54. Ujian(2)

118 15 1
                                    

(54)

•HAPPY READING•

"Wahh parah banget sih! Gue kedapatan kelas yang apes." Ucap Clay kesal. Membuat semua teman didepannya tertawa.

"Apes kenapa Ay?" Ucap Ratu menimpali.

Masih dengan wajah yang kesal Clay menghampiri Ratu. "Diruang ujian aku masa ada yang buang angin." Ujarnya pada Ratu.

"Pffttt... Hahahaha...." Tawa Rey meledak.

Clay menendang bokong Rey menggunakan kaki panjang. "Diem Lo bocah!"

Sedangkan Farrell yang juga bergabung bersama mereka itupun juga tertawa.

"Lo gak usah ketawa ya, nyet!" Ucap Clay menatap tajam Farrell.

"Lo jangan gitu dong." Ucap Aqeela.

"Iye-iyee..."

Setelah melewati satu mapel tadi. Mereka kini tengah berada disalah satu kursi depan kelas tempat Rassya ujian.

"Gue mau nyampein sesuatu." Ucap Farrell terdengar serius ditelinga mereka.

"Sebelumnya gue mau minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Kalian semua. Mungkin perbuatan gue awal-awal masuk sini buat kalian jengkel. Dulu gue ngelakuin itu karena gue cinta sama Aqeela, eh bukan, lebih tepatnya terobsesi untuk balikan sama Aqeela."

Mereka semua mengangguk. "Nggak pa-pa. Manusia memang tempatnya salah." Ucap Kiesha.

"Gue minta maaf banget sama Lo Sya. Terutama sama Aqeela."

"Iya."

Farrell menghela nafas sesaat. Lalu mencoba meyakinkan dirinya untuk mengatakan sesuatu. Seharusnya memang harus dikatakan, karena menyangkut hubungan erat Aqeela dan Rassya.

"Gue mohon kalian berdua saling percaya nantinya. Gue gak bisa bantu banyak." Ucapnya pada Aqeela dan Rassya.

"Perlu Lo tau Qeel, cafe tempat Lo bekerja itu bukan milik Alio Saat pertama Lo daftar. Cafe itu milik seorang bapak-bapak, temen papanya Saskia. Pasti pas pertama Lo daftar Lo bertemu sama bapak itu kan? Lo langsung diterima tanpa wawancara dan lainnya kan? Itu semua kuasa Alio. Tapi sekarang cafe itu udah dibeli Alio. Dia melakukan itu semua demi mengetahui semua tentang Lo. Tentang Rassya. Bahkan dia mau menghancurkan kalian berdua lewat sebuah rekaman. Dia ngincar Lo udah dari lama. Maaf. Kalau seandainya Lo ngerasa gue ngekhianatin Lo karena gak cerita ini." Ucap Farrell pada akhirnya.

"Rekaman?" Ulang Rassya.

Farrell mengangguk. "Iya, tapi gue nggak tahu pasti."

"APA?! DIA MAU BUAT ULAH LAGI. TUH MANUSIA GAK ADA KAPOK-KAPOKNYA YA?!" Ucap Ratu menggebu-gebu.

"Gue baru nyadar, kalau cafe itu berubah kepemilikan jadi nama Alio. Kalau Farrell gak jelasin, gue juga bakal enggak tau." Ucap Saskia.

"Tenang Qeel. Selama itu gak membuat kita sakit hati atas perlakuan Lo nantinya kita akan tetap berada disisi Lo. Tapi kalau emang itu buat kita sakit hati kita insya Allah bakal tetep dipihak Lo. Walaupun pasti kecewa." Ucap Sandrinna.

"Rell. Makasih banyak atas informasinya. Tapi, are you okey?" Aqeela memegang punggung Farrell. Dari gerak-gerik Farrell ia seperti menyembunyikan sesuatu.

Lagi dan lagi Farrell mengangguk. "Gue baik."

"Sebentar, tadi kata Lo waktu Aqeela daftar masih bapak-bapak itu yang punya, Tapi kenapa Alio bisa nguasain cafe itu?" Ucap Rey bingung.

"Ya karena dia punya Money lah begoo!" Sahut Clay.

"Kalian tau PT. Arkanta Sakti?" Tanya Farrell.

Mereka semua tentu mengenal PT itu, PT tersukses di Indonesia.

"Tauu lah. Emang Kenapa, apa hubungannya?" Tanya Saskia bingung.

"Itu perusahaan punya bokap nya Alio, namanya aja udah Alio Rega Arkanta."

Aqeela menjentikkan jarinya. "Lah iya. Kenapa gak kepikiran sampe situ."

"Jadi semua kekacauan ini terjadi karena Manusia setan satu itu?" Ucap Rassya marah. Nafasnya memburu.

"Tapi kalau Alio gak ngebongkar tentang Aqeela, Lo juga gak akan tahu kalau Aqeela gak beneran lupa sama Lo, alias Aqeela cuma pura-pura lupa, buat nyari siapa dibalik sabotase itu kan?" Ucap Kiesha menimbrung.

Aqeela yang mendengar namanya disebut itupun hanya meringis. Dan omongan Kiesha barusan sedikit membuat emosi Rassya stabil.

Tringg
Tringg

Bel ujian berbunyi itu artinya mereka harus kembali keruang ujian.

"Ujian mau mulai." Celetuk Ratu.

"Emang!" Sahut Sandrinna.

Rassya menatap Aqeela, dan Aqeela juga tengah menatap Rassya. Aqeela tersenyum. Lalu melambaikan tangan pada Rassya. Rassya membalasnya dengan senyum manis.

Mereka pun memasuki ruangan masing-masing.

"Ciee, kok Lo makin bucin aja sih sama sahabat gue?" Tanya Sandrinna menggoda.

"Ya emang kenapa? Pacar-pacar gue, sewot aja Lo." Ucap Rassya sinis.

"Yee, bisa sinis jugaa ternyata, haha."

*****

"Gue gak bisa nganter Lo pulang, Lo bareng Farrell aja ya?"

"Iya."

"Tapi inget, jangan terlalu dekat!" Peringatan Rassya menatap tajam Farrell.

"Gue paham kok. Gue juga udah punya crushh baru, ini murni gue jatuh cinta sama dia." Ucap Farrell tersenyum kala teringat bayang-bayang wajah crushhnya saat tersenyum. Manis sekali.

Rassya memanas. "DIA SIAPA?" Gertak Rassya, membuat lamunan Farrell buyar seketika. "Crushh gue lah. Bukan pacar Lo ya!"

Rassya menghela nafas lega. "Syukur." Ucapnya pelan.

Aqeela tersenyum geli melihat Rassya, lalu mengambil tangan Rassya. Aqeela mengajak Rassya untuk TOS. Aqeela menuntun Rassya untuk mengikuti gerakannya, hingga gerakan terakhir.

Toss

"Gue nyiptain ini buat kita. Jangan dilupain." Ucap Aqeela tersenyum.

Rassya memegang rambut Aqeela menggunakan kedua tangannya. Begitu juga Aqeela, ia memegang rambut Rassya. Mereka berdua lalu mengusap rambut secara bersamaan. Lalu mereka tertawa bahagia.

Siapapun yang melihat itu akan ikut tersenyum kecil. Itu sangat lucu. Membuat satu makhluk diantara mereka memutar bola matanya malas.

"Udah? Udah mesra-mesraannya? Gue digigitin nyamuk nih." Celetuk Farrell.

"Bilang aja Lo iri kan?" Ucap Rassya menyudahi aktivitasnya tadi begitu juga dengan Aqeela.

"YA IYA LAH IRI! ORANG LO MESRA-MESRANYA GAK BERHENTI-BERHENTI. SAMPE GUE DONOR DARAH BEBERAPA LITER." Geram Farrell.

"Gue pergi dulu. Sampe rumah langsung bersih-bersih!"

"Iya iya. Lo juga, semoga urusan Lo lancar. Emang Lo mau ngapain sih?" Tanya Aqeela.

"Ada deh pokoknya. Nanti kalau udah selesai urusannya, langsung gue ceritain deh." Aqeela pun mengangguk.

"Gue titip pacar gue. Jagain baik-baik!" Pesan Rassya pada Farrell.

Setelahnya Aqeela dan Farrell pun berpisah dengan Rassya.

Saat Aqeela dan Farrell sudah menghilang dari pandangannya, Rassya pun menelpon Bima.

"Hallo Bim. Lo dimana?"

"Tempat biasa."

"Oke."

Tuttt

Sambung terputus.

Rassya pun langsung menancap gas ketempat biasa yang Bima sebutkan.

•BERSAMBUNG•

HALLOO TEMAN.

AKU UPDATE...

08-06-23
KA

kesayangan AQEELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang