(17)
Widihh besok udah ganti tahun aja ya, masih gak nyangka.
Oh ya siapa yang tanggal dua udah masuk sekolah seperti biasa?
Sapa yang crushhnya satu sekolah, cunggg☝️☝️
•H A P P Y R E A D I N G•
"Sya, kalau seandainya gue pergi, Lo masih mau nunggu gue gak?" Tanya Aqeela tiba-tiba.
Rassya memelankan motornya. "Enggak, gue bakal ikut Lo pergi."
"Kalau suatu saat gue ngebohongin Lo, Lo bakal ninggalin gue gak?"
Rassya mendadak menghentikan motornya. "Gue gak suka pembahasan ini, asal Lo tau. Dengerin gue, gue gak bakal ninggalin Lo. Gue itu cinta sama Lo, Qeel."
"Tapi Tuhan, bisa membolak-balikkan hati manusia, Sya." Sanggah Aqeela.
"Diem Aqeela. Gue gak suka topik pembahasan ini!" Ujarnya, lalu melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, namun reaksi yang diberikan Aqeela biasa saja. Ia menyenderkan dagunya dibahu Rassya.
"LO GAK TAKUT GITU, KALAU GUE BAWA MOTORNYA KAYA GINI?" Teriak Rassya dari balik helm.
"Enggak. Enak. Gue bisa ngelupain sedikit masalah gue. Sering-sering ajak gue jalan-jalan kaya gini ya." Pinta Aqeela.
Rassya tersenyum tipis. "Tadinya gue mau anter Lo kerumah. Tapi katanya Lo suka kaya gini. Tapi hari ini gue gak ada tujuan, jadi kita gini aja. Setuju?"
Aqeela tersenyum. "Setuju."
Mereka kini berkeliling. Rassya mulai memelankan laju motornya. Panas terik tak membuat keduanya mengeluh. Jika gadisnya suka, Rassya dengan senang hati melakukannya.
Beberapa kali Rassya tersenyum melihat Aqeela yang memejamkan matanya. Sangat cantik, tak ada wajah yang membuatnya kesal. Wajahnya sangat damai.
Rassya mengelus punggung tangan Aqeela yang melingkar diperutnya. "Lo tidur?"
Aqeela yang kaget dengan elusan Rassya pun menegakkan tubuhnya. "Gimana Sya?"
"Enggak, enggak pa-pa."
"Sya, ikutin arahan gue ya. Gue mau ke suatu tempat."
"Oke. Lo arahin aja jalannya."
Aqeela mulai mengarahkan jalannya. Beberapa menit mereka lalui. Sampailah mereka berdua disebuah danau. Danau itu nampak indah. Banyak bunga disetiap sisi danau. Air yang jernih menambah kesan indah. Apalagi hari ini sangat cerah.
Aqeela menarik tangan Rassya untuk mengajak ia duduk di pinggir danau.
"Gue gak mau cuma kita berdua yang menikmati keindahan ini. Gue bakal ajak sahabat-sahabat gue, gak papa kan?"
Rassya mengangguk, lalu mengusak puncak kepala Aqeela. "Ajak juga pacarnya, biar rame.."
Pipi Aqeela bersemu merah bak kepiting rebus. Jantungnya berdegup kencang.
"Kenapa? Pipi Lo sakit? Kok merah?" Goda Rassya.
"Jangan ngeledek! Udah diem, gue mau kabarin teman-teman gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
kesayangan AQEELA
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA!] [Vote dan komen, juga yaa!!] JANGAN JADI SILENT READER, OKE? Aqeela Auresdya, gadis dengan tiga luka di masa lalu, bertemu dengan Rassya Argamahendra, cowo yang cuek dan dingin jika bersama orang lain. Jika ia sudah menganggap...