42. Usaha yang sia-sia

149 18 0
                                    

(42)

•HAPPY READING•

Tok
Tok

"AQEELA, MAIN YUUKKK"

Aqeela yang sedang membuat sesuatu itupun mengernyitkan dahinya. Ia tak asing dengan suara itu. Tangannya yang masih putih akibat tepung-tepungan itupun berjalan kearah pintu.

Begitu pintunya dibuka, didepan sana sudah ada Farrell yang tersenyum menampakkan deretan giginya.

Aqeela memutar bola matanya malas. "Apaan?"

"Mata Lo masih sembab aja sih? Mau jalan-jalan gak?" Tanya Farrell.

"Gini aja, gue kan lagi buat sesuatu buat seseorang. Nah nanti Lo gue ajak nganterin mau gak?"

"Okee deh."

"Yaudah masuk."

Miawww

"Kucing siapa nih?" Tanya Farrell yang ingin menggendong kucing gembul berwarna putih itu.

"Kucing gue, pemberian Rassya." Ucap Aqeela lesu.

Farrell tersenyum masam. "Ooo. Udah gak usah sedih, insyaallah hubungan Lo sama pacar Lo bakal baik-baik lagi." Ucap Farrell yang sudah menggendong kucing itu.

Aqeela yang akan berjalan menuju dapur itupun menatap Farrell. "Ikhlas gak tuh bilang gitu?"

Farrell tertawa. "Setengah gak ikhlas sih. Tapi, gue bakal berusaha buat ikhlas ngelepas Lo kok."

"Idih."

Kali ini Farrell terkekeh, membuat kucing itu menjilat tangan Farrell. Farrell menatap kucing gembul itu, kucing itu mengerjapkan matanya lucu. Farrell menjadi gemas dengan kucing itu. "Namanya siapa?"

Aqeela yang sudah didapur itupun bersuara. "Oyen, ntar kalau gak nyahut panggil aja dia, whitee~~~cattt~~. Dinada gitu manggilnya, ntar pasti nyahut."

"Aneh." Gumam Farrell terkekeh. Ia mengelus bulu kucing itu.

***

"Gimana? Lo siap kan ketemu Rassya?" Ucap Farrell pada Aqeela.

Mereka sudah berada didepan pintu utama rumah Aqeela.

"Bismillah aja deh."

Tok
Tok

"Assalamualaikum..." Ucap Aqeela.

Tak lama pintu terbuka, disana seorang pria berdiri.

"Siapa?"

Aqeela tersenyum lalu Salim kepada lelaki paruh baya itu, yang diketahui papa Rassya. "Aqeela, om."

"Farrell, om." Ucap Farrell sembari Salim juga.

"Oh iya-iya. Teman Rassya ya?"

"Iya om, Rassya nya ada?"

"Ada, ayo masuk."

Dias pun berjalan menuju kamar Rassya. Sembari menunggu Dias, Aqeela dan Farrell pun disuruh menunggu diruang tamu. Namun dari arah atas ada Karina yang ingin turun. Saat melihat seorang gadis cantik yang sangat beliau kenali, Karina pun mempercepat langkahnya untuk turun. Saat sudah sampai bawah, Karina pun menghampiri Aqeela.

"AAAAA SAYANGGG, KAMU KEMANA AJA, KOK GAK MAIN KE SINI, LAGI??" Ujar Karina pura-pura marah.

Aqeela tersenyum manis, lalu bersiap untuk memeluk Karina, dan...

Grepp

"Aqeela sebenarnya mau main, tapi Rassya nya gak ngajakin Aqeela kesini sih." Ucapnya melirik Rassya yang berada ditangga.

Karina melepaskan pelukannya, lalu menciumi seluruh wajah Aqeela. "Kamu ini emang ngangenin, ya. Awas aja kalau anak bunda itu turun bunda jewer telinganya, masa calon mantu bunda gak diajak main lagi kesini."

Tap
Tap
Tap

Mereka yang berada di lantai bawah itupun melirik keatas, Karina yang menggunakan baju lengan panjang itupun bersiap menggulung lengan bajunya. Rassya hanya berekspresi biasa saja. Disusul dengan Dias yang menatap mereka semua bingung.

Tibalah Rassya dilantai bawah, bunda pun langsung menjewer telinga putranya itu. "Kamu ini ya! Udah tau Aqeela mau main kesini, tapi kamu gak peka! Emang dasar kamu gak pekaan apa gimana! Bunda tu kangen sama dia, dia itu anaknya ngangenin! Kamu mah enak, tiap hari ketemu!"

Telinga Rassya pun memerah akibat jeweran itu, ia meringis.

"Awss.."

"Dia emang ngangenin, bund. Tapi Rassya gengsi! Rassya masih kecewa sama dia." Ucapnya dalam hati.

"Kenapa diam aja kamu??!"

"Kita kan sibuk sama tugas Bund, gak ada waktu buat gituan." Alibi Rassya.

Farrell yang mendengar itupun mengernyitkan. "Tugas? Tugasnya gak sebanyak yang Lo omongin kali."

Rassya menatap Farrell tajam.

"Ekhemm..."

"Kenapa kamu jewer telinga anak kita? Terus gadis itu siapa?" Ucap ayah Rassya.

"Dia menantu kita pa, pacar Rassya." Ucap Karina antusias, sembari memeluk Aqeela dari samping.

Dias pun mengernyitkan, lalu berjalan kearah mereka, Aqeela tersenyum sembari sedikit menunduk kepalanya sebentar.

"Jadi, kamu, yang selama ini diceritain Rassya?" Tanya Dias.

"Iya kayanya, om." Jawab Aqeela melirik Rassya yang membuang pandangannya kearah lain.

"Oh iya, Aqeela lupa, nih buat om sama bunda, sama Rassya juga. Hehe..." Ucap Aqeela menyerahkan paperbag itu kepada Karina.

Karina pun menerimanya. "Terimakasih ya."

"Bund, pa. Rassya pamit, mau ada janji sama Zia." Ucap Rassya yang salim kepada Karina dan Dias.

"Loh? Pacarnya kesini kok kamu malah pergi?" Tegur Dias.

Rassya menghela nafas, lalu melirik Aqeela malas. Ia juga masih mendapati kantung mata Aqeela yang menghitam. "Udah janji, pa. Gak bisa dibatalin. Dia juga ada sahabat laki-lakinya kok!" Ucap Rassya melirik Aqeela, dan menekan kata sahabat laki-lakinya.

"Yaudah, terserah kamu." Pasrah Karina.

"Segitunya, ya?" Ucap Aqeela dalam hati.

****

Disebuah cafe, Rassya duduk sembari menunggu Zia dan pacarnya. Tadi, memang Rassya sudah di sharelock oleh Zia lewat WhatsApp. Rassya pun sebenarnya tidak ingin pergi, demi mengusir rasa kepenasarannya terhadap pacar Zia dan juga untuk menghindari Aqeela. Ketika ia menatap mata Aqeela, ia teringat kejadian saat di GOR. Ia sangat kecewa pada Aqeela.

Ia memesan minuman, juga untuk menunggu kedatangan kedua muda mudi yang sedang jatuh cinta itu. Jatuh cinta?

Rassya menatap sekeliling, tidak terlalu rame. Ia kini bermain ponselnya, ia berkali-kali menscrooll beranda Instagram nya. Sebuah postingan membuatnya kesal seketika. Ia berkali-kali misuh-misuh pada postingan itu.

"Anj*ng, berani banget dia ngeposting foto di Ig? Sendiri lagi!"

"Lo minta diberi pelajaran ya!"

"Gak tau diri banget, jadi cewek!"

"Hallo, maaf nunggu lama."

Rassya mengalihkan perhatian dari ponsel ke orang itu. Betapa terkejutnya ia saat melihat wajah seorang laki-laki didepannya, dengan perempuan disampingnya, Zia.

"LO??!" Ucap kedua laki-laki itu senada, serta saling tunjuk.

•BERSAMBUNG•

CIHUYYY

HAII, TEMANNNN!!!

PENASARAN, SIAPA LAKI-LAKI ITU?

Tebakin kuyy, ayo Komen sini, siapa laki-laki itu, hehe...

15-04-23
KA

kesayangan AQEELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang