29. Peneror itu lagi

157 18 0
                                    

(29)

HAPPY READING•

"Aqeela memang tipe orang, kalau ada yang ngeganjel dihati atau emang ada yang benar-benar gak nyaman sama hatinya, langsung disampein. Jadi Lo Zia, jangan sakit hati. Gue juga tau Lo tipe orang yang gak gampang sakit hati sama omongan orang kan?" Ujar Rassya pada Zia. Aqeela tersenyum menanggapi ucapan Rassya.

Zia mengangguk mantap. "Iya."

"Oh ya, kakak kuliah semester berapa?" Tanya Aqeela.

"Baru aja masuk kuliah tahun ini."

Aqeela manggut-manggut. "Kenapa kakak manggil nya Aku, kamu?"

"Gak papa udah terbiasa. Oh ya jangan panggil kak, panggil aja Zia, atau Rain." Ucap Zia sambil tersenyum.

Lagi-lagi Aqeela hanya mengangguk.

"Aqeela, Baru kali ini loh aku ketemu pacarnya Rassya. Sama yang kemarin aku gak dikenalin."

Aqeela menoleh kesamping, sedangkan Rassya melihat kearah lain. Aqeela mencubit pinggang Rassya. Yang mengakibatkan Rassya berdesis.

"Ssttt, sakit, Aqeela."

"Lihat foto mantan Lo coba!"

Zia tersenyum puas melihat Rassya yang kesakitan akibat ulah Aqeela. Ia juga semakin puas melihat Rassya yang tersudutkan.

"Enak kan Sya. Itu tuh balesan buat kamu yang kalau ngomong ke aku pakai gue-lo." Ucap Zia tersenyum mengejek.

Rassya hanya memutar bola matanya malas. Lalu ia menyerahkan ponsel yang berisi foto mantannya itu.

"Mana fotonya??!" Sungut Aqeela.

"Ya itu fotonya!"

"Ini foto gue!"

Zia tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi wajah yang Aqeela berikan. Sungguh lucu Dimata Zia. "Kamu percayaan banget Qeel jadi manusia. Aku cuma bohong, tadi."

Aqeela meringis. "Uuu uuuh, kak Zia mah."

"Maaf ya, Aku cuma mau bales dendam sama nih bocah."

Aqeela menyerahkan ponsel Rassya kembali. Lalu ia menyeruput minuman, jus alpukat.

"Gak mau pesan makanan nih?" Tanya Rassya.

Keduanya mengangguk berbinar, Rassya hanya menggelengkan kepalanya, gemas sekali dengan keduanya. Rassya pun memanggil waiters.

"Seafood 1, Nasi goreng 2, yang satu pedas biasa, yang satu ekstra pedas." Ucap Rassya mengembalikan buku menu.

"Loh, kenapa nggak sama aja?" Complain Zia.

"Aqeela gak terlalu suka seafood, Aqeela lebih suka nasgor. Jadi gue pesen aja nasgor."

Zia manggut-manggut. Aqeela tersenyum melihat tingkat kepekaan yang diberikan pacarnya.

Setelah beberapa menit menunggu, makanan yang Rassya pesan pun datang.

Mereka memakan tanpa suara, hanya dentingan sendok dan garpu menghiasi keheningan itu.

"Dia pesan ekstra pedas kah?" Batin Aqeela, namun ia tetap memakan nasi goreng pedas itu.

Aqeela tersedak, Aqeela memang tidak menyukai pedas.

"M-minum..."

Rassya dengan pelan-pelan memberikan minuman Aqeela, lalu dibantu Rassya Aqeela meminum. Rassya pun juga menepuk-nepuk punggung Aqeela serta meniup puncak kepala Aqeela, layaknya anak kecil yang sedang tersedak.

kesayangan AQEELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang