45. Belanja berujung sial

161 20 2
                                    

(45)

•HAPPY READING•

Hari ini hari Kamis. Dimana nanti malam adalah acara anak kelas sebelas IPA 2 untuk barbeque an.

Sepulang sekolah ini Aqeela diberi tugas untuk ikut berbelanja bersama teman-teman perempuan yang ada dikelas IPA 2.

"Mau makan nasi goreng?"

Aqeela tersenyum antusias, lalu ia menggandeng tangan Rassya. "Nasi goreng? Mau! Ayo!"

"Lo deket sama Farrell?" Tanya Rassya disela-sela mereka berjalan.

Aqeela menoleh pada Rassya, ia tersenyum. "Gue waktu itu emang marah sama dia, gue benci sama dia, tapi dia orang yang support gue saat kalian mojokin gue. Gue udah anggap dia Abang. Lo gakpapa kan? Tenang! Gue cintanya cuma sama Lo, hehe."

Rassya tersenyum, lalu mengusak puncak kepala Aqeela, hingga poni Aqeela berantakan. "Iya gue ngertiin. Kalau emang bener cinta coba teriak AKU CINTA RASSYA."

"OKE! TANTANGAN SAYA TERIMA. Tapi gak di sini juga ege! Nanti kalau udah diparkiran sekolah aja! Gimana?" Ucap Aqeela, Rassya hanya mengiyakan saja.

Sepanjang mereka berjalan ternyata masih ada saja yang menatap Aqeela sinis. Jujur Aqeela merasa tidak nyaman, ia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk bodo amat tapi tetap tidak bisa.

Rassya yang mengerti dan bisa membaca gerak-gerik Aqeela, ia memberhentikan langkah. Aqeela yang menyadari itupun ikut memberhentikan langkahnya.

"Loh, kenapa berhenti?" Tanya Aqeela bingung.

"Lo lagi gak nyaman kan?"

"Maksud Lo?"

Rassya pun menghampiri para siswa-siswi yang tadi menatap sinis Aqeela. Lalu menatap tajam mereka. "Mau gue colok tuh mata. Sinis amat!"

Mereka yang mendengar ucapan Rassya yang tak enak hati itupun menundukkan kepalanya, lalu pergi dari sana. Namun ada yang mendumel.

"Dih, sok iye batt dah. Kemarin aja sok-sok ada jarak, sekarang lengket lagi." Gumam salah satu dari mereka.

"Punya muka? Kalau berani ngomong didepan gue sini langsung." Ucap Rassya sinis.

Aqeela menghampiri Rassya lalu mengelus pundak Rassya. "Udah... udah, gue gak pa-pa kok. Ayo katanya mau beliin gue nasi goreng."

"Yaudah ayo."

Mereka pun lanjut berjalan menuju parkiran. Sepanjang mereka berjalan Aqeela tak henti-hentinya tersenyum menatap Rassya. Rassya yang menyadari itupun bersuara. "Kenapa senyum Mulu? Dilihat jalannya bukan ngelihatin gue, ntar kalau Lo jatuh gimana?"

"Kok gue bisa seberuntung ini ya punya cowok kayak lo. Udah baik, sikapnya manis, tapi kalau udah kecewa tetep peduli walaupun judes, ganteng lagi."

"Biasa aja, gue sempurna Dimata orang yang tepat. Berarti Lo orang yang tepat buat gue, yekan. Ayo nikah."

"Gampang amat ngajak nikahnya." Ucap Aqeela terkekeh.

Sampailah mereka diparkiran. Ternyata sudah banyak yang pulang.

Rassya tersenyum penuh makna. "Katanya tantangan diterima." Sindir Rassya.

"AKU CINTA RASSYA!" Teriak Aqeela yang tadi menerima tantangan yang diberikan Rassya.

"Ya percuma sih, orang udah gak rame."

"Hehe, kan gue malu."

"Yaudah gak pa-pa. Ayo cepet naik."

kesayangan AQEELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang