44. Peace!

164 20 3
                                    

(44)

•HAPPY READING•


Seminggu berlalu....

Sudah 1 Minggu, namun Rassya dan Aqeela belum juga saling sapa. Berkali-kali Aqeela menyapa Rassya, namun Rassya terus saja menghindar.

"Haii Sya! Gue bawa kue nih, Mau?"
....

"Mau kekantin bareng?"
....

"Nanti mau pergi bareng ke danau itu lagi, gak?"
....

"Mau gue beliin sekalian gak?"
....

Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan Aqeela kepada Rassya, namun Rassya selalu menjawab...

"GAK!"

Aqeela pun menghela nafas, ia sungguh-sungguh frustasi jika begini. Ia itu sangat kangen dengan Rassya, ia rindu sikap manis cowok itu.

"Kapan kita bareng lagi? Lo gak mau ngasih sikap manis Lo lagi ke gue?"

"Emang mau?"

Aqeela yang mendengar suara itupun jantungnya berdetak kencang. Ia sempat menegang. Ada banyak kupu-kupu berterbangan didalam perutnya, perutnya seketika mules.

Aqeela menoleh, Aqeela mendapati Rassya yang berdiri menyenderkan punggungnya ke dinding sembari menaik turunkan alisnya dan tersenyum.

"Lo ngapain disini?"

"Lo rindu sikap manis gue? Emang gue pernah bersikap manis sama Lo?"

Pipi Aqeela bersemu merah bak kepiting rebus. Ia tersenyum salting. "BANYAK ANJIR LO AJA YANG GAK SADAR!" Teriak Aqeela dalam hati.

"Malah bengong." Ucap Rassya.

"Lo mau maaf in gue kan? Tolong maaf in gue dong! Gue waktu itu khilaf." Ucap Aqeela sungguh-sungguh.

Rassya menegakkan tubuhnya, lalu ia memegang kedua pundak Aqeela, ia menatap lekat bola mata Aqeela. "Gue emang kecewa sama Lo, tapi gue gak bisa marah lama-lama sama Lo. Insyaallah kita bakal baik-baik aja, mau akhiri break kita?"

Aqeela mengangguk cepat. Ia menatap mata Rassya sendu. "Akhiri?" Ucap Aqeela dengan jari keliling yang ditujukan untuk Rassya, Rassya pun menyatukan jari kelingking tangan dengan jari kelingking tangan milik Aqeela. "Akhiri!"

"CIE CIEE! COUPLE KITA BALIK LAGI DONG!"

Mereka berdua menoleh, disana sudah ada para sahabat-sahabat mereka. Disana Saskia dan Kiesha, dkk tersenyum bahagia kearah Rassya dan Aqeela, mereka ikut senang jika sahabatnya senang. Namun satu hal disini yang bikin sakit. Dimana Aqeela yang saat itu sedih, banyak yang memojokkannya, mereka egois, tapi Aqeela sendiri egois. Mereka semua belum mengerti apa yang Aqeela rasakan saat itu, jika mereka berada diposisi Aqeela apakah akan melakukan hal yang sama, seperti yang Aqeela lakukan? Aqeela hanya belum rela jika ayah dan bundanya pergi dengan cara seperti itu.

"Kita ikut senang kalau teman kita senang juga." Ucap Kiesha.

"Kita juga mau minta maaf, karena udah pojokin Lo saat itu, kita gak mengerti kondisi Lo saat itu, setelah kita pikir-pikir kita seharusnya gak mojokin Lo kaya gitu, kita seharusnya bikin Lo kuat bukan malah bikin Lo makin rapuh. Mau maaf in kita?" Ucap Ratu. "Mau kan?" Ucap Saskia ikut menimpali. Mereka cukup merasa bersalah atas semua yang mereka lakukan.

Aqeela mengangguk. "Gue juga minta maaf. Gue bener-bener gak berniat untuk membohongi kalian. Gue ngelakuin itu bukan tanpa alasan. Gue tau itu egois, tapi mau gimana lagi? Udah terlanjur kan. Jadi di sini kita saling memaafkan aja."

kesayangan AQEELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang