46. Truth or dare dan (?)

170 17 0
                                    

(46)

•HAPPY READING•


"Laki-laki tugasnya ya cuma terima jadi aja siee, menurut gue, contohnya makan." Ucap Rey menerawang.

"WOIII APINYA KEGEDEAN COII, KEBAKARAN, TOLONGGG..."

Mereka semua yang tadinya sibuk, entah ada yang mengobrol sembari memakan, ada yang sedang membuat bumbu, ada juga yang bucin seperti Rey dan Sandrinna, sedangkan Rassya dan Aqeela? Mereka yang semula sedang mengobrol pun langsung berlari kearah orang yang tadi berteriak.

Dan benar, api semakin besar, karena mereka menggunakan arang yang ditaruh kepada sebuah seng sebagai alas arang dan penutup arang supaya tidak kemana mana.

"WOII ANJIRR, APINYA KENAPA GEDE GINI?" Teriak Rey histeris. Mereka semua menatap Rey malas, lebay sekali teman mereka yang satu ini.

Byur

Padam sudah api itu.

"HUASUU! SIAPA YANG NYIRAM GUE, ANJIR!" Teriak Rey kesal.

Ternyata air yang dipegang Sandrinna salah sasaran, ternyata malah nyiram kearah Rey.

Sedangkan Rey menemukan Sandrinna yang memegang ember, Rey tersenyum paksa pada Sandrinna, lalu menghampirinya. "Tidak apa-apa sayang, aku rela kesiram demi kamu kok. Kamu gak salah, cuma airnya aja yang meleset ke aku."

"ANJIR! CEPET PADAMIN WOII!"

Byur

Api itupun padam seketika, hanya tersisa asap yang berkepul saja.

Siapakah yang memadamkan apinya?

Mereka semua menatap Rassya yang memegam ember, disertai tatapan datar. Ah, ternyata dia yang memadamkan apinya.

"Bukan dipadamin, malah riweh." Ucap Rassya.

"Kenapa bisa gede gini sih apinya?" Tanya Saskia pada Bayu sang pelaku utama yang membuat kerusuhan.

"Gue masukin minyak ke arangnya, gue pikir biar cepet nyala, eh ternyata malah kebablasan besar, deh. Sorry." Ucap Bayu menyesal.

"Gak pa-pa, lagian, udah padam juga kan." Ucap Aqeela.

"Gini nih, kerjaan laki-laki itu gak pernah beres. Seharusnya kan laki-laki itu lebih sabar." Ucap Rey pada Bayu. Kaos hitamnya yang tadi basah kuyup, kini sudah terganti oleh Hoodie nya.

"Lo juga laki kalau Lo lupa." Nyolot Bayu.

"Udah! Biar gue aja yang nyalain apinya, kita bakar-bakar bersama sambil main truth or dare gimana?" Usul Kiesha.

"Ide bagus tuh." Sahut Rey dan Clay bersamaan.

"Truth or dare? Oke, gue setuju!"

"Sya? Gimana, Lo ikut gak?" Tanya Aqeela menyenggol lengan Rassya.

Rassya menoleh pada Aqeela. "Menantang nih! Gue wajib ikut, Lo juga harus ikut."

"Oke gue ikut."

Mereka semua pun menggelar tikar didekat tempat bakar-bakar, mereka semua pun duduk disitu, sedangkan Kiesha mengganti arang yang sudah basah itu dengan arang yang kering, serta membuang air yang berada dalam seng itu. Setelah api nyala, Kiesha mengambil sosis yang sudah di olesi bumbu oleh para siswi dikelas sebelas IPA 2.

"Truth or dare dimulai. Gue bakal puter botol ini, dan kalau botol ini mengarah ke elo misalnya, tinggal Lo pilih truth atau dare, nah truth sendiri artinya kebenaran dan dare artinya tantangan, paham?" Ucap Ratu pada Bayu. Ratu pun bersiap memutar botol itu.

"Paham."

Botol itupun diputar, dalam beberapa detik botol itu berhenti tepat dihadapan Bayu. Sedangkan Bayu malah menunjuk dirinya.

"Kok ngarah ke gue sih?" Kesal Bayu, sedangkan mereka semua terbahak, termasuk Kiesha yang sudah seperti tukang sate, ia membakar sembari sesekali tertawa melihat keasikan teman-temannya yang berada didepannya itu.

Saskia pun menghampiri Kiesha. "Bee, kamu kayak orang gila tau, aku perhatiin dari tadi."

Kiesha lagi-lagi tertawa atas apa yang baru saja Saskia tuturkan padanya. "Kok kayak orang gila?

"Ya habisnya ketawa-ketawa sendiri."

"Sosisnya udah matang, bawa kesana." Ucap Kiesha pada Saskia, Saskia pun mengangguk, lalu membawanya kesana. Tempat teman lain melakukan permainan truth or dare.

"Sosis sudah matang!" Seru Saskia.

Semua langsung mengerubungi sosis yang baru saja Saskia bawa. Setelah mengambil mereka sembari mendesak Bayu yang belum juga jujur, sudah ada beberapa menit mereka menunggu, pasalnya Bayu menjawab dengan tertawa, mana bisa dipercaya kan.

"Jawab dengan jujur dong Bay, Lo ngecrushh in Ika kan? Kan Lo udah jawab truth artinya Lo harus jujur dong!" Desak Sandrinna diangguki oleh mereka semua.

Sedangkan Bayu hanya tertawa. "Kan gue udah jujur, gue gak ngecrushh in Ika!" Lalu tertawa.

"Ah udah lah, Ketua kelas Cemen!" Ledek Ratu.

Botol itupun diputar lagi, dan....

Ternyata mengarah pada Rassya.

Mereka yang berada disana menghela nafas, untung tidak mengarah pada mereka. Mereka sebenarnya juga was-was pada botol itu, takut takut jika botol itu mengarah pada mereka.

"Udah kena putaran botol aja." Ejek Aqeela pada Rassya. Sedangkan pembalasan Rassya hanya tersenyum misterius. "Gue pilih Dare." Ucap Rassya santai.

Mereka semua bersorak heboh, mereka semua benar-benar sangat senang dimalam ini, sudah dipastikan ini bakal jadi momen indah mereka juga.

"Oke bagus, Sya! Gak kek Bayu, Cemen!" Ucap Clay pada Rassya. Lalu ibu jarinya juga mengarah kebawah (👎) mengejek Bayu.

Mereka semua berbisik-bisik, kecuali Aqeela dan Rassya, mereka tidak diajak. Kalau Rassya sudah jelas tidak akan diajak dia yang dikasih tantangan. Lantas, Aqeela? Aqeela menatap mereka semua curiga.

"Kita kasih tantangan Lo..." Ratu menggantung kalimatnya. "Lo harus nembak balik Aqeela didepan kita semua!"

Aqeela memelototkan matanya sempurna, hingga saking besar pelototanya bola matanya akan keluar.

"Gak bisa! Gak!" Ucap Aqeela.

"Oke!" Ucap Rassya tersenyum smrik pada Aqeela.

"Rassya udah oke tuh Qeel!" Ucap Kiesha, mereka semua menoleh pada Kiesha lalu mengangguk.

Rassya pun mengajak Aqeela untuk berdiri, lalu Rassya memegang tangan Aqeela, ia pun menekuk kaki kirinya, ia mendongak menatap mata Aqeela, Aqeela pun menatap mata Rassya, tatapan mereka terkunci.

Rassya bersuara. "Lo--"

Drett
Drett

Ponsel Rassya berbunyi, Rassya pun menoleh pada ponselnya, tertera nama Zia dilayar sana, Rassya lalu berdiri, dan berbisik pada Aqeela untuk meminta izin mengangkat telpon. Ia juga sangat khawatir, sudah jelas jika saat itu Zia sangat marah padanya.

Rassya mengambil ponselnya, lalu sedikit menjauh dari sana. Mereka semua kecewa, karena tidak jadi melihat adegan romantis yang dibuat cowok cuek seperti Rassya, dan Cerewet jika pada Aqeela/ orang tersayangnya, seperti bunda, papa, dan Zia.

"Hallo, ada apa?"

"R-rasy-a A-aku dise--Akhhh."

"Zi, Zia. Lo kenapa? ZIAA!"

•BERSAMBUNG•

HAII, TEMAN

AKU UPDATE

Maaf ya kalau nunggu lama, hehe.

29-04-23
KA

kesayangan AQEELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang