfi seraya duduk di samping Hilmah.
"Wa'alaikumussalam warohmatullah, Abang mau kerumah sakit ya?" tanya Hilmah saat melihat abangnya itu sudah rapi.
"Iya Dek, Abang minta tolong jagain Alwi dulu ya."
"Bawa mobil sendiri?"
"Engga kok, Abang di antar sama supir Abi."
"Yaudah Abang hati-hati ya, nanti pulangnya ke sini aja, Hilmah kangen Kak Huda."
"Oke, nanti Abang pulang ke sini lagi," ujar Kahfi seraya mengusap pucuk kepala Hilmah.
Karena merasa di abaikan, Alwi bergumam tak jelas seolah ingin mengambil perhatian dua orang yang ada di depannya ini. Mendengar itu Kahfi tersenyum manis, ia angkat tubuh mungil anaknya itu kedalam gendongannya, hal itu membuat Alwi tersenyum lebar.
"Alwi main sama Ante Imah dulu ya, Abi mau jemput Ummi," ucap Kahfi kepada anaknya itu.
Seolah paham akan apa yang tadi di ucapkan sang Abi, bayi laki-laki itu memegang erat tali hoodie yang Kahfi kenakan. Bukan hanya itu, Alwi juga menduselkan wajahnya di dada Kahfi.
"Kenapa Nak? Abi sebentar aja kok, nanti Abi langsung pulang sana Ummi. Alwi di sini sama nenek ya," ujar Kahfi lagi.
"Sudah mau berangkat Nak?" tanya Latifah yang baru saja sampai di rumah tengah sambil membawa cemilan dan meletakkannya di meja.
"Iya Ummi, tapi Alwi kayanya gak mau di tinggal," adu Kahfi
"Sini Ummi gendong, kamu langsung berangkat aja, kasian Huda sudah nungguin kamu. Tadi Huda nelpon Ummi, nanyain kamu sudah di mana."
"Kahfi titip Alwi sebentar ya, Ummi, habis jemput Huda Kahfi langsung pulang."
"Kamu ini kaya sama siapa aja, udah sini Alwi nya," ujar Latifah seraya mengambil alih Alwi kedalam gendongannya.
Setelah itu Latifah membawa Alwi ke teras belakang agar bayi laki-laki itu tidak melihat kepergian Abi nya, setelah berpamitan kepada Ummi dan adiknya tadi Kahfi langsung berangkat menuju rumah sakit dengan perasaan bahagia.
Sedangkan di rumah sakit, Huda sudah siap untuk pulang dan sedang menunggu kedatangan suaminya. Di sana juga sudah ada kedua orang tua Huda, Haikal dan Halwa. Barang-barang Huda sudah rapi semu, namun wajah Huda terlihat murung karena Kahfi yang sangat lama menjemputnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PILIHANKU KAMU (TERBIT)
Romance{SPIN OFF MY GUS MY HUSBAND} Pernikahan rahasia, apa yang ada di dalam pikiran kalian saat mendengar dua kalimat itu? Mencintai seseorang selama 3 tahun, bukan waktu yang singkat. Sama-sama berdoa dan menikung di sepertiga malam, sudah berjanji ing...