57. Ponsel yang berisi rekaman...

121 15 2
                                    

(57)



•HAPPY READING•



Kini Rassya cs dan Saskia cs sedang mengendam-endam menuju ruang cctv sekolah SMA lentera. Namun, diruang cctv ada penjaga nya.

Rassya menghela napas. "Sial!" Umpatnya.

Mereka pun pergi menuju kantin yang sudah sepi itu untuk memikirkan sebuah rencana supaya mereka bisa masuk ruang cctv itu. Tidak mudah untuk masuk ruang cctv itu.

Mereka pun duduk sembari berfikir.

Setelah beberapa menit mereka berfikir, tiba-tiba Rassya menemukan sebuah ide yang sempat terlintas di otaknya. "Gue punya sebuah ide." Ucapnya serius.

Mereka semua menoleh pada Rassya. "Apa?" Ujar Farrell.

"Tapi ini mungkin bakal ada yang gue korbanin buat peluang kita masuk keruang cctv itu. Gini maksudnya, ruang cctv itukan ada dipojok, deket ruang TU, otomatis agak sepi, kalian pura-pura minta tolong, buat bapak itu keluar dengan panik. Terus Lo bawa bapak itu agak jauh, pokoknya terserah Lo, misal Lo habis dikejar setan atau apa pun itu dengan cara itu kita insyaallah bisa masuk ruang itu." Ucap Rassya.

Mereka semua mengangguk paham.

"Yaudah, kalau gitu kita coba aja dulu." Ucap Kiesha mewakili.

"Siapa yang mau dikorbanin?" Tanya Rey. Berharap bukan ia yang dikorbankan.

"Ya Lo lah! Lo kan jago akting." Ucap Clay ngegas.

Rey hanya pasrah. Demi kebaikan semua. Walaupun Aqeela itu sering menistakannya, tapi ia juga tidak mau jika Aqeela Kenapa-kenapa. Biar gimanapun Aqeela tetap temannya kan?

"Yaudah, terserah kalian dah. Gue cuma bisa ngikut aja."

Mereka pun lantas berdiri dari duduknya. Saat mereka akan menjalankan rencananya, sebuah ponsel berdering, seperti ada yang telpon.

Dan ternyata itu ponsel Rassya, Rassya segera mengambil ponselnya dari saku. Ia mengernyitkan dahinya saat melihat deretan angka yang tak ia kenal.

"Siapa Sya?" Tanya Saskia.

Rassya mengedikan bahunya. "Gue nggak tau, nomornya asing."

"Coba Lo angkat aja dulu, siapa tau penting." Ucap Farrell memberi saran.

Lantas Rassya mengangkat telpon itu. Lalu me-loudspeaker ponselnya.

"Siapa?" Tanya Rassya to the point.

"Hahahaahaaa." Tawa iblis itu menggema.

"Siapa?" Tanya Rassya ulang.

"Seru juga bermain-main sama Lo. Lo nggak ingat suara gue?"

"Yang jelas anj*ng!" Ucap Rassya.

"Datang ke gedung *** dijalan. ****, jam dua lebih sepuluh siang! Kejutan ada menanti Lo." Ucap orang dari sebrang sana. "Jika telat lebih dari lima menit, akan gue pastikan bukan hanya kejutan yang menanti lo tapi sebuah kematian. Hahahaha..." Lanjut nya disertai tawa iblis khasnya.

Tutt

Sambung terputus.

"Sial!" Umpat Rassya.

"Kita jadi keruang cctv?" Tanya Clay.

Rassya menggeleng. "Enggak! Gue yakin yang telpon barusan yang nyulik Aqeela! Jadi kita langsung kesana aja. Yang maj ikut ayo, yang mau pulang silahkan. Gue takut ada yang dicariin bokap nyokap."

"Kita ikut!"

Mereka pun berjalan menuju parkiran. Saat berjalan menuju parkiran suasana hening. Namun tiba-tiba Farrell membuka suara. "Gue kenal suara tadi." Ucap Farrell, dengan pandangan kosong kedepan. Ia jadi takut.

kesayangan AQEELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang