4. Emosi

407 26 0
                                    

4. (Emosi)

HAPPY READING


 Kini jam istirahat pun tiba, semua siswa berhamburan ke kantin, kecuali Aqeela cs, dan Kiesha cs. Kiesha cs pun menghampiri meja Rassya dan Farrell. Karena, Rassya duduk sebangku dengan Farrell.

"Hallo bro, kenalin gue Kiesha." Sapa Kiesha menjulurkan tangannya ke lelaki didepan nya, lalu lelaki itu menjabat tangan Kiesha ala-ala lelaki. "Gue Rassya." Balasnya dingin.

"Gue Rey."

"Dan gue Clay."

"Hm." Dehem Rassya, diam-diam Rassya mengamati Aqeela sedari tadi.

"Lo mau jadi bagian dari kita gak?" Tawar Kiesha. "Maksud gue, jadi sahabat kita gitu." Lanjutnya.

"Hm."

"Dari tadi Lo hammm hmmm Hamm hmm, sariawan Lo??" Geram Rey.

"Hmm." Dehem Rassya lagi.

 Rey melirik Rassya sinis. "Anjir, Lo mau gue beliin teh segar biar sariawan Lo sembuhh?? Gak asik Lo dari tadi hamm hemm hamm hemm mulu." Tawar Rey penuh emosi.

"Lasegar gobl*kkk, bukan teh segar." Emosi Clay, dia sudah emosi sama Rassya, tapi mulut Rey juga typo.

 Wahh puncak emosi bestie.

 Masih pagi sudah bikin emosi saja, ish.

"Sama aja njirr." Ngegas Rey

"Beda bab*!" Balas Clay.

"SAMA ANJ*NG."

"LO GAK USAH NGEGAS, BIASA AJA KENAPA SIII??!!" Kesal Clay.

"LO JUGA NGEGAS SETAN!!!"

Brakk

 Suara gebrakan meja terdengar jelas ditelinga mereka, suara gebrakan itu dihasilkan oleh Aqeela. Aqeela menatap datar mereka semua yang paling utama adalah Rey dan juga Clay, karena keributan itu bersumber dari mereka berdua.

"Lo pada bisa diam gak? Gue lagi baca!! Gara-gara kalian berisik gue gak bisa konsentrasi!!" Ucap Aqeela sembari menatap tajam ke arah Rey dan Clay secara bergantian.

"Ya maaf Qeel, gara-gara Lo sihh Clay." Ucap Rey menyalahkan Clay.

"Kok jadi gue? Lo kalik, kan yang mulai tadi, Lo." Balas Clay  tak terima.

"LO,"

"LO,"

"LO YA LO,"

"LO,"

"DIAMMMM!!" Sentak Aqeela dan Rassya secara bersamaan, membuat mereka semua yang masih berada dikelas Sebelas IPA 2 itu terjengkit kaget.

"Lo berdua kaya anak kecil tau gak?!!!" Ucap Rassya lalu pergi.

"Berisik Lo padaa!" Kata Aqeela, sebelum keluar dari kelas, tak lupa ia membawa buku novelnya.

"Tuh kan gara-gara kamu sih bep, Aqeela marah kan." Ucap Sandrinna menyalahkan Rey pacarnya.

"Ya maaf by." Jawab Rey merasa bersalah.

***

Setelah keluar dari kelas Aqeela ternyata menuju perpustakaan sekolah, hanya perpustakaan lah tempat ternyaman untuk membaca buku, selain ruangan kedap suara, ada AC, tenang pulaa. Auwouwo tempat terfav.

"La?" Panggil Farrell, yang baru saja datang.

"..."

"Ella?? Lo beneran gak mau balikan sama gue?" Tanya Farrell masih pada pendirian nya.

kesayangan AQEELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang