20. Perkara kucing

218 24 0
                                    

(20)

•H A P P Y R E A D I N G•

"Assalamualaikum. Mabun, Assya pulang."

Seorang wanita paruh baya pun membuka knop pintunya. "Kenapa lama sekali Assya?"

Rassya cengengesan, "Tadi mampir ke caffe sebentar bund."

Karina mengangguk, lalu celingak-celinguk mencari dimana barang-barang yang Rassya beli.

Namun Karina menyuruh Rassya masuk terlebih dahulu. Lalu keduanya kini sedang duduk diruang tamu rumah Aqeela.

"Dimana barang belanjaan nya?"

Rassya ikut celingak-celinguk mencari barang belanjaan yang ia beli tadi. Ia memelototkan matanya. Bisa-bisanya barang belanjaan tertinggal di taksi yang barusan ia tumpangi.

"Loh? Yah bund, barang belanjaan ketinggalan di taksi!" Panik Rassya.

Karina hanya membuka mulutnya membentuk huruf 'o'. Sebelum Karina mendudukkan pantatnya disofa ia pun langsung berdiri tegak. "KOK BISA?"

"KENAPA KAMU CEROBOH, ASSYA?!"

Rassya menggaruk tengkuknya kepalanya yang tak gatal. "Ya namanya juga lupa bund."

Tok
Tok

"Permisi."

"Kamu diem disini! Mabun yang bukain pintunya."

Karina pun menuju pintu utama. "Ada apa ya?"

"Ini buk barang belanjaannya tertinggal ditaksi saya. Sepertinya tadi anak ibuk." Ucap sopir taksi itu tersenyum.

"Oh iya iya, terimakasih banyak ya pak. Maaf ngerepotin."

"Tidak apa-apa buk. Saya permisi."

Karina pun menuju tempat dimana tadi ia berbicara dengan Rassya. Rassya yang melihat itupun langsung mengambil alih barang belanjaan tadi sambil cengengesan. "Biar Assya aja bund yang bawain, berat soalnya, hehe."

Karina hanya melirik Rassya sinis.

"Kamu mau makan apa Assya? Dari tadi kamu belum makan."

Rassya berpikir sebentar. "Terserah mabun aja deh."

"Kalau gitu mabun masakin tai ayam mau?"

Rassya melototkan matanya. "Gak gitu konsep nya mabun sayang."

Karina hanya menanggapinya dengan senyuman. "Yaudah kamu temenin Aqeela aja. Mabun takutnya Aqeela butuh apa-apa."

"Mabun kalau denger cerita Assya nanti masuk akal enggak kalau menurut mabun?" Tanya Rassya tiba-tiba.

Karina mengernyitkan. "Maksud kamu gimana Sya?"

"Tadi pagi pas Assya mau jemput Aqeela, Aqeela udah ada digerbang rumahnya dengan keadaan baju yang udah basah, terus dia bilangnya ngelindur."

Karina menanggapi cerita Rassya dengan kekehan ringan. "Masuk akal, kan kadang kalau kita tidur, bisa jalan sendiri. Em apa ya namanya, ah iya, Sleepwalking."

kesayangan AQEELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang