16. Bingkai?

259 25 0
                                    

(16)

Hallo semua, apa kabar?

Kalian pada kelas berapa nih?

Dari kota mana aja?

Suka warna apa?

Jangan lupa vote, komen, dan share cerita ini.

•H A P P Y R E A D I N G•

Siang ini, keluarga Argamahendra saatnya makan siang. Dan juga ada Aqeela disitu. Namun sayang papa Rassya belum bisa pulang, beliau masih ada diluar kota, untuk urusan pekerjaan.

"Aqeela sayang, mau makan apaa, hmm?" Tanya Karina lembut.

"Sayur aja bunda, sama nasi," jawab Aqeela.

Karina mengelus puncak kepala Aqeela "Jangan sayur doang dong sayang. Sama paha ayam juga dong. Yaa.....yaaa....yaaa....kalau enggak bunda marah nihh!"

Aqeela terkekeh kecil "Terserah bunda deh. Tapi bunda jangan marah dong."

"Siapp dehh!!"

"Mabun! Rassya juga mau dong diambilin." Sahut Rassya. Ia tentu iri dengan si Aqeela.

Karina menatap tajam Rassya "Ambil sendiri! Kamu itu sudah besar!" Ujar nya penuh penekanan.

Aqeela tertawa, namun kecil.

"Aqeela juga udah besar bundd!" Bantah Rassya.

"Bedaa! Kalau boleh tuker! Mabun mau tukerin kamu sama Aqeela!"

Rassya pun kicep. Aqeela menatap Rassya, Rassya pun menatap Aqeela. Seakan itu percakapan lewat manik mata.

"Maafin gue, ya Sya."

Rassya mengangguk "Iya. Lo gak usah merasa bersalah sama gue."

"Siapa juga yang merasa bersalah. Geer Lo!"

Rassya menginjak kaki Aqeela, tapi pelan "Whatt the--" ujar Aqeela terhenti.

"Ada apa sayang?" Tanya Karina lembut.

"Gak kenapa-kenapa kok bund!" Sahut Rassya.

Karina menatap sinis Rassya "Mabun gak tanya kamu!"

"Itu bunda, Rassya tadi nginjak kaki Aqeela." Adu Aqeela pada Karina.

Rassya memelototkan matanya "Bohongg tuu bund!"

"Mabun lebih percaya sama Aqeela."

"Udah ah makan aja." Sahut Rassya.

"Yaudah makan ya tinggal makan. Orang tadi yang mulai kamu."

Rassya menghela nafas. "Yaudah, maaf in Assya." Ucapnya pasrah.

"Ya emang harus gitu. Kamu juga harus sering-sering bawa Aqeela kesini. Mabun itu pengin punya teman dirumah." Ucap Karina.

Rassya mengernyitkan. "Kemarin-kemarin juga mabun dirumah sendiri gak papa. Gak ada masalah. Aqeela kan pacar Assya. Masa lebih banyak waktu sama mabun dibandingkan Assya?"

Karina menatap garang Rassya. "Kamu mau bantah mabun? Habisin makan kalian, habis itu kita bicara di ruang tamu."

Semua mengangguk tanpa membantah ucapan Karina.

******


"Kamu dirumah sama siapa, sayang?" Tanya Karina pada Aqeela.

"Sendiri bund. Papa sama bunda pergi."

Karina yang mengerti pun iba. Ia memeluk Aqeela erat. Lalu, mengelus punggung Aqeela. "Bunda gak bermaksud, maaf in bunda ya. Kan ada bunda kamu gak usah sedih." Ucap Karina lalu tersenyum.

kesayangan AQEELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang