(55)
•HAPPY READING•
Rassya pun langsung menancap gas ketempat biasa yang Bima sebutkan.
Sampailah kini ia disebuah Stand dekat taman. Ia pun turun dari motornya. Lalu menghampiri Bima yang tengah sibuk pada aktivitasnya.
Suasana sangat rame, padahal sekarang baru jam setengah dua siang. Biasanya taman itu rame nya pada sore hari.
Rassya duduk disalah satu kursi dekat stand itu. Stand itu bertuliskan Burger mini. Satu porsinya pun sesuai kantong pelajar, tetapi ada juga yang mahal. Rassya mengamati cara penjual itu dengan lihainya membuat burger. Mulai dari memanggang roti dan juga daging maupun telur, menyusun, serta memberi mayonaise dan sausnya.
Setelah itu Rassya pun berdiri. Membantu Bima membuat burger itu. Ya penjual yang Rassya maksud adalah Bima, iya Bima, sahabatnya.
Sekarang jam menunjukkan pukul tiga sore. Pelanggan pun tidak seramai tadi.
Mereka berdua pun beristirahat.
"Lo tiap hari gini Bim?" Tanya Rassya.
"Iya, tapi kadang ga seramai tadi. Kadang cuma beberapa orang yang beli, tapi gue bersyukur sih." Jawab Bima.
"Tapi aman kan? Gak ada satpol PP nya?"
"Aman. Lagian gue jualannya juga ada stand nya. Jadi aman-aman aja."
Rassya mengangguk-anggukan kepalanya mengerti. "Kenapa Lo gak terima modal dari bokap gue buat modalin lo buka cafe atau stand lebih besar dari ini?" Tanya Rassya.
Bima tertawa sesaat. "Gue gak mau nyusahin om Hendra."
"Bagi kita, Lo gak nyusahin sama sekali Bim, Lo udah gue anggep kayak Abang gue sendiri. Kalau Lo butuh bantuan tinggal bilang aja ke gue."
"Iya makasih Sya."
"Biasanya Lo tutup jam berapa Bim?"
"Sekitar jam sembilan malam. Tapi tergantung sih, kalau masih rame ya jam sepuluhan."
Rassya mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru arah. Lalu ia berjalan mendekat kearah Bima. Bima yang menyadari pergerakan Rassya pun menatap was-was Rassya.
"HEH LO MAU NGAPAIN?" Ucap Bima panik.
Rassya pun menggeplak kepala Bima. "Bersihin tuh otak Lo. Udah kotor banget itu!"
"Lah Lo juga ngapain deket-deket anjir!" Ucap Bima kesal karena kepalanya digeplak oleh Rassya.
"Gue mau tanya. Lo suka sama sepupu gue?"
Bima memandang kearah lain. "Dih, gak usah nuduh-nuduh ya, Lo!"
"Gak usah bohong Lo! Kalau beneran Lo suka, gue gak pa-pa sih, asal jangan kayak manusia setan satu itu." Ucap Rassya menepuk pundak Bima.
Bima hanya memutar bola matanya malas.
"Keadaan sepupu Lo gimana? Apa benturan itu beneran membuat kepalanya sakit terus-terusan?" Tanya Bima mengalihkan pembahasan.
Rassya menatap sendu kearah jalanan itu. "Beneran terjadi, kata dokter itu beneran terjadi."
Tatapan Rassya berubah tajam kala mengingat perkataan Farrell beberapa jam lalu. "Gue jadi curiga yang ngelakuin ini semua Alio."
"Alio?"
"Iya, pacarr Zia, dulu tapi!"
"Mas, beli burger mini nya dua, yang harga pelajar aja ya."
Rassya yang semula bercerita dengan Bima itu menolehkan pandangannya kala mendengar suara yang tak asing ditelinganya. Bima pun ikut menoleh lalu mengernyitkan dahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
kesayangan AQEELA
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA!] [Vote dan komen, juga yaa!!] JANGAN JADI SILENT READER, OKE? Aqeela Auresdya, gadis dengan tiga luka di masa lalu, bertemu dengan Rassya Argamahendra, cowo yang cuek dan dingin jika bersama orang lain. Jika ia sudah menganggap...