33. Break?

175 20 4
                                    

(33)

•HAPPY READING•

"LO TULI YA SYA! TADI GUE BILANG BERHENTI TAPI GAK LO GUBRIS! SEAKAN LO TULI! APA LO GAK MIKIRIN BUNDA DAN PAPA LO? APA MEREKA GAK KHAWATIR SAMA LO? DENGAN CARA LO PUKUL-PUKULAN KAYA GITU, LO MERASA KEREN? KAYANYA GUE BUKAN ORANG TERPENTING DIHIDUP LO. BREAK AJA DEH KITA." Sentak Aqeela.

Rassya tercengang dengan ucapan Aqeela. Ia mengejar Aqeela yang mulai menghilang punggung nya.

"Aqeela! Jangan asal ngomong dong!" Ucap Rassya yang kini mengejar Aqeela, mengabaikan rasa nyeri akibat pukulan Farrell. Entah motifnya apa Farrell memancing emosinya. Padahal jelas-jelas kemarin ia sudah damai dengan Farrel.

Salah satu dari murid yang berkerumun itupun tersenyum misterius.

Aqeela kini pergi menuju kelasnya dengan perasaan yang tidak baik-baik saja. Ia diselimuti api kemarahan. Ia sangat marah pada Rassya.

"Gue gak salah kok ngomong gitu! Ini pilihan tepat buat hubungan gue sama Rassya!" Batin Aqeela.

"Aqeela jangan break dong! Maaf in gue! Iya gue salah! Tapi tolong maaf in gue." Ucap Rassya memohon.

Aqeela diam, tidak menggubris Rassya, ia malah mengeluarkan earphone dari dalam tasnya, lalu memasangnya di telinga.

"Aqeela, kenapa Lo tiba-tiba minta break? maaf in gue, janji gue gak akan berantem kaya gitu lagi." Ucap Rassya.

Aqeela hanya menoleh sekilas. Tanpa ada minat untuk menjawab.

"Qeel. Ini beneran? Kan udah biasa laki-laki berantem kaya gitu." Cicit Rassya.

"Obatin sana luka Lo! Jelek!" Sinis Aqeela lalu menelengkupkan kepalanya di atas meja.

"Tapi gue maunya diobatin sama Lo." Bujuk Rassya.

Aqeela mengangkat lagi kepalanya. "Lo bisa diem gak sih?! Suara Lo tuh cempreng! Bikin sakit kuping! Lagian gue kan bukan siapa-siapa Lo, gue orang asing yang masuk dihidup Lo, iya kan, tuan Rassya yang terhormat?"

Rassya menggebrak meja, membuat Aqeela terjengkit kaget. "GUE UDAH BILANG, GUE SALAH, GUE JUGA UDAH MINTA MAAF, GUE MINTA MAAF KARENA TULI AKAN UCAPAN LO TADI! TAPI LO GAK MAU DENGAR! DAN ASAL LO TAHU! LO BUKAN ORANG ASING, LO ORANG PENTING BAGI GUE, AQEELA! GUE SUSAH-SUSAH DAPETIN LO, GUE MENGGUNAKAN BANYAK CARA BIAR BISA KETEMU LO! SAKING FRUSTASINYA GUE SAAT NYARI LO GUE IKUT BALAPAN YANG BERAKHIR KECELAKAAN WALAUPUN GUE GAK SAMPAI MATI."

"STOPP! JANGAN DILANJUT!" Ucap Aqeela dengan mata yang berkaca-kaca.

"DENGAN BAIKNYA TUHAN MEMPERTEMUKAN KITA SAAT DIDEKAT TPU SAAT ITU. GUE BERSYUKUR BANGET SAMA TUHAN. GUE PINDAH KESEKOLAH LO, BIAR BISA DEKET SAMA LO. LO DENGAN ENTENGNYA NYEBUT LO GAK PENTING DIHIDUP GUE? SEHAT LO? TOLOL JANGAN DIPELIHARA, ANJ*NG! TERSERAH LO, LO MAU KITA BREAK? FINE, GUE TURUTIN MAU LO, NONA AQEELA." Bentak Rassya, lalu pergi.

Aqeela mematung mendengar semua itu, bersamaan dengan itu Saskia dkk, dan Kiesha dkk datang. Air mata Aqeela luruh begitu saja, mendengar bentakan Rassya membuat hatinya terasa sakit. Sungguh ia Tidak mengira bisa seperti ini. Apa ini salahnya? Mendengar kata-kata Rassya barusan disertai sorot mata yang tidak ada kebohongan itupun membuat Aqeela percaya. Begitu besar pengorbanan Rassya untuk mencarinya. Ia terduduk dilantai. Cairan bening itu terus mengalir dari pelupuk matanya.

Saskia dkk pun berjalan mendekati Aqeela. "Aqeela? Lo gak papa kan?" Tanya Sandrinna hati-hati. Aqeela menggeleng. "Sand, apa gue salah ngomong kaya gitu?" Tanya Aqeela dengan air mata yang tak henti-hentinya mengalir.

Sandrinna mengkode Saskia dan Ratu. Ia tidak mengerti perkataan Aqeela, ia baru saja datang bersama ratu dan Saskia.

"Lo gak salah kok ngomong kaya gitu." Ucap Saskia.

"Kalau boleh tau, Lo ngomong apa sama Rassya Qeel?" Tanya Kiesha hati-hati.

Aqeela mendongakkan kepalanya untuk melihat kearah siapa yang bertanya, lalu menunduk lagi. "Gue minta break." Ucap Aqeela dengan nada gemetar.

"BREAK?" Kaget Kiesha dkk dan Saskia dkk.

"Seriusan?" Tanya Rey.

Aqeela mengangguk.

"Wah parah Lo Qeel. Rassya itu ganteng loh." Ucap Rey langsung mendapat tatapan tajam dari mereka semua.

Aqeela terisak. "G-gue harus gimana dong?"

"Ikutin kata hati Lo." Ucap Saskia tersenyum hangat.

"Tapi gue gak tau kata hati gue. Isinya cuma tiap kali deket Rassya deg-degan Mulu." Ucap Aqeela polos.

Mereka semua terkekeh mendengar ucapan polos Aqeela.

"Udah. Sekarang tenangin diri Lo. Jangan nangis terus, nanti mata Lo bengkak, Rassya gak suka lagi sama Lo." Ucap Saskia lembut.

"Rassya sukanya sama gue." Bantah Aqeela.

"Iya, Rassya sukanya sama Lo." Ucap Ratu.

Mereka semua mengajak Aqeela untuk duduk di kursinya. Saat ini memang pelajaran tetapi guru mapel yang mengajar sedang ada rapat. Jadilah sekarang jam kos. Enak ya.

"Kalau Lo udah mendingan bisa cerita pelan-pelan ke kita. Bukan maksud kita mencampuri urusan Lo, tapi siapa tau nanti kita punya solusinya." Ucap Ratu.

"Jadi gini, tadi--" Aqeela mulai menceritakan semuanya mulai dari ada seseorang yang memberitahu dirinya jika Rassya pukul-pukul dengan Farrell, saat ia berteriak-teriak namun tak digubris Rassya, berakhir ia ditonjok, saat ia mengatakan break, hingga kejadian dikelas 11 IPA 2.

"Emm gitu, tapi sekarang bibir Lo gak papa kan?" Tanya Ratu lembut.

"Gak papa."

"Lo pasti lagi ada masalah lain ya? Gak mungkin Lo langsung ngomong minta break kaya gitu. Lo cuma lagi emosi kan? Jangan mengambil keputusan saat Lo lagi marah, karena itu berakibat fatal pada akhirnya. Jangan terburu-buru mengambil keputusan! Paham?" Ucap Saskia. Aqeela mengangguk.

***

Panas sinar matahari tak membuat Rassya berpindah dari posisinya. Saat ini ia sedang berada dirooftop sekolah. Ia menidurkan badannya disalah satu sofa rusak. Ia memejamkan matanya, tanpa berniat mengobati luka lebam pada wajahnya.

Ia jadi teringat saat malam dimana ia balapan liar hingga ia menubruk Seorang pedagang kaki lima yang sedang melintas. Untung orang yang ia tabrak tidak membawanya pada pihak berwajib. Rassya malam itu sangat ugal-ugalan, saking frustasi mencari Aqeela yang sudah lama tidak ditemukan. Ia mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi serta diliputi dengan kemarahan.

"Hahaha, Ini cewek yang selama ini gue sebut penting?"

•BERSAMBUNG•

HALLO, TEMAN.

Jangan bosen ya sama cerita ku.

Maaf juga kalau gak nge feel, karena emang aku juga masih dalam proses belajar buat cerita, hehe.

Dan juga, maaf untuk typo disetiap cerita, atau bahasa kasar yang lupa aku sensor..

Terimakasih...

17-03-23
KA

kesayangan AQEELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang