(25)
•H A P P Y R E A D I N G•
Kini Aqeela diantar kerumah oleh Rassya. Bukan rumah Aqeela, melainkan rumah bunda Rassya.
"Assalamualaikum, mabun." Ucap Rassya.
Pintu terbuka menampilkan wanita paruh baya. "Waalaikumsalam. Eh ada Aqeela juga, ayo masuk."
"Duduk dulu. Bunda lagi bikin kue, ada yang udah jadi, Aqeela mau?" Tanya Karina.
Mata Aqeela berbinar. Lalu, mengangguk semangat. "MAU, BUNDA!"
Karina hanya terkekeh.
"Anaknya enggak ditawarin, nih, ceritanya?"
Lagi-lagi Karina terkekeh, lalu tersenyum kecil. "Yaudah kalian tunggu disini, biar bunda kedapur, ambilin."
"Qeel, Lo disini dulu ya. Gue mau telfon Papa gue. Lo, gakpapa kan disini dulu?" Ucap Rassya pada Aqeela yang duduk sambil menunggu kue buatan Karina.
Aqeela mengangguk. "Oke."
"Eh, yang katanya dulu Lo pernah bilang payah itu?" Tanya Aqeela polos.
"Syutt! Jangan bahas itu." Ucap Rassya memelas sembari memelankan suaranya.
Aqeela menutup mulutnya menggunakan tangan. "Maaf." Balasnya pelan. Rassya mengangguk.
Sebelum Rassya pergi, langkah kakinya terhenti saat suara Aqeela mengintonasi. "Kenapa telpon nya gak disini aja. Gue juga mau ngomong sama papa Lo."
"Gak ah, ntar papa gue Lo ambil lagi." Sahut Rassya cepat.
Aqeela yang mendengar itu hanya mengangguk-angguk an kepalanya. Lalu setelah sadar ia melotot. "Jadi Lo anggap gue perebut mama Lo dong?"
Rassya terkekeh geli, pasti pacarnya ini salah kaprah. "Enggak sayang. Gue malah seneng kalau Lo Deket sama mabun."
"Ihh jyjyk Sya. Udah sana pergi, katanya mau telpon papa Lo. Jangan lupa gue titip salam ya." Jawabnya sembari menatap Rassya mual.
"Baiklah sayang, nanti gue bilang ke papa. Gue ke atas dulu."
"SYA!" Teriak Aqeela. Rassya yang mendengar teriakkan itu, langsung berlari menaiki tangga menuju kamarnya sambil tertawa.
Karina yang mendengar itu langsung menghampiri Aqeela. "Ada apa sayang??!" Khawatir nya. Takut-takut jika Aqeela kena jahilnya Rassya.
"Hehe, gapapa bunda. Tadi ada tikus dibawah, makanya Aqeela kaget terus teriak." Ucap Aqeela berbohong. Jika ia mengatakan yang sebenarnya, malu lah.
"Yang bener? Masa iya dirumah bunda ada tikus sih? Terus Rassya nya kemana?"
"Rassya ke kamar bund. Mau telepon papanya, kata nya."
Karina mengangguk mengerti. Pasti anak nya itu kangen dengan papanya.
"Yasudah, ini kuenya. Bunda mau kebelakang lagi, kamu mau ikut bunda, apa disini?"
Aqeela yang langsung memakan kue itu meletakkan kuenya, lalu mengangguk. "Ikut bunda buat kue, boleh?"
Karina mencapit hidung Aqeela gemas. "Boleh sayang."
"Sakit bunda," ujar Aqeela yang mengelus-elus hidungnya.
****
Rassya yang dikamar itu sebelum ia menelpon papanya, ia membersihkan diri dahulu.
Setelah beberapa menit ia keluar dari kamar mandi, dan mengusak-usak rambutnya yang basah itu menggunakan handuk, lalu menuju almari untuk mengambil pakaian yang ia akan pakai sore ini. Setelah mengambil kaos berwarna putih, dan celana pendek selutut itupun pergi kekamar mandi dan memakai nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
kesayangan AQEELA
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA!] [Vote dan komen, juga yaa!!] JANGAN JADI SILENT READER, OKE? Aqeela Auresdya, gadis dengan tiga luka di masa lalu, bertemu dengan Rassya Argamahendra, cowo yang cuek dan dingin jika bersama orang lain. Jika ia sudah menganggap...